2.0 | volunteer

2.6K 664 163
                                    

sepasang pupil pemuda yang lebih muda reflek membesar, mengindikasikan ketidakpercayaan akan hal yang baru saja ia dengar. jawaban yang keluar dari bibirnya pun menunjukkan tanda kekagetan yang benar-benar natural, "hah?"

"hah?" sang lelaki yang meminta tolong tersebut pun ikut bingung atas jawaban kang minhee.

"hah? beneran?"

"hah..." yunseong meresponnya kembali dengan jawaban yang sama, air muka menunjukkan kebingungan seraya dirinya melanjutkan perkataannya, "apanya beneran?"

"itu," tukas minhee, "apa sih, itu, yang minta dicariin pacar. beneran?"

"ya iya masa bercanda,"

"beneran buat kak yunseong? kirain aku kakak gak minat," ceplos minhee asal

yang mana langsung mendapatkan respon dari yunseong, "kata siapa gak minat? kok asal nebak?"

"eh iya," jawab minhee, yang dalam hati udah ngutuk dirinya sendiri karena mulutnya yang nggak bisa direm, "maaf kak hehehe."

"iya, nah bisa gak bantuin gue? terus, ini sistem kerjanya gimana sih?"

"hah sistem kerja?" alih-alih menjawab, yang yunseong dapatkan malah sebuah pertanyaan juga.

"iya sistem kerja jasa lo atau apalah itu," tutur kata yunseong memang nampak tidak tertarik dengan hal-hal yang menurutnya bizzare ini, tetapi ekspresi wajahnya, menunjukkan hal yang berbanding terbalik, ia terlihat sangat serius dalam melontarkan pertanyaannya kepada minhee mengenai cupid operation-nya itu.

"kak yunseong serius banget sih," kekehan kecil terlontar dari mulut minhee, "gak ada sistem kerja yang serius banget gitu, kan udah aku bilang ini iseng aja. kakak kasih tau aku aja, tipe kakak gimana, nanti aku cariin yang sesuai." jelas minhee sembari memasukkan handphone-nya ke saku celana setelah aplikasi yang ia download sudah selesai ter-install.

"udah? gitu aja?" tanya yunseong, seolah tak percaya dengan jawaban yang lebih muda.

"iya emang harusnya gimana? nanti kakak tinggal bilang aja, kira-kira lebih sreg sama yang mana. nanti aku bantu deketin, hehehe."

"ah, i see." jawab yunseong singkat.

minhee hanya mengangguk-angguk kecil mendengar jawaban yunseong, sebelum keduanya diselimuti dalam keheningan untuk sepersekian saat.

"i think i can tell you my kind of type right now," yunseong menjadi pemecah keheningan di antara keduanya, "but don't you think it's too late to still be at school at this hour?" sang kapten dance melirik jarum jam yang kini hampir menunjukkan pukul 6 sore.

"eh iya, apa mau besok aja? atau malem nanti kakak kontak aku?"

"no, actually, are you busy tonight?" tanya yunseong, "bisa ga dilanjut di cafe sekitaran sini, atau deket rumah lo? nanti gue drop off abis kelar."

"hm... bentar, sebenernya ada sih. tapi, bukan yang penting juga sih. is it an urgent matter kak yunseong?" tanya minhee, berusaha terdengar senormal mungkin meski di otaknya kini sudah terbentang belasan, bahkan puluhan pertanyaan.

seperti, bagaimana bisa seorang hwang yunseong tiba-tiba terlihat se-desperate ini dalam hal percintaan. bagaimana seorang hwang yunseong sampai harus menemui seorang kang minhee, hanya untuk dicarikan seseorang untuk diajak berkencan, ketika dirinya pun bak primadona sekolah yang sebenarnya tak membutuhkan jasa minhee.

"uhm, kind of?" jawab yunseong ragu.

"well, if it's urgent then i think i can take a rain check on tonight's schedule," jawab minhee.

cupid | hwang yunseong x kang minheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang