Chapter 1

60 5 2
                                    

1 Tahun kemudian

" KAU MAU KEMANA MEMBAWA OH SEHUNKU BAEKHYUN! YAAKKK PRIA SINTING!! KEMBALIKAN OH SEHUN KU!" Suara teriakan nyaring dari namja cantik bernama Luhan menggelegar di seluruh penjuru lorong kampus. Wajah cantiknya yang sebelumnya terlihat menawan kini berubah 180 derajat layaknya hantu valak yang siap menerkam mangsanya.

Wajah Luhan sudah memerah menahan kesal,  karna ulah sahabat popoknya bernama Byun Baekhyun, si bungku dari keluarga Byun yang memiliki wajah imut dan manis melebihi Luhan (Itu kata Jong in si ketua dance).

Baekhyun masih berlari meninggalkan Luhan yang jauh berada di belakangnya sambil menarik tangan Oh Sehun kekasih Luhan semenjak memasuki perkuliahan di semester pertama, Baekhyun berlari sambil tertawa terbahak bahak untuk menjahili Luhan. Baekhyun sangat suka melihat ekspresi wajah Luhan yang sedang kesal. Bahkan dulu ia pernah sengaja mencium Sehun di depan Luhan agar bisa melihat ekspresi kesal Luhan yang sangat lucu.

Jika kalian bertanya apakah Luhan membenci Baekhyun setelah insiden tersebut, jawabannya adalah tidak.
Karna sekesal apapun Luhan terhadap sahabatnya tersebut ia tak akan pernah bisa membenci Baekhyun, karna Luhan tau dibalik gelak tawa Baekhyun dan keceriaan yang dipancarkan Baekhyun setiap hari terselip sebuah belati yang ia pendam jauh dalam dirinya..

"Huh hah.. Sudahlah Baekhyun hyung, aku lelah" ujar Sehun menumpukkan tubuhnya di kedua lututnya sembari mengatur deru nafasnya.

"Hahahahaha kau lihat sehun, wajah Luhan sangat menggemaskan saat kesal seperti itu, kau beruntung memilikinya" canda Baekhyun.

"Dia memang seharusnya berbangga diri memiliki ku hyung, tapi sayang dia memiliki sahabat yang selalu membuatnya darah tinggi"

"Hahaha maafkan aku sehun, kau tau kan kebiasaanku adalah membuat Luhan kesal hahahaha"

Grep

"Dapat kau Puppy kecil, mau kemana lagi kau hah?"
Tanpa ada yang menyadari, Luhan telah berada di belakang Baekhyun lalu menggait leher tanpa jakunnya tersebut dengan kuat sehingga membuat wajah Baekhyun memerah karena kehabisan oksigen.

"Hya hyak rusa cina, lepas hah uhuk lepass"
"Tidak akan puppy kecil, aku akan melepaskanmu setelah kau berjanji untuk tidak mengganggu sehunku"
"Baiklah baiklah aku me - uhukk aku menyerah rusa hah.. hah."

Luhan pun menyeringai setan lalu melepas kaitan tangan kurusnya di leher Baekhyun, alhasil membuat Baekhyun terbatuk keras dan merasakan nyeri di lehernya karna cekikan Luhan yang begitu kuat.

"Sudahlah hyung hyungku.." Sehun merangku pundak kedua Hyung nya tersebut untuk melerai perkelahian kedua uke manis ini, hingga kini posisinya, Sehun berada di tengah tengah Baekhyun dan Luhan.

"Daripada kalian memperubatkan cintaku lebih baik kalian traktir aku makan di kantin, bagaimana?" Ujar sehun sambil tersenyum polos.

Baekhyun dan Luhan pun melepaskan rangkulan Sehun dengan kesal.

"Najis" -Luhan
"Aku tak dengar, telingaku tersumbat pipet. Bye Hunhan" ucap Baekhyun sambil menutup kedua telinganya lalu berjalan meninggalkan Sehun dan Luhan.

Tak lama terdengar suara Baekhyun berteriak
"LUHAN JAGA SEHUN DENGAN BAIK YA, BESOK AKU PINJAM DIA UNTUK MENGHANGATKAN RANJANGKU BYEE HAHAHAHA"

Ingin rasanya Luhan menjambak mulut frontal sahabatnya tersebut, namun bukannya membalas Luhan malah tersenyum pedih melihat punggung sempit sahabatnya yang kian mengecil.

"Sehun naa.. Otoke?" Luhan akhirnya menangis di dekapan Sehun..
"Kita akan menjaganya dengan baik, jangan khawatir Hyung.." ucap sehun menenangkan.

.
.

Jauh di negara seberang, terlihat sebuah keluarga kecil di tengah tengah kota sedang menikmati sarapan pagi mereka dengan hikmat, tak ada percakapan menarik yang mereka bahas. Akan menjadi masalah jika salah satu dari mereka berani mengeluarkan suara ketika sarapan, hanya terdengar suara sendok dan garpu menemani meja makan tersebut.
Seorang pria jangkung yang menjadi kepala keluarga di dalam rumah tersebut sedari tadi terdiam tanpa mencoba menikmati sarapan yang telah di siapkan oleh sang istri. Di sebelahnya duduk seorang bocah kecil dengan mata bulat nya serta telinga lebar seperti ayahnya.

"Chan-" sang istri menghentikan ucapannya karena tiba tiba saja sang suami beranjak dari duduknya lalu mengambil keperluannha di kantor.

"Aku berangkat dulu. Dan jangan lupa, minggu depan kita harus bersiap kembali ke Korea untuk membicarakan bisnis dengan kolegkau disana"

Dingin

Setiap hari Kyungsoo harus menahan perih di hatinya ketika melihat raut wajah suaminya yang tak bersahabat. Bahkan anak semata wayangnya tak pernah mendapat kasih sayang serta kehangatan dari sang ayah.

"Maafkan aku" lirih Kyungsoo lalu memeluk Yeri ke dekapannya.

Setelah Chanyeol beranjak dsri rumahnya ia merogoh saku celananya dan mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

For : Uri Baekie🍓
Aku tak peduli jika kau tak akan membalas pesanku ini, yang jelas aku hanya ingin memberitahu jika aku akan kembali ke Korea dengan Kyungsoo dan anakku, aku berharap kita bisa bertemu dan memperbaiki semuanya, aku akan mengakhiri ini dengan kyungsoo..

Tolong tunggu aku sayang.. saranghae..❤
.
.

"1...2...3...em-"
"Bisakah kau tidak mengganggu waktu luangku wahay Byun Baekhyun yang terhormat?" Ujar Luhan masih focus memandangi buku yang ada di hadapannya.

Baekhyun menggaruk tengguknya yang tidak gatal sambil tersenyum masam, karna rencananya gagal untuk mengerjai sahabatnya ini.

"Oh ayolah Oh Luhan, jangan terlalu seriuss, aku tidak suka diabaikan" Baekhyun mempoudkan bibirnya imut, jika orang lain yang melihat nya seperti itu mungkin Baekhyun sudah tak selamat lagi dimangsa para predator di kampusnya, apalagi melihat fans setia Baekhyun yang bernama Kim jong in itu, mungkin kalian akan terkena stroke jika memiliki penggemar gila seperti itu.

Luhan menutup bukunya lalu beralih menatap Baekhyun.
"Ada apa?"
Seketika suasana menjadi hening, Baekhyun menunduk dalam sambil menautkan kedua tangannya.

"Luu... ak-aku di-dia akan kembali" ujar Baekhyun dengan mata berkata - kaca, terkihat sekali kedua bola mata Baekhyun bergerak tak tenang dengan kedua tangan yang mengeluarkan keringat dingin."

Luhan yang melihat hal tersebut langsung melepas tautan tangan Baekhyun lalu membawa Baekhyun ke dalam dekapan hangatnya sambil mengelus punggung sempit sahabatnya.

"Tenanglah aku bersama mu Baekie.." Luhan menahan air matanya supaya tak tumpah, sungguh dia sangat ingin menghancurkan wajah orang yang membuat Baekhyun seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRY FOR LOVE (Chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang