First-Bad-day!

617 84 15
                                        


.

.

Suara deruman mesin motor terdengar memekakan telinga disepanjang jalan.

Orang-orang merutuki pengendara kedua motor besar yang ugal ugalan dipagi hari yang tenang ini. Demi tuhan! Ini masih pagi! Orang gila mana yang melakukan hal semacam itu pada saat matahari baru muncul?

Oh ya, mereka ingat. Siapa lagi kalau bukan—

"Mean!"

Pengendara motor besar hitam bermodif menoleh pada si pengendara disampingnya, tanpa mengurangi kecepatan tentu saja.

"Apa?" –ia berteriak agar suaranya terdengar, mesin motor mereka sangat berisik.

"Kita langsung kesekolah!" ujar si pengendara motor berwarna merah. Seseorang yang dipanggil Mean itu mengangguk dari balik helm-nya.

.
.
.

"MEAN PHIRAVICH! MARKSIWAT!"

Yang diteriaki menghentikan gas motornya tiba-tiba hingga menimbulkan suara yang memekakan serta pusaran debu akibat ulahnya. Yang lebih tinggi melepas helm yang ada dikepalanya, dan terlihat wajah tampan bersurai hitam pekat dengan ekspresi dingin dan muak.

"Yo! captain?!" Ia menampilkan senyum mengejeknya pada kedua penjaga sekolah yang tengah berkacak pinggang kesal. "Apa kami terlambat?"

"Oh c'mon bro, ini baru jam setengah tujuh. Ini rekor pertama kita tidak telat masuk sekolah." Si pengendara motor merah ikut melepas helm-nya menampilkan wajah bermata tajam dengan rambut ikal seksinya yang berantakan.

"Kalian memang tidak terlambat, tapi membuat kekacauan." geram penjaga sekolah, walau sudah biasa melihat tingkah keduanya namun tetap saja kedua anak itu selalu membuat naik darah.

"Sudahlah, ini untuk kalian! Parkirkan motor kami ditempat biasa, oke?"

Kedua anak itu melempar kunci motornya beserta kantung plastik berisi soft drink. Kedua penjaga sekolah segera menangkapnya, dan membiarkan kedua siswa itu berjalan kedalam gedung.

Miris.

Mean Phiravich.

Pemuda tinggi dengan ukiran wajah yang sangat sempurna. Ia mempunyai mata tajam yang siap mengintimidasi siapa saja yang menatapnya—mungkin jika matanya mempunyai energi laser, maka siapapun yang berada didekatnya sudah meleleh mengenaskan— Ia memiliki hidung mancung dengan pahatan sempurna, alis menawan yang menghiasi atas matanya, rahang tegas dan tubuh tegap yang menambah poin ketampanannya. Ia memiliki fisik yang mendekati kata sempurna.

Mean adalah orang yang mengerikan. Dia dingin, kaku dan sangat menakutkan. Setiap kata yang meluncur dari bibirnya seperti bisa ular. Hatinya seperti batu, dan miskin ekspresi. Dia hanya akan tersenyum—itupun jika masih bisa dibilang senyuman karna sangat kaku— saat melihat seseorang sudah tergeletak tak berdaya dikakinya. Dia bukan orang yang bersahabat dan ceria tetapi semua orang segan padanya. Karna Mean memiliki pesona yang tidak terbantahkan.

Ditambah sifat dingin dan irit bicaranya membuat kesan Pangeran melekat pada dirinya. Mean adalah bungsu dari keluarga Phiravich, siapa yang tak kenal keluarga ini. Intinya mean phiravich adalah pria dingin yang kaya raya.

Yeah, Mean adalah pangeran di masa kini. Pangeran atau bajingan?

Entahlah.

Mean adalah siswa terpopular di SWU Senior High School, sekolahnya. Bukan popular akan prestasi, tapi karna...

"Dimana kelas si bedebah sial itu?! aku sudah tidak sabar ingin merobek wajahnya."

..Sikap kejamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang