Pertemuan Singkat

194 4 7
                                    

" Bawa anak ini , bawa dia pergi dari hadapan ku "

"bawa pergi ke rumah mu Romi? Apa itu yang kamu maksud?"

"bukan bawa dia pergi jauh dari ku Reska , taruh dia di panti asuhan , atau tidak kau buang saja di kolong jembatan"

"apa maksud mu hah?! Bagaimanapun juga dia anak mu! Jangan bertidak bodoh !"

"aku memikirkan masa depan anak ku, dan itu alasan ku kenapa ingin membuang nya "

" memikirkan?! Memikirkan dengan cara bagaimana yang kau maksud?! Bahkan kau ingin membuang anak mu , darah daging mu sendiri !"

"aku sangat memikirkan nya ! Aku tidak mau, suatu saat nanti anakku menanggung malu karna mempunyai ayah seorang pembunuh, dan akan membusuk di penjara!"

"aku yakin anakmu kelak akan megerti , ini bukan jalan yang baik bila kau ingin membuang anak ini ! Biarkan aku saja yang merawatnya , aku ingin membalas budi kepadamu . Ijinkan aku merawat nya "

17 tahun kemudian......

"Aulia Fadilla! Seharusnya kamu bisa mendapatkan nilai lebih dari ini , nilai mu buruk sekali!"

" tapi bu... Nilai ku tidak terlalu buruk dan rangkingku masih masuk 3 besar di kelas"

"Baru masuk tiga besar ! Bukan rangking satu , kau itu bodoh atau bagaimana ! Tetap saja aku anggap nilai mu itu buruk megerti! "

"tapi..... "

"sudah jangan membantah , ibu akan menghukum mu jangan keluar rumah selama seminggu! "

Aulia pov

Aku Aulia Fadilla, aku iyalah anak pertama dari sebuah keluarga sederhana di bandung. Aku mempunyai ayah yang bernama Reska dan ibu ku bernama Lisa . Aku juga mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Naesyla Putri, umurku dan adik ku tidak berbeda terlalu jauh hanya setahun .

Aku merasakan perbedaan kasih sayang ibu ke aku dan ke Naesyla , perbedaan yang terlalu mencolok

Ibu selalu menyalahkan ku , walaupun aku tidak melakukan kesalahan apapun , dan untuk masalah nilai , yang ku rasa nilai itu cukup bagus

Bukan pujian yang aku terima melainkan teriakan menggema dari ibuku . Sedangkan untuk Naesyla dia selalu mendapatkan nilai jauh di bawah ku namun ibu selalu membela dan menyanyangi nya . Sangat berbanding terbalik dengan diriku

Bahkan aku sempat menanyakan apakah aku memang anak mereka atau bukan? Entah mungkin hanya perasaan ku saja, tetapi aku merasa sangat beruntung karna memiliki seorang ayah yang sangat hebat dan beliau adalah pahlawan ku

Ayah tidak seperti ibu, yang selalu membela Naesyla , ayah selalu berada di samping ku dan memberikan semangat atas semua usaha ku

Sekarang aku duduk di bangku kelas 2 SMA, di salah satu SMA unggulan , bahkan bisa ku sebut sekolah elite yang berada di bandung , semua aku raih karna beasiswa dan aku tidak menguluarkan biaya sedikitpun untuk bersekolah disini

Aku hanyalah seorang siswi sederhana yang di kelilingin siswa, dan siswi yang bergelimbang dengan harta orang tua mereka. Di satu sisi aku bahagia bisa meneruskan pendidikan ku di sini, namun di sisi lain aku merasakan siksa neraka di dunia nyata

Iya hanya aku siswi yang tidak semampu dan sekaya mereka. Cacian ,makian, serta semua bullyan telah aku terima, sejak aku menapakan kaki ku disini hingga sekarang

Namun aku sangat merasa beruntung, sekian banyak iblis yang berada di gedung sekolah ku, masih ada 3 orang baik yang ingin berteman dengan ku. 2 gadis tomboy yang aku rasa lebih cocok menjadi pria di banding wanita. dan satu lagi dia fheminim sama seperti ku 2 gadis tomboy itu bernama Zizi , Diana
Dan Inkha gadis yang fheminim, aku bahkan mengetahui bahwa memang mereka tidak menyukai lawan jenis , aku tidak mengerti aku sama seperti mereka atau tidak, karna memang aku belum pernah jatuh hati kepada pria maupun wanita manapun

Kisah Akhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang