Dongeng putri Bisu Turki
(Silent Princess)
The Unexpected Silent Princess
mutmainna_Zaman dahulu kala ada seorang Raja yang memiliki seorang Pangeran. Shahzada, demikian nama pangeran tersebut, memiliki sebuah bola yang terbuat dari emas yang selalu ia mainkan kapan saja.
Suatu hari saat pangeran sedang duduk di pondok peristirahatannya di halaman istana bersama seorang dayang yang berumur sama dengannya, lewatlah seorang nenek yang hendak mengambil air dari mata air yang terletak di depan gerbang istana. Timbul ide iseng di pikiran Shahzada. Dilemparnya guci nenek tua tadi dengan bola emasnya. Guci itu pun pecah berkeping-keping. Seorang dayang yang tadi menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang Pangeran.
Tanpa berkata sepatah pun nenek itu mengambil guci lainnya. Namun guci ini pun pecah karena lemparan bola Shahzada. Nenek tua itu gemetar menahan marah. Tapi karena segan dengan sang Raja maka ia hanya diam dan pergi ke toko terdekat untuk mengutang guci baru.“Jang……” seorang dayang itu mencoba bersuara dengan nada tak terdengar untuk menghalangi sang pangeran tapi lagi-lagi Shahzada melempar guci itu dengan bolanya hingga pecah. Kini nenek itu benar-benar murka. Dia mengangkat wajahnya ke arah Shahzada.
“Camkan kutukanku ini Pangeran! Aku harap kau akan jatuh cinta kepada Putri bisu!” kutuknya sembari melihat dayang yang sedang berdiri didekat pangeran.
Pangeran Shahzada tidak mengerti maksud nenek tua tersebut, tapi kata-katanya terus mengganggu pikirannya. Ia memberitahu kejadian ini kepada dayang yang selalu mendampinginya. Namun tak lain tanggapan seorang dayang itu hanya diam seperti seseorang yang bisu. Sehingga pikiran itu hanya menjadi beban yang memperngaruhi kesehatannya, sehingga Shahzada pun jatuh sakit.
Puluhan, dokter, tabib dan dukun telah mencoba menobatinya, namun kesehatannya tak kunjung pulih. Akhirnya suatu malam Raja mendekati putra tunggalnya didampingi dengan seorang dayang pribadi sang pangeran.
“Anakku, penyakitmu pasti bukan penyakit biasa. Katakan padaku! Apakah akhir-akhir ini ada peristiwa aneh yang menimpamu?” tanya Raja.
Shahzada menceritakan kelakuannya saat memecahkan 3 guci seorang nenek dan kutukan yang dilontarkannya. Lalu Shahzada meminta izin ayahnya untuk pergi mencari Putri Bisu, karena menurutnya hanya dialah yang bisa menyembuhkannya. Dengan berat hati Raja mengijinkan putra kesayangannya pergi dengan ditemani seorang pengawal kepercayaannya.Malam sebelum kepergian Shahzada disuguhkan dengan makanan yang banyak dan nikmat. Agar perjalanan esok tidak begitu kelaparan. Perlahan dayang-dayang datang membawa makanan. Satu persatu dayang senyum kepada pangeran, kecuali dayang pribadi sang pangeran. Hal itu yang menjadi perhatian sang pangeran, sejak dia menjadi dayang pribadinya dia tidak pernah mengucapkan sepatah katapun kepadanya dan jika dilihat dengan seksama dia cantik bagaikan sang putri.
“Andai dia seorang putri….” Ucap benak sang pangeran.
Singkat cerita, Shahzada dan pengawalnya telah mengembara selama enam bulan. Mereka berjalan siang dan malam dan hanya tidur beberapa saat saja setiap malamnya. Kini mereka tiba di sebuah puncak gunung ia beristirahat dan bertanya pada seorang kakek yang yang memakai 7 lapis kerudung. kakek itu dikenal dengan memiliki kesaktian yang luar biasa oleh beberapa desa yang Shahzada lalui.“Kakek, Dimanakah sang putri bisu berada?” tanya Shahzada.
“Tidak jauh-jauh pangeran. Putri itu dekat bahkan sangat dekat dengan dirimu. Kamu hanya perlu menyadari keberadaan dirinya. Tapi perlu kuingatkan anak muda! Putri bisu hanyalah julukan. Karena sang Putri sebenarnya hanya tidak mau berbicara”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng Remake Story (Cerpen)
Fantasykumpulan cerita dongeng yang diremake oleh para penulis di Grub ini. Diangkat dengan imajinasi dan kekreatifan oleh para penulis. Dengan Prinsip tidak menghilangkan ke khasaan dari dongeng yang di angkat. Note : Sesuai dari Imajinasi dan Kekreatifan...