ᴍʏ ᴍᴏᴍ; O2

34 5 4
                                    

Sinar mentari sudah mulai mengintip dibalik jendela. Menyinari setiap jengkal ruang tak terkecuali seorang anak yang tampaknya tertidur di lantai, membuat sang empunya mata menjadi silau dibuatnya

"Hnghh.." Yoongi membuka matanya pelan, rasa sakit menjalar dari kepala hingga seluruh badannya.

Ia melihat sekitar. Perlahan-lahan pandangannya mulai jelas. Kamar mandi, disinilah ia berada. Tergeletak tak berdaya dengan baju basah kuyup.

Setelah terdiam beberapa menit barulah ia ingat, piring pecah penyebab ia berada disini.

Yoongi berusaha bangkit, walau pening masih terasa di kepalanya.

Ia berjalan sempoyongan ke arah pintu. Berusaha meraih gagang pintu lalu memutarnya. Akan tetapi pintunya masih terkunci.

Tok tok tok

"I-ibu..." Ia mengetuk-ngetuk pintu itu. Berharap sang ibu mendengar lalu membukakan pintunya.

"Hatchi-! Ibu.. ini sudah siang.."

Tok tok tok

"Ibuu..hiks, hatchi-!" Kamar mandi itu dingin, kalian pasti tahu betapa menderitanya ia terkurung semalaman dalam keadaan basah kuyup.

"Ibuu"

Cklek.   Kunci pintu dibuka.

Tubuh lemah Yoongi spontan langsung berlutut, tak berani menatap orang yang barusan membukakan pintu.

Bruk

"Ibuu maafkan aku.. hiks, aku janji tidak akan mengulangi yang kemarin.. hiks, maafkan aku.."

"Yoon?"

Yoongi mendongak kearah suara yang tadi memanggilnya. Ia yakin seratus persen ini bukan suara ibunya.

"Ka-hatchi-! Kak Seokjin?" Yoongi mengucek-ngucek matanya, berharap dia tak sedang berhalusinasi.

"Iya Yoon, ini aku Seokjin.. Kau? kenapa bajumu basah begini?" Seokjin ikut berlutut lalu menyentuh bahu Yoongi.

Yoongi langsung memeluk Seokjin dengan erat. Tak peduli bajunya akan ikut basah, Seokjin membalas pelukan. Hangat, Yoongi suka.

"Hey hey.. kau itu tadi sedang apa didalam? Eh, badanmu panas sekali!" Seokjin langsung menyentuh dahi Yoongi dengan punggung tangannya.

"Astaga Yoon, kau demam." Seokjin dengan sigap langsung mengangkat tubuh Yoongi dan membawanya, berjalan menjauh dari kamar mandi

"Eung.. hatchi-! Mau kemana kak?"

"Kamarmu."

Sesampainya didepan kamar Yoongi, Seokjin membuka pintunya kemudian memasuki kamar itu.

Seokjin membaringkan tubuh Yoongi perlahan diatas ranjang.

"Tunggu sebentar, akan kuambilkan obat dan air hangat."

Yoongi mencekal lengan Seokjin. "Tidak usah kak, nanti juga demamnya hilang sendiri."

Seokjin menyingkirkan tangan Yoongi.

"Tidak mungkin hilang sendiri. Yang ada nanti makin parah."

"Kak.."

"Kau harus minum obat, Yoon. Kalau kau menolak, aku tidak mau berbicara padamu." Ancam Seokjin

Yoongi terdiam sejenak, kemudian mengangguk. "Oke"

Tidak lebih dari lima menit Seokjin keluar tadi, kini ia sudah kembali memasuki kamar yang dominan berwarna hitam ini. Lelaki tampan berbahu lebar itu berjalan menuju ranjang tempat Yoongi berbaring sambil membawa nampan yang berisi obat-obatan dan air hangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Mom [Myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang