#8

1.1K 128 2
                                    

"Apakah ini masih sakit?" Tanya Jihoon sembari terus mengelus pipi Soonyoung.

Soonyoung merapatkan matanya, menggeram pelan. Menahan diri agar tidak menikmati sentuhan Jihoon. Dia masih ingin mempertahankan egonya.

"Jangan sentuh aku Ji. Kau sudah menolakku, aku sudah berusahan agar tidak mengganggumu dan berusaha melupakan perasaanku padamu. Jadi tolong, jangan kau hancurkan usahaku." Ucap Soonyoung tegas.

Jihoon hanya tersenyum kala mendengar penuturan Soonyoung. Dulu, ia akan berbalik marah-marah saat pemuda itu sedikit saja berucap dengan nada tegas dan tidak lembut.

Tangan Jihoon membelai rahang runcing Soonyoung mengarahkan wajah itu agar menatapnya. Soonyoung hanya diam dan makin merapatkan manik kembar sipitnya.

"Youngie, buka matamu dan tatap aku." Pinta Jihoon lembut.

Soonyoung hanya menurut dan membuka matanya.

"Apakah jawabanku dulu mengandung kata aku tidak mencintaimu? Atau aku tidak menyukaimu? Atau aku tidak ingin menjadi kekasihmu?"

Tanya Jihoon lembut sembari memberikan senyuman lembutnya untuk Soonyoung.

Jantung Soonyoung mendadak berpacu lebih cepat. Ia masih diam sembari mengingat-ingat jawaban Jihoonya dulu.

"Sikapmu yang mudah menyimpulkan tanpa mendengarkan itu membuatmu tambah bodoh."

Jihoon menggigit dalam bibirnya menahan tawa melihat wajah 'pabo' Soonyoung sekarang.

Jihoon naik ke perut Soonyoung mengalungkan kedua tangan ke ceruk leher Soonyoung, menumbukan dahi keduanya dengan pelan serta menatap manik mata Soonyoung dalam.

Soonyoung terkejut Jihoon bisa berlaku seperti itu, namun tak dipungkiri dirinya sangat menikmati.

"Soonyoung, Youngi, Hoshi, Aku Lee Jihoon akan menjawab pertanyaanmu sekarang, dan tolong buka lebar-lebar pendengaranmu."

Jihoon menarik nafas sejenak. Semburat merah memenuhi kedua pipinya.

"Aku menyukaimu juga Youngi. Bahkan aku sangat mencintaimu. Entah sejak kapan, tapi aku merasa kehilangan ketika kau tidak mengganggu bahkan memperdulikanku lagi."

Setelah mengucapkan dengan keteguhan hati, Jihoon menubrukan kepalanya ke ceruk leher Soonyoung memeluk leher namja itu semakin erat.

Sungguh dia sangat malu sekarang. Kalau kalian ingin tahu, sesungguhnya Jihoon malu setengah mati. Baru kali ini ia mengutarakan perasaannya.

Soonyoung menegang, dia merasa waktu berhenti seketika. Pendengarannya tidak salah kan? Jihoon tadi bilang menyukainya juga kan? Bahkan mencintainya? Sungguh Soonyoung mendapat Jackpot besar.

Soonyoung mengulum senyum, ia membalas pelukan Jihoon lebih erat. Ia mengelus punggung Jihoon sayang. Soonyoung tahu Jihoon sudah berjuang sangat keras mengutarakan perasaannya mengingat sikap tsunderenya yang akut.

"Kau sungguh-sungguh dengan yang baru saja kau utarakan Ji?" Tanya Soonyoung lembut.

Jihoon mengangguk-anggukan kepalanya menimbulkan sensasi geli di leher Soonyoung.

"Aku juga sangat mencintaimu, masih mencintaimu, bahkan sekarang lebih mencintaimu. Asal kau tau, aku tak pernah bisa menghapus perasaan ini, dan kau benar-benar berhasil menggagalkannya. Kau rumah tempat hatiku berpulang Ji. Aku bersyukur kau sudah mau berjuang menyatakan perasaanmu. Pantas saja sikapmu akhir-akhir ini berubah kepadaku."

Soonyoung terkekeh mengetahui fakta kenapa sikap Jihoon berubah akhir-akhir ini kepadanya. Ternyata si mungilnya ini ingin mendapatkan perhatiannya kembali.

TBC

BACK TO ME (SOONHOON)Where stories live. Discover now