Tap... tap... tap...Seorang gadis tampak terburu-buru turun dari tangga darurat disebuah gedung apartement. Ia terus melihat jam dipergelangan tangan kirinya seraya terus berlari, hingga sampailah ia di trotoar dan segera memanggil taksi yang lewat. Bravo!
Ia sudah mendapatkan taksi dan segera menyuruh sang sopir melesat ke tempat tujuannya.Memakan waktu 30 menit untuk sampai di kampusnya. Ia menghelas nafas panjang ketika sampai di kantin kampus, ia bersyukur karena belum terlambat di jam pertamanya. Ia memesan minuman untuk menghilangkan dahaganya.
"Woy... gue cari-cari juga ternyata disini" omel sahabat gadis itu
"Iya ini baru sampe, gue kira telat tadi" jawabnya sembari menopang dagu
"Elah sya, sans aja yang ngajar kan burik" saut sang sahabat tadi sembari menaikkan turunkan alisnya
"Sans apaan? Lo tau sendiri kan tuh dosen kalau sama gue sinisnya minta ampun"
"Hehehe... itu sih derita lo" sautnya cengengesan
Gadis tadi hanya menatap sahabatnya kesal karena sudah menghancurkan moodnya.
Gadis yang terburu buru tadi adalah Annasya Adreena, gadis manis yang menempuh pendidikan di Universitas Trisakti Jakarta yang memasuki semester ke 4. Ia tinggal disebuah apartement di Jakarta karena kedua orangtuanya tinggal di Surabaya. Ada juga sahabat karibnya sejak memasuki bangku perkuliahan dia Jessica Rumirang gadis cantik yang selalu menemani Nasya dimanapun dan kapanpun. Iya, gadis tadi yang menghampiri Nasya dikantin kampus.
Kembali ke cerita. Pukul 15:00 Nasya keluar dari kelas terakhirnya. Jessica yang juga dijurusan yang sama dengannya yaitu manajeman, merangkulnya untuk ikut pulang bersamanya.
"Sya pulang bareng gue kuy" ajaknya merangkul Nasya erat
"Emang lo bawa mobil?" Tanya Nasya menaikkan alisnya
"Enggak, gue dijemput adek gue" jawab jessica tersenyum
"Adek? Lo punya adek? Sejak kapan" tanyanya beruntun
"Elah satu-satu kali. Pasti gue jawab, lo tenang aja" jawab jessica kesal
"Iya gue punya adek, baru pindah dia ke Jakarta dan sekolah disini juga sekarang, dia kelas 3 SMA" lanjut jessica menjelaskan
"Emang kemarin kemana, kok gue nggak tahu kalau lo punya adek?"
"Dia di Bandung ikut nenek gue, dan berhubung nenek udah angkat tangan ngurusin dia karena nakalnya minta ampun, jadilah dia pulang ke Jakarta. Sorry gue lupa cerita sama lo kalau punya adek" jelasnya lagi
"Oh gitu..." ucap Nasya sembari mengangguk anggukan kepalanya
"Gimana tadi? Lo mau pulang bareng nggak?"
"Enggak ah, nggak enak gue sama adek lo. Gue pulang naik angkot aja" tolak Nasya
"Tai... kayak sama siapa aja lo" saut jessica memukul lengan Nasya
"Iya gue tahu, tapi inikan beda. Gue kan nggak pernah ketemu adek lo takut canggung aja" ungkap Nasya
"Yaudah kalau nggak mau. Lo hati hati ya... gue duluan. Love you" pasrah Jessica akhirnya
"Iya lo juga. Love you too" jawab Nasya seraya melambaikan tangannya.
"Idih kok gue alay sih. Ketularan virusnya Jessica nih gue" gumamnya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
***
Disisi lain seorang cowok dengan wajah yang ditekuk tengah memandang lurus ke arah Jessica yang berjalan menghampirinya.
"Lama amat sih lo" kesalnya memarahi Jessica
"Sabar kali, nggak ikhlas banget jemput gue" saut Jessica
"Emang... "
"Dasar adek durhaka lo" cerocos Jessica memukul bahu adeknya
"Udah ah bacot banget. Yuk ah" ucap cowok tadi seraya memasuki mobilnya.
"Untung adek, kalau enggak udah gue cekik tadi" gumam Jessica memasuki mobil
Mobil tadipun melesat meninggalkan halaman kampus. Tak membutuhkan waktu lama Jessica sudah tiba dirumahnya.
"Cepet turun" cecar sang adik
"Elah sabar ini juga mau turun, mau kemana sih?" Jawab Jessica sewot
"Dasar cewek apa apa kepo"
"Eh kurang ajar ya sama kakak sendiri" cerocos jessica sembari menarik rambut sang adek
"Aduh... duh... kak galak banget sih. Lepasin nggak" rintihnya kesakitan
"Mangkanya kalau sama gue jangan kurang ajar. Belum tahu lo gue siapa?"
"Iya iya... kakakku yang paling cantik udah ya. Aku mau pergi ini buru buru" rayu sang adek seraya mencoba melepaskan cekalan Jessica dirambutnya.
Jessica pun melepaskannya, ia menatap sang adek dengan tajam. "Awas ya lo..." serunya kemudian turun. Dan hanya ditanggapi dengan dengusan oleh sang adik.
Adik Jessica yang dulu tinggal di Bandung ikut bersama sang nenek kini pulang kembali ke Jakarta. Dia adalah Daffa Adinata Rumirang yang kini bersekolah di SMA Nusantara dan duduk dibangku kelas 12. Ia adalah anak yang bandel dan susah diatur, apapun keinginannya harus dipenuhi. Itulah Daffa
***
Daffa kini telah sampai dirumah sahabatnya yaitu Reno, ia langsung nyelonong masuk karena ia sudah terbiasa kesini. Reno adalah sahabatnya sejak SMP dan ketika SMA Daffa pindah ke Bandung dan kini kembali SMA di Jakarta.
"Ren... woy bangun" ucap daffa membangunkan Reno yang tidur
"Hmmm..." gumam Reno yang masih memejamkan mata.
"Woy elah kebo banget sih lo... bangun nggak" seru daffa menarik tangan reno hingga terduduk.
"Ah... apaan sih dap. Ganggu gue aja" saut reno kesal seraya mengusap wajahnya frustasi
Ia menatap Daffa kesal lalu melemparkan bantal ke arahnya. "Setan... ngapain sih kesini. Enak-enak tidur juga"
"Enggak ada, gue cuma pengen kesini aja" jawab Daffa dengan santai
"Ye... si landak. Kagak jelas banget tuh hidup" maki reno berjalan menuju playstation miliknya.
"Nih mending main game aja, biar ada kerjaan lo" lanjut Reno melempar stik PS ke arah Daffa
"Enggak ah males gue" jawab Daffa
"Ya terus mau lo apa bihun...." kesal reno
"Temenin gue nemuin Deka" ucap Daffa pada akhirnya
"Ngomong daritadi kan sekarang gue udah ganteng, ngapain pake berbelit-belit sih. Tai ayam emang lo dasar" cerocos reno jengah menatap daffa
"Udah nggak usah banyak bacot lo. Cepet ganti baju"
Next???
Jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
1/2
RomanceBagaiman kisah antara remaja SMA yang jatuh cinta pada teman kakaknya? Penasaran? Baca yuk!!! ada banyak hal yang harus kamu ketahui untuk memahami hidup ini.