Hari ini hari terakhir MOS di sekolah,
bintang atau yang sering dipanggil bibin menatap malas pembina yang sedang mengintruksinya wajar saja ini udah mau siap MOS eh malah disuruh baris dibawah teriknya matahari lalu terdengar dari suara mic bapak pembina
"anak-anak geser 2 langkah kesamping "
Yap!!sialnya bibin lagi ngikat tali sepatu yang lepas dan tiba-tiba ada orang yang nabrak bibin sampai jatuh "apaan lo liat-liat bukannya minta maaf" seru bibin sinis membuat orang-orang didekatnya menatap bingung kearahnya tapi yang menabrak justru hanya sekilas menatapnya lalu fokus kembali menatap bapak pembina 'dasar ga punya hati' guman bibin pelan tapi ternyata cowok di sampingnya itu dengar "gue masih bisa dengar" ucap cowok itu masih menatap kedepan,sedangkan bibin terkejut dan hanya melihat sekilas dia malas berurusan lama-lama sama cowok aneh
lalu terdengar suara dari depan sana
"anak-anak kalian boleh pulang terima kasihh sudah menjalankan MOS dengan baik" semua barisan tampak bernafas lega tak terkecuali bibin "alhamdulillah akhirnya bisa pulang terima kasih ya allah perut bibin udah laper banget "
cengir bibin saat keluar barisan bersama perempuan disebelahnya ya itu bulan atau biasa dipanggil bubul dia adalah sahabat dari oroknya bibin "yaelah elo bin pikirannya makan mulu heran gue sama badan lo kagak pernah gendut deh"
"gue juga bingung harus bahagia apa enggak bul" ucap bibin dengan nada sok sedih "ya bahagia lah siapa coba yang ga mau punya badan kurus tapi suka makan? "ucap bubul geram "gue" jawab bibin dengan polosnya,satu jitakan melayang mulus dijidatnya "lo makin gede makin goblok ya bin" bubul geleng-geleng melihat sahabat pintarnya ini tapi dia hanya pintar dalam hal pelajaran entah emng goblok di hal lain atau malah terlalu polos "biarin wlekk,udah ah ayo pulang bul capek gue" mereka memang slalu pulang jalan bersama karna mereka tetanggan dan sekolah mereka tidak terlalu jauh dari rumah selama dijalan bibin terus saja bercerita dan mengumpati cowok tak berhati tersebut
"eh bin kayaknya gue tau deh siapa yang nambrak lo coba besok lo tunjuin gue orangnya" kata bubul mulai serius
Dan keesokan harinya ketika mereka berdua sedang makan dikantin bersama tiba-tiba bibin menunjuk seorang yang terlihat tengah makan dimeja agak jauh dari mereka "ituu bull orang yang ga punya hati yang nabrak gue" bibin mulai emosi mengingat kejadian waktu MOS itu
"OMAYGAT BIBINNN" seru bubul suaranya sangat besar hingga membuat seisi kantin menoleh kearah meja mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
Teen Fiction"Aku tidak bisa menunjukkan perasaanku tapi bukankah Kau bisa merasakannya?" -bintang qeysila "Aku bisa menunjukkan perasaanku tapi mengapa Kau slalu tidak mengerti?" -angkasa dirgantara