Rahasia sebuah berita telah disadari sang waktu. Ia mengalir begitu cepat. Selalu ingin menggapai setiap manusia, dari telinga ke telinga lainnya, bagaikan aliran air.
Ibuku datang dengan membawa kabar gembira. Kegembiraan terpancar di wajahnya. Rona kesedihan telah diselimuti kegembiraan. Wajah ibu jadi tampak seperti seorang perempuan muda yang bersemangat dan berseri.
Aku memandangnya dan tak berucap deptan kata pun. Pasti dia akan mengatakan satu hal yang tak pernah berdiam di lidah. Sebuah kabar. Aku memahaminya dari bahasa tubuh ibuku. Kabar pernikahan indah seorang gadis akan menjadikan ibu-ibu mereka begitu gembira. Umumnya, kabar seperti itu yang membuat seorang ibu bergairah. Terlihat jelas bahwa ibuku datang dengan sebuah kabar pernikahan. Berdiam diri merupakan sikap yang pantas ditunjukkan seorang perempuan muda. Aku diam dan berusaha tidak memperlihatkan suasana hatiku. Ibuku, seperti biasa, berbicara dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang.
"Wahai Aminah, Abdullah putra Abdul Nurcholis, pemuka kota Mekah, ingin meminang mu." 😌
Aku menatap malu kedua mata ibuku yang penuh dengan kenangan-kenangan masa lalu.Keheningan tiba-tiba menyergap.
Ibuku menatap wajahku, seolah-olah sedang mencari jawaban soal kabar itu. Seketika aku merasakan perasaan yang berbeda. Aku hanya mendengar kata"Abdullah". Semua kata yang kudengar sebelumnya seolah-olah terhapus dari memorinya.
Kata-kata yang disimpan sirna begitu saja dari ingatannya. Nama Abdullah telah merasuk kedalam lubuk hatiku.Aku tak sanggup lagi berkata-kata. Perasaanku begitu berkecamuk. Ya Tuhan, mengapa hatiku berdebar seperti ini?😅 Apakah hati akan berdebar hanya dengan sebuah kata? Apakah setiap makhluk akan hidup hanya dengan sebuah kalam?
Aku teringat rahasia kata "kun!" Ketika mendengar firman Allah "Kun!", seperti inilah setup hati setiap insan. Ternyata " Kun!" Mengandung rahasia didalam setiap firman-Nya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Aminah
General FictionSenandung Rindu Bunda Rosul- by NURIYE ÇELEĞEN Wajahnya yang putih pucat berkata "ibuku, ibuku!" Wahai anak yang polos! Aku serahkan dirimu kepada ALLAH. Semoga TUHAN memberimu kebahagiaan dan keberkahan. Jangan sedih karena ditinggal ibumu Hatiku b...