Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I love it when you call me señorita
I wish i could pretend i didnt need ya
But every touch is oh lalala
Is true lalala
Uh i should be running
Uh you keep me coming for ya
Gue mengotak ngatik aplikasi musik di ponsel gue, gak cocok banget ini lagu didengerin pas di bus, tapi ponsel gue error jadi yaudahlah biarin aja lagu Señorita menemani gue sampai rumah nanti
You say we just friend
"Bang saya kejar dari tadi," protes seorang cowok yang baru saja naik dengan keringat di pelipisnya
"Maaf kang gak keliatan," ujar Pak Supir, si cowok yang kayaknya sih temennya Renjun itu jalan, nyari kursi kosong, gue lirik kursi di sebelah gue, kosong sih cuman gue naro tas disitu, tasnya gue ambil, disimpen di paha gue, bener aja dia duduk di samping gue sambil pake earphone hands free
Gue diem aja natap ke luar jendela, sekarang ponsel gue lagi play lagunya One directions yang Night Changes.
"Jean ya?" tanyanya, gue memastikan dengan melepas earphone gue
"Gue?" tanya gue memastikan
"Iya, Jean eh Jeanne temennya Renjun kan?"tanya nya lagi, gue ngangguk
"Ah iya," jawab gue "Temen Renjun juga?"
"Iya, gue Haechan," dia menyodorkan lengannya
"Jeanne, salam kenal,"gue menjabat tangan Haechan, lalu melepaskannya
"Sering naik bus ini juga?"tanyanya, gue mengangguk masih membuka kedua earphone gue
"Se arah dong kita,"gue senyum
"Tapi gue jarang lihat lo naik bus Chan," ujar gue Chan ulang gue dalam hati
"Biasanya nebeng Renjun, atau Jaemin,"jawabnya, gue mengangguk.
Hening Haechan natap jalanan di kanan dan gue natap keluar jendela, sama sama larut sama lagu yang lagi di play samar gue denger dia senandung kecil kayaknya itu lagu yang lagi dia denger
Remember that i told you i found my way back home
Gue ngangguk ngangguk lagu nya Shaun way back home, iya dia mau balik kan kerumahnya? Eh apa sih gue random banget, gue bersiap menggendong tas, Haechan menoleh
"Disini Je?" tanyanya, je ulang gue di dalam hati
"Ah iya, di depan itu komplek gue,"Haechan mengangguk berdiri, mempersilahkan gue lewat, tapi dia tidak duduk lagi, masih berdiri mengenggam besi diatas kami
"Kok gak duduk?" tanya gue
"Nanti kalau lo udah turun, bus nya ngebut,"jawab Haechan, gue ngangguk mencet bel yang ada di depan gue, bener aja bus nya ngerem mendadak, untung gue megang besi walaupun agak limbung
"Lo gak papa?" tanya Haechan, gue senyum
"Santai, gak papa kok, gue duluan ya Haechan,"ujar gue lalu berjalan
"Iya hati hati Jeanne," ujar Haechan sebelum gue turun sepenuhnya.
Gue turun dari bus melihat Haechan masih berdiri, lalu duduk kembali di tempatnya, menoleh tersenyum, gue bales senyum abis itu jalan masuk ke komplek rumah gue.
"Gue tadi sokab gak sih?"gumam gue mengingat gue langsung memanggil Haechan dengan sebutan "Chan"
"Oh sokab banget deh gueee," pekik gue seraya menendang kaleng soda kosong yang ada di depan gue
"Risi gak gak ya dia?"
"Eh peduli amat elah risi gak risi juga bukan urusan gue,"gumam gue udah kayak orang gila emang
"Neng sendirian aja?"buset gue merinding terus noleh mendapati Kak Ten, tetangga gue yang jail banget tingkat semesta
"Anjir kak gue kira pedofil,"pekik gue sambil memukul lengannya, dia pakai motor sebenernya cuman dipelanin, nyamain sama langkah gue
"Naik lah anne,"gue mendelik
"Dibilang, Jeanne bukan Anne kak,"ujar gue, Kak Ten berhenti
"Iya udah Jeanne, naik buru," ujarnya gue naik ke atas boncengan motornya
"Baru pulang Je?" gue mendelik
"Gak kak udah dari kemarin Je pulang,"ujar gue dia malah ketawa