ᴍʏ ᴍᴏᴍ; O1

45 6 5
                                    

"Mommy~" seorang anak lelaki yang baru saja pulang sekolah, berlari menghampiri ibunya

"Hey, hati hati jatuh nak." Sang ibu langsung membawa sang anak ke pelukannya.

"Mom, di kelas tadi ada tugas untuk membuat puisi. Temanya kasih sayang seorang ibu. Lalu.." Sang anak sangat antusias bercerita.

"Wah.. lalu?" Ibunya menunggu kelanjutan cerita dari anak laki-lakinya  itu.

"Eung, apa mommy menyayangiku?" Tanya anak itu dengan mata berbinar

"Astaga.. itu tak perlu ditanyakan lagi nak. Tentu saja mommy saaaangat sayang padamu. Mommy akan lakukan apapun itu demi kebahagiaanmu."

Merasa mendapatkan jawaban yang ia inginkan, anak itu tersenyum lebar sampai memperlihatkan gusinya. Lalu sang ibu mengeratkan pelukannya. Terlihat bahagia sekali memang.

Tanpa mereka sadari, seorang anak laki-laki memperhatikan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, antara ikut bahagia dan ada sedikit rasa iri. Min Yoongi, anak yang memperhatikan mereka. Nama yang bagus kan? Tentu saja. Tetapi hidupnya tidak sebagus namanya. Ya.. seperti itulah

Setelah bosan melihatnya, Yoongi, anak yang masih berumur 12 tahun itu langsung berlari memasuki rumahnya. Mencari keberadaan sang ibu.

Setelah menelusuri rumah yang bisa dibilang luas ini, Yoongi akhirnya menemukan sesosok wanita yang sangat ia sayangi. Lantas, ia langsung menghampiri ibunya.

"Bu.." panggilnya. Merasa terpanggil, Chaerin menoleh.

"Apakah ibu.. menyayangiku?" Tanya Yoongi.

Chaerin tampak berpikir, kemudian ia kembali membaca majalahnya.

"Ya.. sedikit, mungkin." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.

Entah kenapa jawaban yang begitu tak enak didengar malah menciptakan seulas senyum tipis di bibir Yoongi.

"Apakah artinya ibu menyayangiku?" Tanya anak itu bersemangat.

"Tidak juga." Jawab Chaerin singkat.

Tak puas dengan jawaban ibunya, Yoongi kembali melontarkan pertanyaan. Pertanyaan yang.. selalu terbesit di pikirannya.

"Ibu.. apa aku anak kandungmu?" Tanyanya. Ada sedikit perasaan takut saat ia menanyakan hal itu.

Chaerin menutup majalahnya.

"Tentu saja. Lagipula jika aku mengadopsi anak, aku tak ingin memungut anak sepertimu. Sudah, pergi sana! Jangan ganggu waktu santai ku." Usirnya.

Yoongi tertunduk lesu.

'Sebenarnya apa salahku?  Mengapa ibu sepertinya sangat membenciku? Seingatku aku tak pernah nakal, aku tak pernah bolos, nilaiku selalu bagus. Yah, walaupun ibu tak pernah mengecek nilaiku..'

"Ah, maafkan aku ibu." Setelah berucap demikian, Yoongi langsung masuk ke dalam kamarnya.

-•-

-•-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Mom [Myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang