"hahhh,akhirnya lega ambil tas dulu ah kasian mereka pasti udah nunggu" ucap jenny sambil setengah berlari ke dalam kelas mengambil tas nya.
————————————————
sesudah mengambil tasnya dan mengecek isinya. cklekk bunyi pintu tertutup."ana, maaf banget ya aku lama tunggu bentar pena aku jatuh" ucap jenny sambil mengambil pena yang jatuh . dan saat berbalik
" ay— "
"leo, ngapain?"ucap jenny sedikit kagetjenny mengira yang tadi mengetuk pintu adalah ana, karena sudah terlalu lama berada didalam kamar mandi dengan was" jenny melihat leo mulai beringsut mendekat kearahnya.
POV jenny
"mampus gua harus gimana nih"ucap jenny dalam hati sambil melihat leo jalan kearahnya dengan wajah datar
"aaa-ada apa?"
siall kenapa bicara gua pake acara gugup segala.leo tetap berjalan mengikis jarak antara dia dan jenny. hingga tepat 2 langkah didepan jenny ia mencondongkan tubuhnya kearah jenny sambil berkata ;
"apa yang kau lakukan tadi dengan kak yogi?" ucapnya dengan nada rendah
headshoot,
jenny kaget tiba-tiba leo bertanya seperti itu dengan gugup ia pun menjawab;
"t—tidak ada kok" ucap jenny sambil beringsut mundur.tiba-tiba leo tertawa kecil dan
happ
ia merengkuh pinggang jenny. hingga membuat sang empu terpekik kaget dengan apa yang terjadi.
"leo lepa—ss" ujarnya sambil mendorong tubuh leo meskipun tidak ada pengaruhnya.
"apa,saling menggoda bukan termasuk tidak bikin apa-apa hmm" ujar leo sambil mengelus pipi jenny
double kill
tubuh jenny merasa geli sekaligus merinding diperlakukan seperti itu. tiba-tiba ia tidak tau akan menjawab apa ,
hingga suara beberapa orang yang dia kenal mendekat. syukurlah ujarnya dalam hati.
seperti sudah membaca pergerakan jenny langsung saja leo memajukan tubuhnya sambil berbisik;
"jangan berani-berani meminta tolong atau mau aku membuat mereka salah paham dengan posisi kita kali ini".
tanpa pikir panjang jenny tetap menutup rapat mulutnya. berharap jika teman-temannya itu pintar dan membuka pintu. tapi itu mungkin hanya khayalan belaka tentang penyelamatan heroik yang biasa ia tonton. nyatanya temannya dengan bodoh melewati kelas dan berteriak memanggil namanya, dikamar mandiaku disini,
andai ia bisa berbicara seperti itu tapi orang gila didepannya menghambat semua dan jenny hanya berharap agar cepat lepas dari cengkraman serigala ini.
setelah beberapa saat, suara teman" jenny sudah mulai menghilang dan ia sadar dengan posisinya bersama leo, ia berusaha untuk lepas. tapi sepertinya tidak mungkin.
"jenny, sekarang jawab aku tadi ngapain kamu sama kak yogi?" .tanya leo sekali lagi yang mulai terdengar kesal .
"bukannya kamu tau? terus ngapain nanya lagi " ucap jenny sedikit berani sambil menatap mata leo .
mereka terdiam cukup lama hingga telfon jenny berbunyi.
mama is calling
"halo ma"
"jenny kamu belum pulang?"
"udah kok ma, baru aja keluar sekolah"
"oh, iya cepat yah , mama mau keluar "
"iya mah"
setelah menutup panggilan telfon dari mama-nya, ia pun kembali melihat leo yang masih tetap pada posisinya.
"lepas " desisnya
setelah aku mengatakan dan menghempaskan tangan leo , langsung saja aku bergegas mengambil tas ku dan berjalan cepat keluar kelas .
saat tangan ku dengan gemetaran sedang berusaha membuka pintu. tiba-tiba leo menarik ku dan menghimpit ku ke dinding, masih dengan keterjutan yang tadi, sebuah benda kenyal tiba" menempel di bibir ku.
hmppttt...
aku berontak,memukul dada leo agar dia melepaskan ku, tapi kekuatanku sepertinya tak berpengaruh terhadapnya, aku hanya berusaha menutup mulut tanpa memberi akses kepadanya.
author pov
leo merasa jenny telah pasrah dengannya , tak ingin menyianyiakan kesempatan yang ada leo makin menghimpit dan memperdalam ciumannya kepada jenny, jenny tetap tak ingin membuka bibirnya untuk leo.
tak hilang akal leo pun mulai menyentuh telinga jenny, turun ke paha jenny
aahhh... desah jenny.
saat itu leo langsung memasukan lidahnya membelai lidah jenny , mengabsen semua yang ada di dalam mulut jenny .
jenny yang tak bisa menopang tubuhnya, langsung mengalungkan lengannya di leher leo, merasa menang leo pun semakin intes mencium jenny dan perlahan mendudukan jenny di meja
cukup lama mereka berciuman tanpa jeda. hingga jenny merasa sesak dan memukul dada leo agar melepaskannya.
saat jenny sedang menormalkan kembali nafasnya dan degub jantungnya, leo kembali mendekati jenny.
ingat semua yang ada pada dirimu itu milikku, jangan ada yang berani menyentuhnya termasuk bibirmu ini. ucap leo sambil mengusap bibir jenny yang terlihat basah dan menggoda