2%

36 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


I love it when you call me señorita

I wish i could pretend i didnt need ya

But every touch is oh lalala

Is true lalala

Uh i should be running

Uh you keep me coming for ya

Gue mengotak ngatik aplikasi musik di ponsel gue, gak cocok banget ini lagu didengerin pas di bus, tapi ponsel gue error jadi yaudahlah biarin aja lagu Señorita menemani gue sampai rumah nanti

You say we just friend

"Bang saya kejar dari tadi," protes seorang cowok yang baru saja naik dengan keringat di pelipisnya

"Maaf kang gak keliatan," ujar Pak Supir, si cowok yang kayaknya sih temennya Renjun itu jalan, nyari kursi kosong, gue lirik kursi di sebelah gue, kosong sih cuman gue naro tas disitu, tasnya gue ambil, disimpen di paha gue, bener aja dia duduk di samping gue sambil pake earphone hands free

Gue diem aja natap ke luar jendela, sekarang ponsel gue lagi play lagunya One directions yang Night Changes.

"Jean ya?" tanyanya, gue memastikan dengan melepas earphone gue

"Gue?" tanya gue memastikan

"Iya, Jean eh Jeanne temennya Renjun kan?"tanya nya lagi, gue ngangguk

"Ah iya," jawab gue "Temen Renjun juga?"

"Iya, gue Haechan," dia menyodorkan lengannya

"Jeanne, salam kenal,"gue menjabat tangan Haechan, lalu melepaskannya

"Sering naik bus ini juga?"tanyanya, gue mengangguk masih membuka kedua earphone gue

"Se arah dong kita,"gue senyum

"Tapi gue jarang lihat lo naik bus Chan," ujar gue Chan ulang gue dalam hati

"Biasanya nebeng Renjun, atau Jaemin,"jawabnya, gue mengangguk.

Hening Haechan natap jalanan di kanan dan gue natap keluar jendela, sama sama larut sama lagu yang lagi di play samar gue denger dia senandung kecil kayaknya itu lagu yang lagi dia denger

Remember that i told you i found my way back home

Gue ngangguk ngangguk lagu nya Shaun way back home, iya dia mau balik kan kerumahnya? Eh apa sih gue random banget, gue bersiap menggendong tas, Haechan menoleh

"Disini Je?" tanyanya, je ulang gue di dalam hati

"Ah iya, di depan itu komplek gue,"Haechan mengangguk berdiri, mempersilahkan gue lewat, tapi dia tidak duduk lagi, masih berdiri mengenggam besi diatas kami

"Kok gak duduk?" tanya gue

"Nanti kalau lo udah turun, bus nya ngebut,"jawab Haechan, gue ngangguk mencet bel yang ada di depan gue, bener aja bus nya ngerem mendadak, untung gue megang besi walaupun agak limbung

"Lo gak papa?" tanya Haechan, gue senyum

"Santai, gak papa kok, gue duluan ya Haechan,"ujar gue lalu berjalan

"Iya hati hati Jeanne," ujar Haechan sebelum gue turun sepenuhnya.

Gue turun dari bus melihat Haechan masih berdiri, lalu duduk kembali di tempatnya, menoleh tersenyum, gue bales senyum abis itu jalan masuk ke komplek rumah gue.

"Gue tadi sokab gak sih?"gumam gue mengingat gue langsung memanggil Haechan dengan sebutan "Chan"

"Oh sokab banget deh gueee," pekik gue seraya menendang kaleng soda kosong yang ada di depan gue

"Risi gak gak ya dia?"

"Eh peduli amat elah risi gak risi juga bukan urusan gue,"gumam gue udah kayak orang gila emang

"Neng sendirian aja?"buset gue merinding terus noleh mendapati Kak Ten, tetangga gue yang jail banget tingkat semesta

"Anjir kak gue kira pedofil,"pekik gue sambil memukul lengannya, dia pakai motor sebenernya cuman dipelanin, nyamain sama langkah gue

"Naik lah anne,"gue mendelik

"Dibilang, Jeanne bukan Anne kak,"ujar gue, Kak Ten berhenti

"Iya udah Jeanne, naik buru," ujarnya gue naik ke atas boncengan motornya

"Baru pulang Je?" gue mendelik

"Gak kak udah dari kemarin Je pulang,"ujar gue dia malah ketawa

"Ngegas mulu kayak abis dicuekin gebetan," gue memekik

"Mana ada gebetan,"ujar gue, loh kok motor Kak Ten masuk ke rumah gue si? Maksudnya halaman rumah gue

"Loh kok masuk Kak Ten?"tanya gue setelah turun

"Mau ketemu abang lo,"ujar Kak Ten lalu turun dan ngelepas helmnya

"Oh mau ketemu bang Duyung, yaodah masuk bang," ujar gue lalu membuka pintu

"BANG ADA KAK TEN!!" teriak gue setelah menyimpan sepatu di rak

"ASSALAMUALAIKUM DULU MALEH," pekik Bang Doyoung dari arah kamarnya

"ASSALAMUALAIKUM YA AKHI YA UKHTI," ujar gue lalu berjalan ke dapur, Kak Ten udah duduk di sofa ruang tv

"Mau minum apa Kak Ten?"tawar gue sambil membuka lemari es

"Apa aja deh, soda gembira ada?" tanyanya, gue mendelik

"Itu mah bukan apa aja begok," protes Bang Doyoung

"Apa aja deh asalkan ditambahin cintanya Dek Jeanne," gue memekik geli menatap Kak Ten dengan miris

"Temen lo kurbel amat Bang," ujar gue lalu menuangkan es jeruk ke dalam tiga gelas, membawanya dan menyajikannya satunya buat gue.

"Sialan lo dek," protes Kak Ten melempar gue dengan majalah make up milik bunda

"Lo nolep ya Kak?" tanya gue sambil memindahkan saluran tv

"Hah? No lep apa?" tanya Kak Ten tidak mengerti

"No live?"

"Huuh,"

"Kasihan udah nolep no love pula, miris."

"HEH BOCAH YA!!!"




Tbc




Maapin Jeanne memang tengil gaul sama ten mulu sih jadi tengil :')







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fullsun🌞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang