Part 2

152 11 0
                                    

Liam's POV

Dengan cepat aku melangkahkan kakiku menuju kelas. Aku merasa heran bukuku kenapa bisa tidak ada, atau mungkin kemarin pada saat vespaku mogok buku itu jatuh?

"Looking for this?" Tiba-tiba suara seorang gadis memberhentikan aktifitasku.

"Ya, where did you found it? Thanks very much, without this i can't do everything."

"Btw you didn't read this, right?" Tambahku

"Tidak, hanya sedikit" jawabnya lalu tertunduk malu

"Kalau gitu aku keluar dulu yah?" Tanpa menunggu jawabannya langsung ku tarik badanku untuk keluar tetapi, sebuah tangan halus menahan ku.

"Ehh, puisi nya bagus-bagus." Tambahnya.

Kayla's POV

Kring...!!!Kring...!!!Kring...!!!

Bell pun berbunyi. Kini pelajaran pertama dimulai.

"Baiklah anak-anak prnya di kumpul sekarang!" Perintah guru tersebut.

Mataku dan mata Liam bertemu. Lalu kami saling melemparkan senyum, tetapi Gemma mengganggu aktifitas kami

"Prnya di kumpul Miss.Adam" kata Gemma

"Ehh--iyaa,, di kumpul.. Hm-hmm" kataku

'Sial, bukunya ada di meja. Semalam aku lupa memasukkannya.'

Author's POV

Seperti biasanya Liam tak mengumpulkan tugasnya, berbeda dengan Kayla bukunya tertinggal di meja.

Di siang hari, teriknya matahari yang begitu panas, mereka harus menghadap ke tiang bendera.

"Kau malu?" tanya Liam kepada Kayla

"Malu? Kenapa harus malu? Kalau Liam?" Tanya Kayla balik.

"Nggak, biasa aja" jawab Liam

"Kalau dengan tulisan ini?" Tanya Kayla yang sambil menunjuk papan yang tertulis kata 'PEMALAS'

"Itu kan cuman tulisan, ngapain coba harus malu?" kata Liam sambil tersenyum pada Kayla

Kayla pun hanya membalas dengan tawaan.

School / l.p (short story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang