Page 1 : Awal Permainan

11 1 2
                                    

Author POV

"Jaksa Byun, ini laporan mengenai penggunaan kartu kredit korban tiga bulan terakhir. Pada tanggal 7 Januari ada uang masuk ke rekening korban sebesar 900.000 won" jari panjang Sehun menunjuk laporan yang ia bawa tepat pada tanggal yang ia sebutkan tadi.

"Ini sangat aneh. Bagaimana seorang pengangguran seperti Lee Young Hae bisa mendapatkan uang sebesar itu. Coba kau telusuri dari mana uang ini berasal" Baekhyun membolak balikkan laporan yang ia terima dari Sehun dan memang hanya itu keanehan yang ia dapat dari laporan tersebut.

"Sudah jaksa Byun, namun ternyata itu hanya rekening sekali pakai dan ketika aku menghubungi pihak bank untuk meminta informasi mengenai identitas si pemilik ternyata identitas yang diberikan adalah identitas palsu" sehun duduk dikursi di depan baekhyun seraya memijat pelipisnya. Sungguh kasus ini membuatnya tidak tidur semalaman.

Baekhyun bangkit dari duduknya menuju papan yang telah berhiaskan rincian kasus yang tengah ia tangani saat ini. Kepalanya terasa pening mengingat ia begadang semalaman untuk memeriksa cctv yang lokasinya berdekatan dengan jasad Lee Young Hae ditemukan.

"bagaimana dengan saksi yang melapor semalam? Sudah ketemu?" baekyun berbalik menatap sehun. Menunggu jawaban dari penyidik kepercayaannya itu.

"belum. Nomornya pun tidak bisa dihubungi" Sehun menghela napas panjang. Kasus ini seolah tidak menemukan titik terang.

Lee Young Hae tercatat adalah seorang pengangguran, tidak ada yang istimewa menyangkut dirinya dan ia tidak memiliki cukup banyak teman dan tergolong seorang introvert. Tidak ada juga catatan medis yang menunjukkan jika ia mengalami penyakit yang mematikan namun sekitar pukul 11 malam ia ditemukan sudah menjadi mayat di kamar sewaannya. Ada saksi yang menghubungi 119 dan melaporkan bahwa ia menemukan mayat Lee Young Hae. Namun saat polisi sampai disana saksi tersebut tidak dapat ditemukan dimanapun. Jika dilihat sekilas ini terlihat seperti kasus kematian biasa namun setelah dilakukan autopsi yang menyeluruh terungkap bahwa kematian Lee Young Hae disebabkan oleh sebuah racun yang bernama Polonium. Penemuan racun ini tentu tidak dapat diabaikan begitu saja karena racun ini lah menjadi penyebab utama kematian Lee Young Hae.

"Sehun-ah, bukankah Polonium sangat sulit didapatkan? Kenapa perlu membunuh dengan Polonium?" Baekhyun menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya.

"bahkan aku masih tidak percaya aku menangani kasus dengan penyebab kematian Polonium. Racun ini sangat sulit didapatkan terutama di korea. Bahkan ku pikir didunia ini sangat sulit mendapatkan racun ini. Jika ini pembunuhan biasa, mengapa repot repot untuk menggunakan racun ini. Ku pikir ini kasus yang lebih besar dari yang kita pikirkan"

"..."

Hening, tidak ada sautan yang menjawab Sehun. Sehun menoleh dan melihat ternyata Baekhyun tertidur dengan tangannya sebagai bantal.

"kau pasti lelah, bahkan kau belum beristirahat dari kasus yang kemarin kita tangani" sehun menyingkirkan anak rambut yang menjuntai di kening baekhyun.

Sehun melepaskan jaket yang membalut dirinya dan menyampirkannya pada bahu sempit baekhyun. Kemudian melangkahkan kaki panjangnya keluar ruangan dengan membawa beberapa berkas yang perlu ia pastikan kebenarannya di NFS sekali lagi.

Tak ada yang menyadari, mata itu masih tertutup rapat namun sebuh senyum yang sangat manis terukir dibibir tipis itu.

-My Handsome Devil-

"Loey, semua sudah sesuai dengan perintahmu" pemuda itu menyodorkan beberapa lembar foto pada pemuda jangkung yang kini membelakanginya.

Loey memutar kursinya dan kini onyxnya menatap tajam Kai.

"Sebaiknya kau awasi tikus-tikus itu sebelum mereka menggigit,, Kai" tatapan dingin nan tajam dari onyx itu sedikit banyak membuat bulu kudu Kai berdiri. Bahkan setelah 5 tahun menjadi kaki tangan Loey namun aura hitam itu masih saja mendominasi dengan kuatnya.

Loey mengibaskan tangannya, pertanda menyuruh Kai untuk segera angkat kaki dari ruangannya. Cairan sewarna merah darah itu ia sesap sembari mengamati salah satu foto yang diberikan oleh Kai. Bibirnya tertarik keatas, menghadirkan senyum iblis yang menakutkan namun juga tampan.

"Menarik" gumamnya.

Mata tajam itu tidak lepas memandang foto yang menampilkan sesosok pemuda mungil yang mencuri perhatiannya. Sepertinya sebuah rencana telah tersusun apik di kepalanya. Mengatur skenario untuk menemui mainan barunya. Mainan yang mungkin akan membawanya kepada kehancurannya sendiri.

TBC


My Handsome DevilWhere stories live. Discover now