PROLOG

58 5 6
                                    

" Semua berakhir disini, tempat ku mulai bermimpi. Hatiku mati disini, langkahmu yang telah pergi"

- Peterpan –



"Jika hari ini kamu meninggalkanku karena sakit dan segala kekuranganku,

Semoga esok aku sembuh dan menjadi orang sukses yang membuatmu menggebu kembali padaku"                         

Ig: aisyti_arum















KEHILANGAN seorang kekasih tanpa kepastian ketika lagi sayang-sayangnya itu memang menyakitkan. Hal itulah yang dirasakan oleh Tian sejak Gian hilang kabar. Tian merasa kacau dan gundah diantara penyakit yang menggerogotinya dengan Tugas Akhir yang harus ia selesaikan segera. Baginya dunia benar-benar terasa sangat gelap, bahkan ketika fajar menyingsing ia tetap merasa gelap. Hingga perbedaan pagi, siang, sore dan malam tak lagi ia temukan.

Berpura-pura semuanya baik-baik saja memang tak mudah. Berulang kali ia terjatuh namun akhirnya harus tetap bangkit demi mimpi kedua orang tuanya yang ingin melihatnya wisuda. Yang mungkin baginya tak kan mampu ia wujudkan lagi mimpi-mimpi yang lainnya.

Ya. Begitulah, Tian yang positive thinker seringkali tiba-tiba berubah menjadi sangat pesimis saat ia mulai jatuh sakit.

Mengutarakan perasaannya pada beberapa sahabat terbaiknya, terkadang tak benar-benar membuat hatinya lega. Karena tak semua hal ia bisa ceritakan, tak semua perasaan bisa ia tunjukkan.

Akhirnya, hobi-hobi lama; menulis, membaca dan menggambar kembali menyibukkannya dalam mengutarakan perasaan. Banyak hal yang Tian alami disaat Gian menghilang. Dari rasa kecewa, terluka, sakit, perih dan segala rasa menyiksa lainnya yang dirasakan oleh semua makhluk yang bernama manusia saat patah hati.

[Catatan]

Kisah ini memang diambil dari kisah nyata, namun pada beberapa bagian aku sunting karena privasi. Tapi aku tetap akan berusaha menuliskan apa yang sebenarnya terjadi.

Tujuannya,

Biar wall dan story facebook, twitter, instagram, whatsapp dan semua akunku tak berisi sambat unfaedah yang ga semua orang paham apalagi peduli. Hehe..

Jadi pastikan memasukkan Senja di Kota Tua Ampenan dalam daftar bacaan, ya. Jangan lupa dukungan dan komentarnya. Aku butuh masukan.

Semoga aku, kamu, dia dan kita semua yang sayap-sayapnya patah ketika lagi semangat berjuang senantiasa menjadi manusia yang lebih bersyukur lagi atas nikmat Allah yang ga ada habisnya. Udah kerenkan kalimatku? Haha, perlu mendaki bukit lewati lembah sungai mengalir untuk bisa menuliskannya. Terima kasih, salam manis dari senyum penutup luka.

[Aisyti Arum] 
                                       

Senja di Kota Tua AmpenanWhere stories live. Discover now