●1

34 4 0
                                    

Selamat Membaca
-

Cahaya sinar pagi menembus masuk di setiap celah tiray jendela kamar, menampakan pagi telah tiba. Meski dibilang masih cukup pagi tapi matahari sudah melambung tinggi di atas langit.

Sinar pagi tersebut membuat seorang gadis terusik dalam mimpi indahnya. Mengharuskan ia bangun untuk melakukan rutinitas setiap harinya yaitu, bersekolah sebagai siswi kelas 11 SMA .

Kelopak mata yang tadinya masih tertutup rapat perlahan-lahan terbuka sambil mengumpulkan nyawa.

Setelah kesadaran terasa sudah penuh, gadis tersebut menyibakan selimut yang menutupi setengah tubuhnya lalu bangkit dari tempat tidurnya.

Tak lupa juga dia merapikan tempat tidur tersebut. Sudah menjadi kebiasaannya setiap bangun pagi, ia pasti akan membersikan dan merapikan tempat tidur nya. Dikarenakan ia sangat menyukai akan kebersihan dan kerapian.

Setelah dirasa selesai dengan membersikan dan merapikan tempat tidurnya, dia pun beralih kearah kamar mandi seperti biasa untuk melakukan ritual paginya. Tak lupa juga ia membawa pakaian yang akan digunakan kesekolah.

Tak butuh lama baginya untuk mandi, setelah dirasa 15 menit berlalu suara pintu kamar mandi pun terdengar. Menampakan seorang gadis cantik nan imut sudah lengkap dengan seragam sekolah yang rapih dan tak lupa handuk yang bertengger di kepalanya sambil melangkah keluar.

Langkah gadis tersebut berjalan menuju  meja rias yang menampakan pantulan dirinya. Di lepas pun handuk yang ada di kepalanya lalu mengambil sisir yang berada di atas meja, dan mulai perlahan menyisir rambut yang sudah setengah basah hingga selesai.

Setelah menyisir rambutnya, diambilnya pun sedikit bedak bayi dan memoleskan secara rata di wajahnya.
Dengan ditambah sedikit polesan lipblam dibibir, agar terasa sedikit lembab dan tidak terlihat terlalu pucat.

Diambilnya pun tas yang berada di dekat meja rias, lalu melangkah keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan pagi bersama keluarganya.

🌱🌱🌱🌱

Sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi. Seluruh siswa Sudah tak sabar menunggu. Ditambah dengan guru yang mengajar belum juga mengakirih penjelasannya tentang pelajaran akan sejarah di indonesia. Entah pelajaran itu masuk ke otak apa tidak. Seperti masuk ketelinga kanan, keluar ketelinga kiri.

Lapar dan haus sudah menghantui seluru siswa, perut berkeroncong meminta untuk di isi dan para cacing berdemo untuk di kasih makan. Tak terkecuali bagi Kana dan para sahabatnya. Seperti saat ini Milsya yang duduk di sebelah Kana, sedari tadi terus mengumpat dia sudah tidak sabar untuk segera pergi ke kantin dan mengisi perutnya. Cacing-cacing di perutnya sudah memberontak untuk di kasih makan.

Kana yang melihatnya pun hanya tersenyum geli. Bagai cobaan untuk sahabatnya yang satu ini, ditambah jika harus berhadapan langsung situasi seperti sekarang.

Berbeda pula dengan dua sahabatnya lagi, Dinda dan Filly Yang duduk di depan ia dan Milsya. Mereka tengah asik dengan Film Drakor yang baru di download Dinda kemarin.

Untung saja guru yang mengajar saat ini tidak begitu kiler jadi mereka aman jika menonton tapi tetap saja harus antisipasi. Berbeda lagi dengan guru matematika mereka yang super duper kiler, pasti mereka sudah di hukum dari tadi.

Kringggg kringggg......

Ahkirnya bel yang di tunggu sedari tadi pun berbunyi. Bu Santi yang mengajar segera mengahkiri penjelasan nya.

Manley & Austyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang