Kenapa ?

38 5 12
                                    

"Gimana thor si Daren kemarin, author apain ?"

Tenang aja dia masih bernafas Kok😈😈.

"Astogay !! Sekarang dia kemana ?"

Itu aku iket dia sama Aku bungkam mulutnya.

"Ya ampun thor kan kasihan pacar saya"

Ya mas Yasia selametin gih kasihan juga saya lama lama😒

Ya udah lah ya daripada berlama lama lagi langsung saja baca ceritanya😊😊.
Enjoy 🤗🤗

Yasia POV

Entah kenapa aku sangat bahagia setelah mendapatkan nomor telepon Daren. Rasanya seperti,hatiku ini terasa seperti taman yang baru diguyur hujan,segar sekali rasanya. Hingga bunga bunga dihatiku ini sudah mekar sempurna.

Dan baru aku sadari jika aku memang gay,dan Aku tidak bisa menentangnya. Mungkin memang ini jalan yang terbaik untukku.

Aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 3 lebih 15 menit akupun bergegas mangambil kunci mobilku, dan bergegas pulang.
Entah kenapa aku kepikiran untuk lewat sekolah Daren, dan tak sadar aku sudah hampir sampai di sekolahnya. Aku melihat ada anak yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah, saat aku lihat itu ternyata Daren.

Aku menghentikan mobilku didepannya dan aku turunkan kaca mobilku.

"Mas Yasia ?!!" Tanyanya terkejut ketika melihatku ada didalam mobil.

"Hai Daren" sapaku padanya yang sedang terkejut.

"Lagi nunggu siapa ?" Tanyaku padanya sambil melemparkan senyum padanya.

"Ehh...saya lagi nunggu taxi mas, belum ada yang lewat padahal saya sudah lama nunggu"

"Ohh ya udah bareng mas aja ya" tawarku padanya.

"Gak usah mas Yasia nanti ngerepotin lagi" Jawab Daren yang membuatku tersenyum.

"Udah gpp, ayo naik mas anter sampe rumah" Jelasku padanya yang sedang celingak celinguk mencari taxi.

Karena tidak ada taxi satupun yang lewat akhirnya daren masuk ke dalam mobil. Rasanya bahagia sekali ada dia disampingku. Setelah dia menutup pintu, akupun langsung mengegas mobilku kerumah Daren.

Daren POV

"Kenapa mas Yasia ada disini ?" Tanyaku tiba tiba saat mas Yasia sedang fokus menyetir.

"Kebetulan aja saya sewat sini, dan saat lewat saya lihat, kamu sedang berdiri didepan gerbang sendiri" Jelas mas Yasia sambil tersenyum padaku.

Setelah mendengar jawabannya tadi aku langsung melihat kedepan, memandang kendaraan lewat. Saat aku akan melihat ke jendela disamping mas Yasia, tiba tiba saja pandanganku teralihkan oleh sesuatu yang menggembung dibagian selangkangan mas Yasia. 'Besar sekali barangnya mas Yasia' batinku.

"Mas Yasia lagi mikir apa ?" Tanyaku tiba tiba.

"Gak..gak mikirin apa apa kok"

"Lah terus itu kenapa, kok dicelana mas Yasia ada yang bangun ?" Tanyaku nakal sambil menunjuk selangkangannya.

"Ohh ini ?" Tanyanya sambil memegang selangkangannya, ohh itu membuat jantungku deg degan.

"Ini gara gara ada kamu disampingku, jadinya bangun deh" jawabnya yang membuat jantungku serasa mau berhenti berdetak.

"A...a...ku ?" Tanyaku gugup saat mendengar jawabannya.

"Iya kamu, karena setiap kamu ada disampingku, itu membuatku jadi horny" jelasnya padaku.

"Nah kita sudah sampai nih dirumah kamu" katanya yang membuatku terbangun dari lamunanku.

"Mak..ka" kataku terpotong karena dia mencium dan melumat bibirku tiba tiba, sebelum aku membuka pintu mobil.

"Maaf ya mas gak tahan lihat bibir kamu" Katanya setelah melepaskan ciumannya sambil tersenyum. Aku pikir aku akan mati, gara gara itu.

"Ya udah kalo gitu mas pulang dulu ya"

"Sayang" Seketika itu aku rasa mukaku terasa panas.

"Oh iya sayang, nanti malam kamu ada acara gak ?" Tanyanya sebelum aku keluar dari mobil.

"Ga..k a..da kok mas" Jawabku gugup.

"Nanti ikut mas yuk, kita pergi dinner"

"I..I..ya mas"

"Jangan gugup gitu ngomongnya biasa aja"

"Iya mas Iya"

"Sampai jumpa nanti malam ya. Pakai baju yang bagus, ok"

"Iya mas"

"Aku sayang kamu" Katanya sebelum aku keluar dari mobil.

Akupun keluar mobil dan melambaikan tangan pada mas Yasia, yang sudah pergi. Saat aku hendak masuk ke rumah aku lihat ada kak Hadi yang sudah menungguku sambil berkacak pinggang didepan pintu. Akupun lari memeluknya karena, Aku sudah kangen sama kak Hadi. Kak Hadi pun membelai rambutku dan, itu rasanya sangat nyaman.

"Itu siapa tadi ?" Tanya kak Hadi ketika aku masih ada di pelukannya.

"Itu tadi temen kak,nawarin tumpangan soalnya aku nunggu taxi gak ada yang lewat" jelasku.

"Hmmmm.....ya udah kamu mandi sana, setelah itu kita makan bersama ya" Kata kak Hadi yang langsung aku jawab dengan anggukan.

Yasia POV

Jam 19.30  aku sudah ada didepan rumah Daren. Saat sedang menunggunya Aku teringat kejadian tadi siang, ketika aku mencium bibirnya rasanya tidak bisa hilang dari ingatanku. Rasanya bagaikan candu yang berkelanjutan.

Dan malam ini adalah malam yang spesial buatku karena apa ?, Karena Aku akan menyatakan perasaanku pada Daren. Perasaan yang selama ini aku rasakan meski kita baru kenal.
Tapi Aku tidak bisa menyimpan perasaan ini terlalu lama lagi.

To be continued

😌😌

Maaf ya baru bisa upload soalnya author habis sakit jadi gak bisa nulis terlalu banyak

Maaf ya😘😘 jangan lupa pencet Bintang ini ya biar author tambah semangat nulisnya 😊😊

👇

👇

👇

👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You are The One and The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang