"YES!" seruan Momo sukses membuat Mamanya menutup kedua telinganya rapat-rapat.
"Kenapa sih Mo?"
"Surat pindahnya diterima. Momo keterima di SMA Yi Beijing." kata Momo kegirangan. Akhirnya impiannya setahun terakhir ini untuk satu sekolah dengan Daniel akan segera terwujud.
"Benarkah? Wah... Mama harus masak Hot Pot malem ini. Putriku bisa sekolah di SMA kelas atas seperti Yi Beijing harus dirayakan. Untuk kedepannya kamu harus lebih rajin lagi belajar. Sering-seringlah ke perpustakaan. Ibu akan mencarikan tempat les." kata Mama bangga.
Momo tersenyum kecut. Tujuannya masuk Yi Beijing adalah karena ingin satu sekolah dengan Daniel. Bukan untuk menjadi kutu buku. Bahkan jika ia jadi kutu bukupun ia tak akan menjadi pintar.
"Ah sudahlah. Momo mau tidur. Besok hari pertama Momo masuk sekolah baru." kata Momo kemudian melangkah ke kamarnya.
*
Momo menunggu di gerbang depan rumahnya. Tadi malam ia menelepon Daniel bahwa ia sudah pindah ke SMA Yi Beijing. Dan Daniel bilang akan berangkat bersama.
Momo celingukan kesana kemari, tapi batang hidung Daniel belum terlihat juga. Momo yang sudah berdiri kurang lebih 15 menit itu masih saja tersenyum lebar. Hingga satu pesan dari Daniel sukses membuat senyumnya pudar.
Daniel
Mo, gue nggak bisa jemput lo ke rumah. Kita bakalan telat kalau nunggu aku nyampe sana. Karena rumah lo jauh. Lo berangkat aja sekarang.Momo menunduk lemas. Impiannya berjalan menuju halte bersama Daniel lenyap gara-gara pesan bodoh itu. Momo menarik napas panjang. Ia pun melangkah pergi.
Langkah kaki Momo terhenti saat turun dari bis, matanya mengerjap tak percaya. SMA Yi Beijing begitu megah dan luas dilihat dari tempatnya berdiri. Ia tidak percaya bisa diterima di sekolah kelas tinggi ini.
Dengan perlahan Momo melangkah menyusuri bahu jalan, tiba-tiba tubuh Momo terhempas ke tembok kemudian seorang lelaki dengan tubuh jakung dan jaket tebal serta memeluknya.
"Gue pinjam sebentar." kata lelaki itu saat memeluk Momo. Momo tak bisa mencerna apa yang terjadi. Seorang lelaki tak dikenal tiba-tiba memeluknya.
Momo tak bisa berpikir jernih, beberapa detik berikutnya ia mendengar gemuruh langkah kaki melewati mereka. Sekumpulan wanita remaja baru saja lewat di depan mereka. Mengejar sesuatu, entahlah, Momo tak tahu apa.
Hingga Momo sadar dengan kondisinya, "HEY! DASAR MESUM!" Kata Momo sembari melepas pelukan kemudian menampar wajah lelaki itu.
Tidak berhenti di sana. Momo menendang-nendang lelaki itu sekuat-kuatnya.
"Awww. STOP!" perintah lelaki itu. Lelaki itu kembali berdiri tegak. Ia menatap Momo tak percaya. Belum pernah ada orang yang memperlakukannya seperti ini. Lancang sekali wanita ini, batinnya.
Lelaki itu menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mulai melangkah pergi. Momo tak habis pikir. Lelaki itu tanpa sepatah kata untuk meminta maaf langsung saja main pergi.
"HEY! Nggak punya sopan santun ya jadi makhluk!" teriak Momo.
Lelaki itu berbalik, "Gue?" tanyanya menunjuk diri sendiri. Sesekali ia melihat ke kanan kiri,mungkin gadis di depannya sedang berbicara dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BOYFRIEND || LIN YI
Fanfiction❌DON'T COPY MY STORY❌ cerita ini membawa anda ke imajinasi tertinggi Jangan bqnyak bacot⚠ YUK DIBACA📱