iKON

902 72 6
                                    

Hanbin Hyung memarahiku lagi. Dia mengkritik tarianku yang terlihat sangat buruk di matanya. Dia mengatakan bahwa aku sebagai anggota baru harus bisa melampauinya. Terus berlatih dan berlatih meski kakiku hancur sekalipun.

Ah, sepertinya dia tidak melihat kantung mataku. Apa aku harus terus latihan menari tepat di depan matanya?

Namun, meskipun aku berlatih hingga larut, gerakanku tetap tidak memenuhi ekspektasinya. Sekeras apapun aku berlatih, diriku yang payah ini tak akan mampu menyamai Hanbin Hyung yang bisa melakukan segalanya.

Dia memang hebat atau lebih tepatnya jenius sekaligus berbakat?

Orang sepertinya benar-benar menakutkan. Mampu melenyapkan eksistensi orang-orang lemah sepertiku.

Semua mata selalu tertuju padanya. Semua orang mengandalkannya. Kerja keras dari orang payah sepertiku hanya akan dianggap sampah baginya.

"Sudahlah, jangan terlalu keras pada Chanwoo," ucap Yunhyeong Hyung. "Kau sudah lama menjadi trainee, sedangkan Chanwoo baru 2 bulan. Tentu itu hal wajar."

"Lalu kita harus menyamakan kemampuan kita dengannya?" ucap Junhoe.

Kata-katanya memang selalu pedas, aku tidak terlalu terkejut meski tetap sakit hati.

Ah, dia pun sama seperti Hanbin Hyung. Dia bisa menyanyi dan menari dengan baik. Kemampuan vokal yang sudah kuasah sedari kecil tak ada apa-apanya dibanding Junhoe yang baru saja menemukan bakat vokalnya saat mendaftar menjadi dancer disini.

Lagi-lagi aku melihat bakat yang mengalahkan kerja keras. Yunhyeong Hyung dan Donghyuk yang sudah lebih dulu menjadi trainee pun terdepak begitu saja dari harapan menduduki posisi main vocal.

Namun, hal itu tak mematahkan semangat mereka. Dan mereka terus berusaha agar Yang Hyunsuk Sajangnim mengakui kemampuan mereka.

.

Malam ini aku latihan seorang diri di ruang latihan. Kali ini aku memilih tidak pulang sementara yang lainnya sudah kembali ke dorm.

Pukul berapa sekarang? Sepertinya sudah tengah malam.

Hanbin Hyung pulang kali ini, dia tidak di studionya. Sekarang aku menurutinya untuk berlatih hingga kakiku hancur.

Bobby Hyung sempat melarangku tadi, tapi aku tetap bersikukuh. Sepertinya dia mengetahui kondisi tubuhku lebih baik dari diriku sendiri. Dia selalu menjadi orang yang paling pertama menyadari bila tubuhku mulai terasa tidak beres.

Bahkan dari segi stamina pun aku masih kalah jauh dari mereka. Apa sebenarnya keistimewaanku? Apa aku memang tidak pantas menjadi seorang idol? Tapi bahkan Yang Hyunsuk Sajangnim menerimaku sebagai trainee, hanya memberiku pelatihan 2 bulan, dan selalu memuji perkembanganku yang cepat.

Kini aku hanya merasa menjadi penghambat grup ini. Apa yang harus kulakukan? Apakah dengan aku menghilang itu akan lebih baik agar formasi mereka kembali seperti dulu?

Aku tahu awalnya mereka sangat menolakku, terutama Hanbin Hyung dan Junhoe. Donghyuk bahkan menangis, takut bila member grup yang lain bisa saja tergantikan olehku.

Namun mereka sekarang sudah bisa menerimaku dan memperlakukanku dengan lebih baik. Hanbin Hyung selalu menganggapku orang yang paling payah saat latihan, dan menganggapku sebagai adik yang menggemaskan di dorm.

Tubuhku bergerak-gerak mengikuti irama musik. Melihat gerakanku sendiri di pantulan cermin yang minim cahaya. Aku sengaja mematikan lampunya, hanya mengandalkan cahaya dari lampu koridor.

Aku tak terlalu memperdulikan ketakutanku pada hantu lagi sekarang. Aku hanya ingin fokus berlatih dan menjadi lebih baik. Lagipula kegelapan terkadang bisa membuatku nyaman, terlebih di saat-saat terpuruk seperti ini.

Return: After a WhileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang