04| •Lagi-lagi•

14 2 0
                                    


Sebenarnya gue males banget sih buat ke RK,tapi kan koper gue disana:')

Gue cuma gak mau ketemu manusia elpiji.Yang kata Siyeon mah dia ketua Kedisiplinan.Nah masalahnya kayanya dia ada di RK juga deh.

Gue kalo ketemu manusia elpiji bawaannya pengen ngegas mulu,terus lagi si Renjun tuh tampang-tampang ngeselin gitu loh.Tengil banget mukanya.

"ASSALAMUALAIKUM!!!" Gue teriak,bodoamat sama pandangan-pandangan yang mengarah pada gue itu.

Gue sadar kok gue cantik.

"Wa'alaikumsalam!Gak usah ngegas dong!kaget aing!"

Lah,yang keluar malah tukang sapu halaman,yang senyumannya mirip badut IT.Yang sayangnya ganteng.

"Lah,si teteh? Mau ambil koper ya teh?" Gue ngangguk dia juga mempersilakan gue buat masuk.

Iyalah,kalo sampe dihadang,gue tendang pankreasnya.

"Eh,btw lo yang tukang sampu itu ya?" Gue nanya,soalnya gue kepo gitu.

Dia masang tampang bingung sekaligus sedih yang dibuat-buat,"Masa orang ganteng dibilang tukang sapu,urang teh tadi lagi dihukum gara-gara ketauan ngobrol sama cewek."

Gue mikir,emang yang sekarang dia ajak ngobrol bukan cewek?!

"Na Jaemin!" Jaemin langsung noleh ke belakang dengan tampang tanpa dosanya.

"Apa jun?"

"Kamu baru juga selesai hukuman udah cari gara-gara lagi,masih kurang hukumannya?"Tanya Renjun dengan nada tegasnya.

Gue disini masih nyimak.

"Kamu juga! Ngapain ngajak ngobrol cowok?!"

Gue curiga Renjun punya dendam terpendam sama gue,tapi apa ya dosa gue sama Renjun.Perasaan setiap ngomong sama gue dia ngegas terus.

Lama-lama,judul cerita ini berubah jadi 'Manusia Elpiji dan Bidadari' Wah,boleh tuh :D

"Mana gue tau,"Balas gue tak acuh.

Renjun nampak ber istighfar tapi pelan.

"Atuh lah jun,jangan hukum lagi,kita kan temen.Lagian itu gak sengaja kok,"Ujar Jaemin memohon.

Gue sih ogah ya memohon gitu.

"Yasudah,kalian boleh pergi sekarang,"Ucap Renjun lalu menutup pintunya tanpa mengucap salam.

Waaah,gue laporin ke ketua nya aja lo,biar dipecat jadi Ketua Kedisiplinan.

"Teh,gue pergi dulu ya,Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam"

Gue pun berjalan meninggalkan ruangan laknat itu,tapi kok...

"SAMLEKOM RENJOOON!" Teriak gue lagi.

Lalu pintu itu terbuka,menampilkan seorang muka Renjun yang kemerahan,mungkin dia malu? Atau marah?

"Kamu tau aturan disini?!"

Gue geleng pelan.

"Ah,udahlah.Mau ngapain kesini?"

Gue curiga lagi,kalo si Renjun tuh rada goblok gitu.Tadi kan dia bikin pengumuman koper ilang!

Gue soudzon mulu astaghfirullah.

"Gue mau ambil koper!"

"Yaudah ambil!"

Gue pun asal nyelonong aja ke dalem,ngambil koper gue yang tergeletak dilantai.

Gue keluar lagi,bodoamat sama Renjun.

Dia transparan,gue gak liat.

"Hai kak!" Sapa gue ke si kakak-kakak yang lagi tiduran di sofa.

"Astaghfirullah!Ada manusia ternyata."

Gue mau ngakak aja rasanya,terus dari tadi dia gak nganggap Renjun manusia gitu?

"Iya kak,misi ya mau ambil koper,"Kata gue sok sopan.Harus jaim dong depan orang ganteng.Mwehehehehe.

"Cepetan!"

"Sabaran bawang!"

Keren kan? Bawang? Si Renjun itu bawang.

Enggak pedes dimata tapi pedes dikuping,bikin pengen nampol mulutnya.

Gue seret koper gue dengan tenaga quda.

"Sakit bego!" Gue nengok.

Waw,Renjun bisa mengumpat juga.

Walaupun pada akhirnya tetap beristighfar.

"Maapin!" Gue langsung kabur.

Gue masih bisa liat kalo disana Renjun lagi megangin kakinya yang kena koper gue wahahaa.

Gue ngakak dalem hati,gak lucu kalo gue ngakak dikoridor gini.

"Rasain tuh kaki kelindes koper,koper gua berat juga ya.Pasti sakit."

Gue balik lagi ke kamar gue dengan wajah berseri-seri.

"Assalamu'alaikum dayang-dayang ku,"Ujar gue.

Saeron yang lagi tiduran pun nengok ke gue dengan wajah herannya.

"Kenapa?" Tanya saeron.

"ORANG SALAM MAH DIJAWAB DULU RON!" Gue nengok ke sisi kamar,ternyata asal suaranya dari situ.Tepatnya dari dalam kamar mandi.

"Wa'alaikumsalam." Saeron jawab.

"Belom selesai juga tuh dari tadi?" Saeron geleng doang.

Semedi kali ya si Siyeon di WC.

"Yang item koper siapa Rin?ada santri baru lagi?" Tanya Siyeon yang baru aja keluar dari WC.

"Oh,gak tau deh,"Jawab gue yang udah kecapekan.

Dari awal gue dateng,gue cuma istirahat beberapa menit doang tadi.

"ASTAGA! KOPER GUE KOK CUMA DUA!" Gue auto lari lagi ke ruang RK.Bodoamat sama Renjun.

Koper item gue berisi benda berharga.🌚.

"RENJUN WOI RENJUN LU MAU MALING KOPER GUE YA!"

Gue teriak dengan gak tau malunya.

"Ya allah,kamu lagi! Ngapain sih!" Bentak Renjun sambil menenteng koper hitam,yang gue yakin itu punya gue.

"Nih!" Renjun ngomong gitu sambil dorong kopernya kearah kaki gue.DIA CERITANYA BALAS DENDAM YA?!

"SAKIT BEGO!"

"BANG JAE,NIH ADA YANG NGOMONG KASAR!"

"ASTAGHFIRULLAH!".


Tbc

Udh 700+kata lanjut lgi nnti y

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Change|Huang Renjun (au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang