Tirai 1. Tempat Yang Aneh

461 32 46
                                    

"Hah..........."

Untuk kesekian kalinya Zain menghirup nafas panjang-panjang lalu menghempaskannya. Hal itu berkali-kali ia lakukan untuk menghilangkan rasa gugup yang sedari tadi menghinggapinya. Wajar memang jika Zain gugup, karena sebentar lagi ia akan naik ke panggung untuk melakukan pementasan wayang orang bersama teman-teman OSISnya. Apalagi Zain memerankan sosok Gatotkaca yang dalam pementasan nanti merupakan sang tokoh utama.


Jantung Zain berdegup semakin kencang saat Rudi si ketua OSIS, yang dalam pementasan berperan sebagai dalang, mulai membacakan narasi prolog. Sebab setelah prolog selesai dibacakan Zain akan naik ke panggung sesuai arahan Pak Djarot yang menjadi sutradara dalam pementasan itu.

Prolog pun telah habis dibacakan. Dan Pak Djarot juga sudah memberi aba-aba untuk Zain naik ke panggung. Zain sekali lagi menghirup nafas panjang-panjang lalu menghempaskannya sebelum ia mulai menaiki anak-anak tangga menuju ke atas panggung.

Riuh tepuk tangan penonton menyambut kemunculan Zain di panggung sebagai Gatotkaca si tokoh utama. Namun dalam sesaat keriuhan itu berubah menjadi jeritan histeris. Ketika secara tiba-tiba salah satu lampu sorot panggung jatuh dan menimpa Zain yang tepat berada di bawahnya. Zain pun seketika jatuh tersungkur. Dari kepalanya mengalir darah segar.

Gatotkaca In Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang