(1) hari pertama

553 49 24
                                    




warning!

mengandung unsur homreng alias bxb. bahasa jauh dari eyd yang benar. jangan disama ratakan dengan sekolah pada umumnya karena ini jiemem high school, beda dari yang lain.

selamat membaca hasil kegabutanku!


***


Di suatu pagi yang sangat hot alias panas, seorang anak SMA berlari-lari ke sekolah agar tidak terlambat. Anak itu adalah anak seorang pemilik pertambangan minyak. Ibunya adalah seorang penyanyi terkenal. Ayahnya adalah seorang artis terkenal juga punya perusahaan besar di Indonesia.

Tapi karena ayahnya ada pekerjaan di Bangkok, Thailand, laki-laki itu pun ikut pindah bersama keluarganya dan melanjutkan sekolahnya di sekolah terkenal dari Thailand Timur sampai Barat.

Jiemem High School. Katanya, isi sekolah itu anak-anak terpandang semua. Ya salah satunya putra tunggal Sangpotirat yang lagi lari sprint ini, Krist.

Krist lari dari rumah ke sekolah.

Cape banget, pengen rasanya duduk dulu di taman sambil makan eskrim. Badannya udah basah kayak disiram air balong. Tangannya udah kayak bel yang kalo gak digoyangkan gak bisa goyang. Kakinya udah kayak meja rapuh yang bentar lagi mau roboh. Kepalanya udah mau mengeluarkan lahar panas kayak gunung.

Padahal jarak dari rumahnya ke sekolah hanya 5 km. Ya, hanya.

"Shiaa! Aku terlambat!" keluh Krist dalam hati.

Karena jalannya sudah megal-megol gaje gara-gara kakinya kesambet pegel, akhirnya dia duduk di jalanan kayak pengemis pincang.

"Eh, kamu ngga apa-apa? Kamu anak baru di Jiemem High School, kan?" tiba-tiba seorang pria datang menghampirinya, ngeliat dasinya mirip.

"Ah, aku baik-baik saja kok. Iya, aku anak baru disana, kamu siapa?" kata Krist teralihkan fokusnya dari masalah kaki jadi ke sekolah.

"Aku? Nanon, Nanon Korapat. Salah satu murid disana juga. Kamu?" jawab Nanon polos tanpa basi-basa lagi.

"Aku Krist, Krist Perawat" jawabnya plagiatin Nanon dengan jawaban yang polos juga ditambah senyum asal.

"Eh, kita terlambat lho. Ayo bareng-bareng ke sekolah!" kata Nanon sambil bawa-bawa tas Krist.

"E-eh ngapain kamu bawa-bawa tasku?! BANGSAT!! BANGSAT!!" teriak Krist sampe seluruh tetangga pada keluar rumah bawa centong nasi.

"Enak aja bangsat, aku cuma mau bantuin kamu! Malah dibilang bangsat"

"Ya maaf, aku kira kamu mau nyolong" jawab Krist, padahal isi tasnya cuma pulpen hello kitty satu biji doang.

"Yaudahlah cepat! Kita sudah terlambat!"

"Iya iya!" jawab Krist singkat biar Nanon gak banyak cincong.

Setelah sampai, keduanya pun melangkah cepat masuk ke gedung sekolah. Pertama, mereka mencari nama di papan pengumuman yang menunjukan kelas mereka.

Kebetulan sekali keduanya ada di kelas yang sama, jadi Krist gak perlu tengsin keliling-keliling sekolah yang gedenya gak ketulungan itu sendirian.

Krist hanya mengikuti murid tadi karena tampaknya dia lebih tahu jalan menuju ke kelasnya.

Pandangan Krist beralih melihat ruangan aula yang sangat besar, bahkan lebih besar dari lapangan basket.

Disana terlihat anak-anak tingkat 3 yang memakai jas hitam lagi ngumpul. Jas hitam itu melambangkan mereka anak OSIS, yang sempet ngospek Krist dkk bulan lalu. Satu cowok yang duduk di sudut aula itu menarik perhatian Krist.

kisah kasih di sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang