MB 05

2.4K 146 9
                                    

Di sebuah ruangan serba putih terlihat seorang pria berusia sekitar 21 tahun sedang duduk di kursi yang terletak di samping gadis berusia 18 tahun yang sedang terbaring lemah dengan wajah yang pucat dan ruam di pipi kirinya.

Pria tersebut senantiasa menggenggam tangan si gadis, berusaha menyalurkan kekuatan lewat genggamannya dan berharap bahwa gadis itu menyadari keberadaan nya agar dia tau bahwa dia tidak sendirian. Bahwa sasuke-nya telah kembali berada di sampingnya.

" sakura~ maaf.. maafkan aku.. tolong maafkan lah aku sakura.. " ucap sasuke lirih  menundukkan kepanya dalam . Andai saja ada orang lain di ruangan itu mungkin juga ikut merasakan seberapa besar penyesalan dari pemuda ini.

" selama ini.. setiap kau dalam bahaya aku selalu tidak ada di dekatmu, aku tidak tau seberapa menderitanya kau selama ini.. wajah polosmu.. wajah polos mu itu dengan mudahnya membodohi ku tentang penderitaan mu selama ini.. " hancur sudah pertahanan seorang uciha. Air mata yang sedari tadi ia tahan kembali keluar dibalik persembunyiannya yang kian menderas.

" aku baru sadar ternyata aku bukan lah seorang jenius. Malahan akulah orang yang paling bodoh.. dengan mudahnya.. aku percaya.. hiks.. " sasuke meremas dada kirinya kuat.

Sasuke uciha, adalah seorang uciha yang dikenal sebagai uciha yang super dingin dan muka tembok, tidak ada yang melihatnya tertawa dan senyum kecuali senyuman bisnisnya.

Tidak pernah ada yang melihatnya tersenyum tulus, bahkan teman-temannya sendiri jarang melihatnya tersenyum. Tapi sekarang si muka datar ini kini ia menangis. Di iringi isakan pilu yang amat mendalam.

Seolah merespon ucapan sasuke atas ucapan sasuke yang menyalahkan dirinya itu sakura membalas genggaman tangan sasuke dengan mata yang masih tertutup. Seakan-akan tidak terima jika sasuke menyalahkan dirinya sendiri, dan sekarang sakura lah yang tampak sedang memberi kekuatan pada sasuke.

" sakura~ "

" ... "

Tidak ada jawaban. Sasuke menghela napas pelan dan menyandarkan kepalanya di pinggiran kasur yang sakura tempati dengan tangan kanan sebagai tumpuan, tangan kirinya masih setia menggenggam erat tangan sakura. Dengan perlahan sasuke ikut menutup matanya untuk menyusul sakura ke dunia mimpi.

.
.
.

" INO.. " panggil mebuki pada sahabat putrinya itu.

Raut wajahnya sekarang terlihat sangat panik, begitu juga dengan kizashi yang mengikutinya dari belakang.

" paman.. bibi.. "

" bagaimana keadaan sakura, ino.. "

" keadaan sakura sudah membaik bibi.. sekarang dia sedang beristirahat di dalam "

" ah.. syukurlah.. "

" bagaimana ini bisa terjadi nak? " sambung kizashi.

" aku tidak tau pasti bagaimana ini bisa terjadi paman, yang aku tau ada seorang anak laki-laki dari kelas 3 ipa-1 yang mengajak sakura bicara empat mata_ "

" kenapa kau membiarkannya? " sela kizashi.

" aiissh.. dengarkan aku dulu paman, awalnya aku memang tidak mengizinkannya tapi sakura lah yang menyuruh ku menunggunya di parkiran "

" dasar anak itu.. " kizashi memijat pelipis nya pelan.

" lalu bagaimana? " tanya mebuki.

" terpaksa aku menurutinya dan menunggu di parkiran, karena sudah terlalu lama aku menunggu dan sakura belum juga keluar aku memutuskan untuk menyusulnya kedalam. Tapi sebelum itu tiba-tiba ada seorang pria datang menanyakan sakura dan aku bilang bahwa sakura masih didalam berbicara dengan anak laki-laki itu, reaksinya sama persis dengan reaksi paman tadi, seolah-olah dia tau bagaimana sifat sakura melebihi siapapun. Dan akhirnya kami menyusul sakura kedalam, begitu sampai kami melihat sakura yang sudah terduduk lemah dengan rambut yang di jambak. Pria tadi sangat emosi saat melihat sakura di perlakukan kasar Dan dia langsung menyelamatkan sakura. " jelas ino panjang lebar.

MY BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang