1

6 0 0
                                    

بِسْمِ ا للهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّحِيْمِ

🌷🌷🌷

Adzan subuh pun berkumandang yang berada di asrama tentara hingga membangunkan gadis yang bernama bilqis dia pun beranjak dari kasur nya untuk ber wudhu dan melaksanakan solat subuh sesudah nya solat dia keluar rumah untuk melihat keadaan lingkungan barunya.

"Kurasa aku harus melihat keadaan lingkungan sekitarku" kata bilqis

"ternyata tidak seperti dugaan ku orang- orang yang berada di asrama ini lumayan ramah juga namun kebanyakan dari tetangga- tetanggaku ini beragama non muslim." Ucapnya

    Tiba tiba ada dua orang gadis sedang bermain dan bilqis pun mendatangi dua gadis tersebut dan berbaur.

"hai? Apakah aku boleh bergabung dengan kalian?"ucap bilqis

Dua gadis itu langsung mengangguk

"Dua gadis itu menanyakan namaku, dan aku memperkenalkan namaku setelah itu mereka memperkenalkan nama mereka masing- masing dan akhirnya aku mendapatkan dua teman yang bernama viona dan mutiara merekalah yang menjadi teman baru di rumah baruku. Setelah aku menghabiskan setengah hari bersama mereka dan adzan zhuhur berkumandang aku memutuskan untuk pulang ke rumah takutnya ibu mencariku.."

"Sesampainya di rumah ibu memanggilku"
"Dari mana saja kamu nak..?"ucap ibunya

"Aku sedang melihat keadaan sekitar lingkungan baru kita bu"kata bilqis

"Ya sudah saatnya solat zhuhur cis.."

"Iya bu"

"Setelah berbicara dengan ibu aku mengambil wudhu dan melaksanakan shalat"

Disini bilqis ibu dan kakaknya tinggal tidak sendiri mereka tinggal bersama keluarga kakak dari ibunya karena suami dari bude bilqis ber profesi sebagai tentara dan untuk mencukupi biaya hidup bilqis dan kakaknya ibunya harus bekerja

"Setelah solat zhuhur aku membantu ibu untuk menyiapkan untuk jualan budeku membuka rumah makan untuk ibuku agar bisa menghidupi aku dan kakakku.."

***

   Hari demi hari bilqis jalani dia semakin betah untuk tinggal di kota yang baru

"Dan pada sore hari bilqis mengikuti pengajian yang selalu dilakukan anak-anak remaja di sore hari dia bertemu dengan banyak anak remaja dan ada salah satu yang memikat gadis remaja itu dan seseorang yang dia kagumi bernama alfan mereka telah berteman dua minggu setelah kedatangan bilqis di kota barunya mereka berkenalan melalui viona dan mutiara"

"bilqis menaruh perasaan pada alfan namun ternyata sahabat bilqis yang bernama mutiara pun menyukainya tetapi pada saat itu bilqis belum mengetahuinya"

     Sore harinya bilqis bertemu mutiara. "Eh mutiara kamu ingin pergi kemana?"tanya bilqis
"Hanya ingin mencari udara segar saja"ucap bohong mutiara. Sebenarnya mutiara ingin berjalan-jalan ingin melewati rumah alfan dan tidak sengaja dia bertemu dengan bilqis di pertigaan masjid yang tidak jauh dari rumah alfan mutiara tidak ingin sahabat-sahabatnya mengetahui bahwa dia pun juga mengkagumi alfan
"Oh begitu rupanya, kamu tidak ingin mampir ke rumahku?"tanya bilqis

"Hmm lain kali saja lagi pula sebentar lagi akan petang" jawab mutiara. "Oh ya sudah aku pulang dulu ya Assalamu'alaikum.." ucap bilqis
"Wa'alaikummussalam.."jawab mutiara

   Mereka memendam perasaan mereka masing-masing dan pada suatu ketika karena viona dan mutiara di anggap sebagai sahabatnya dia menceritakan tentang ke kagumannya kepada alfan

"Apa aku harus menceritakan pada kedua sahabatku ya bahwa aku mengkagumi alfan tapi apa tanggapan mereka tentang apa yang aku rasakan..."ucap bilqis

    Bilqis memutuskan untuk bertemu kedua sahabatnya dan menceritakannya. "Hmm teman-teman menurut kalian alfan itu gimana orangnya?" Tanya nya. Mutiara kaget dengan pertanyaan dari bilqis. "Setau aku sih baik rajin ke masjid eh apa karena bapak nya sering jadi imam di masjid jadi dia sering ke masjid..?"ucap viona. "Heh jangan suuzon ah gak baik, ya menurutku dia baik kok"jawab mutiara. "Ya maaf aku gak bermaksud suuzon kali mut" jawab viona bersalah. "Hmm emangnya kenapa kamu kok nanyain alfan?" Tanya mutiara. "Begini loh teman-teman aku gak tau apa yang aku rasain akhir-akhir ini dia perhatian ke aku, aku ngerasain ada yang beda dari dia.."ucap bilqis "degg"Batin mutiara entah mengapa mutiara merasakan sesak di dadanya. Viona dan bilqis merasakan ada respon yang tidak menyenangkan dari mutiara.  Dan mutiara memutuskan untuk mencintai alfan dalam diam dan mengikhlaskan nya untuk bilqis. "Heii kamu kenapa mut..?"tanya viona. Mutiara tersadar dari lamunannya "hmm tidak aku sedang pusing saja, aku ingin pulang duluan ya.."jawabnya getir "iya" jawab viona bilqis bersamaan. Untuk menyembunyikan kesedihanku aku berpura-pura berkata bahwa aku pusing dan memutuskan untuk pulang.

***

Tahun-tahun telah berlalu..

Ada seorang pria paruh baya yang duduk dan makan di warung makan ibuku akhir-akhir ini dia sering membeli makan di warung ibuku status pria baya tersebut masih lajang dan belum menikah dia bekerja di tambang batu bara di kalimantan dia disini karna libur satu bulan tapi entah mengapa apa cuma aku yang merasakannya bahwa pria itu mendekati ibuku karna ibu sudah menyandang menjadi janda dan tak lama kemudian dia melamar dan menikahi ibuku entah aku harus merasa bahagia atau sedih.

Hari hari telah di lewati aku merasa kasih sayang ibu kepada aku berbeda dia jarang memperhatikan aku, pada saat ini aku belum cukup dewasa untuk tidak egois dari dulu aku hanya ingin menjadi anak bungsu dan ketika aku di beritahukan bahwa aku akan mempuanyai adik disitu aku mulai berubah aku posesif dengan orang-orang disekitar ku.

Setelah adikku lahir aku dan keluarga ku pindah di daerah yang jauh dari asrama ibu dan papa tiriku membeli rumah di perumahan yang tidak jauh dengan bandara, semakin hari aku semakin tidak diperhatikan. Kesedihan ku mendalam lagi karena di perumahan ku yang baru tidak terdapat masjid. Aku selalu ingin menghabiskan waktuku di masjid aku ada alasan untuk tidak berada di rumah aku merasa tenang jika ada di masjid terkadang merasa heran jika aku sering solat jumat karna yang perempuan hanya aku, namun sekarang aku tidak bisa melakukannya lagi.

Hari hari yang aku lewati terasa sangat menyedihkan ditambah aku tidak mempunyai teman baru di sini, tiada hari tanpa tangisan di malam hari aku belum merasakan bahagia yang sesungguhnya ketika pindah di kota yang baru ini.

Kesabaran tak berujung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang