Dulu aku kenal dia saat pertama kali OSPEK,saat itu kami sedang ada di lapangan untuk pengecekan kelengkapan OSPEK.Dan kalian tau,sifat cerobohku tidak pernah hilang.Pisang yang seharusnya sudah ada dengan tenang di tasku malah tertinggal di meja kamar asrama.Aku celingak – celinguk melihat calon MABA disekelilingku.Huh..aku menghela nafas panjang frustasi,kayaknya mereka semua lengkap deh.Nah saat itulah aku melihat sesosok laki – laki jakung duduk sambil memandangku heran.Aku yang ditatap seperti itu malah beralih menengok kebelakang,alhasil ternyata dia memang memandangku.
"Apa ??"
satu kata yang keluar dari mulutku berhasil membuatnya terbelalak,tak lama kemudian dia berdiri menghampiriku.
"Assalamualaikum..."
"waalaikum salam ?"
"sepertinya kamu sedang mencari sesuatu ??"tembaknya tanpa ba bi bu yang berhasil membuatku terpelongo
"maksudku katinggalan sesuatu mungkin ?"
"eh..iya nih.pisangku ketinggalan di asrama,kayaknya aku bakalan dihukum sendiri deh,dari tadi aku perhatiin nggak ada yang tanganya kosong.semuanya bawa pisang"entah mengapa dia berhasil membuatku berbicara panjang lebar,padahal , biasanya aku tidak bisa langsung akrab dengan orang yang baru kenal.
Dia tersenyum "kamu tidak melihatku ?"
"hah ?"
"aku juga tidak membawanya , ummiku lupa membelikanku tadi"dia menggaruk ngaruk kepalanya yang aku yakin itu tidak gatal.aku menahan tawaku,jangan sampai meledak disini.
Dia menatapku heran sambil menautkan alisnya
"kenapa kamu nahan tawa?"
"kamu nggak nyadar,orang sebesar kamu masih bergantung dengan orang tua ?"
"bukan seperti itu,biasanya memang ada pisang dirumahku.tapi hari ini lagi habis , jadi sekalian aku bilang kalau aku butuh pisang buat OSPEK"serunya dengan menekuk wajah.
"oke,jawaban diterima"senyumku simpul sambil mengangkat tangan membentuk huruf o.Dia ikut tersenyum.
"siapa namamu ?"
"namaku ATTARATUS NABILA.Bagaimana denganmu ?"jawabku sambil menelungkupkan tangan didepan dada.
"Namaku BAGAS WILLIAM AHMED"balasnya sama denganku.
Sebenarnya aku heran mengapa namanya William ?.kalau dilihat dari wajahnya,tidak ada sedikitpun wajah – wajah barat tertinggal disitu.memang dia tampan dan putih.tapi tidak untuk disamakan dengan orang barat.
Dan dengan itulah kami berkenalan,yah walaupun setelah itu kami dihukum bersama untuk memutari lapangan tiga kali.
10.00 WIB YOGYAKARTA,06 FEBRUARI 2020
Sudah lima belas menit dosen sastra inggrisku keluar dari kelas.Rasanya kepala mau copot saking banyaknya catatan yang harus aku selesaikan saat ini.Dari tadi aku hanya membolak balik halaman buku The Gold Man yang seharusnya sudah aku rangkum dan aku setorkan pada dosenku itu.
"Ara"
"hemb...."gumamku tanpa menoleh pada sang pemilik suara,karna aku tahu betul orang yang slalu berbeda dalam hal memanggilku itu adalah dia.
"Kamu belum selesai?"
"belum gas"gelengku frustasi.
Dia tidak berbicara lagi,tapi malah meninggalkanku keluar kelas yang entah aku juga tidak tahu kemana dia pergi.Aku bisa menebak nebak apa yang dia lakukan,Dia tidak pernah banyak bicara tapi langsung membuahkan hasil,itu yang aku suka dari bagas.Orang yang slalu menanggapi curhatku dengan kata oh , ya atau Ya sudahlah dijadikan hikmah saja itu akan slalu menjadi sahabat terbaikku .
YOU ARE READING
UNTITLED
RomanceKisah hidup sang penulis tentang cinta masa lalunya dan khayalan dimasa depannya. Separuh fakta dan lainnya fiktif Keadaan yang harus terselesaikan untuk suatu tujuan baik