a,

375 54 8
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Pagi-pagi sekali sudah terdengar kegaduhan di lorong sekolah, terlihat seorang siswa menangis tersedu-sedu melihat tas sekolahnya yang sudah tidak terbentuk lagi.

Buku-buku yang ada dalam tasnya sudah rusak ; disobek oleh mereka, tasnya sendiri di gunting hingga terbagi beberapa potong.

Rasanya anak itu ingin pulang saja, dirinya akui dia sudah terbiasa di beginikan tapi tak sampai separah ini.

Lagipula dirinya yakin tak membuat masalah sehingga sang ketua tak akan semarah ini.

“ cupu sialan, masih pagi sudah membuat mataku rusak saja ” kata seseorang dalang dalam semua ini

Yang lain hanya tertawa menganggap itu hanya candaan semata. Bahkan siswa-siswi yang berlalu lalang hanya mampu menatap miris, tak jarang mereka merekam.

Apa salahnya sih, dirinya hanya lewat untuk pergi ke kelasnya.

“ cupu sialan, kau dengar tidak sih ” makinya kali ini dengan marah

Lagi-lagi hanya tangisan yang keluar, cih dasar lemah dibentak sedikit saja sudah menangis. Belum juga menggunakan kekerasan

Bangchan namanya dalang dari semua ini, dirinya mendeklarasikan kalau cupu itu hanya perusak mata.

Bangchan sadar sebenarnya pria cupu ini tidak salah, memang jalan yang harus ditempu untuk ke kelasnya harus melewati lorong ini bahkan dia hafal betul.

Yang memang kebetulan atau mungkin disengaja sekali bangchan bersama kawan-kawannya sedang ada disana. Mencari mangsa atau mungkin menunggu dirinya

Bangchan tidak peduli mau dia siswa atau siswi pun kalau menganggu harus diberi pelajaran bukan??

Siapa yang berani dengannya, memang sudah siap dikeluarkan dari sekolah atau yang lebih parahnya kehilangan nyawa.

Beruntung saja bangchan tak pernah memakai tangannya untuk memukul atau memberikan pelajaran.

Selalu temannya lah melakukan hal tersebut. Dirinya tak sudi untuk melakukan hal seperti itu.

Bahkan dari dulu sampai sekarang bangchan tak pernah berubah, malah semakin menjadi-jadi.

Mempunyai kekuasaan, kekayaan dan ketampanan. Membuat dirinya menjadi arogan

Meski bangchan pembuat onar ; membully orang yang lemah. Malah membuat dirinya disukai oleh para wanita.

Semua orang akan rela bahkan akan memohon-mohon agar bisa bersama bangchan.

“ bisamu hanya menangis saja, hmm ” katanya kali ini memegang dagu siswa tersebut agar mendongak menatap tepat matanya. 

Bukankah bangchan tidak akan sudi menggunakan tangannya untuk hal seperti ini apalagi sampai memegang dagunya agar menatap pas matanya.

Are you okay bangchan ??

“ tt--idak ” jawabnya sambil sesenggukan sekuat mungkin tidak menangis karena bangchan tak suka itu.

Kali ini hanya senyum misterius yang ditunjukkan bangchan, dirinya suka melihat siswa tersebut menangis sesenggukan terlebih karenanya, itu favoritnya

Masih tetap memegang dagunya, bangchan berkata sambil menatap manik tersebut “jangan ditahan, aku lebih suka saat kau menangis karena ku hmm ”

Jangan lupakan senyum miring yang selalu bangchan tampilkan kepada cupu favoritnya, seungmin.

Hanya seungmin, dan akan selalu seungmin.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Bosen bilang jangan ngilang hm, btw aku juga suka minsung jadi ehehe mungkin kedepannya muk buat yang minsung

Terimakasih buat kalian yang udah baca ya, imsori bila tidak memuaskan hwehwe

+ masih suka tipo apalagi suka doi uwh, bicos g pernah aku baca ulang. geli aku baca workku sendiri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cupu 'chanmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang