EPILOG - GUARDIAN ANGELS

200 12 17
                                    

"Teh, gimana sih rasanya ngelahirin?"

"Iya, Shan kasih tau, dong. Lo kan lebih berpengalaman."

"Nanti juga kalian ngerasain."

Shani, Viny dan Beby tengah asyik video call. Semenjak menikah mereka bertiga hidup terpisah karena harus ikut dengan suami mereka masing-masing. Ketiga perempuan kembar itu kini tengah hamil. Bagi Viny dan Beby, ini adalah pengalaman pertama mereka hamil dan tidak lama lagi mereka akan melahirkan. Sementara bagi Shani ini adalah kehamilan keduanya.

Beberapa bulan setelah menikah, Shani dinyatakan positif hamil. Dan tahun lalu, Shani melahirkan sepasang anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mereka diberi nama Chaesar Sirius Ziyad Khan Ryushei Tantra Prawira dan Celine Aquilla Yumi Shafira Tatyana Wardani Prawira.

"Teteh nih, ya. baru aja setahun si Ziyad sama Celine udah mau nambah lagi. Mana katanya kembar lagi pula." Viny mengerucutkan bibirnya iri kepada Shani yang lebih dulu diberi momongan.

"Namanya juga rezeki, Vin. Siapa yang tau. Iya 'kan, Shan?" Shani mengangguk sepakat dengan ucapan Beby.

"Eh, Vin, By. Apa nama anak kalian bakal berderet panjang ngikutin tradisi dari Ayah?" Beby dan Viny mengedikkan bahu mereka.

"Kalo gue segimana Junio, Shan. Karena dia bapaknya. Pengen sih ngasih nama kayak kita-kita gitu. Tapi balik lagi ke keputusan Junio."

"Ya, aku sama kaya, Beby. Segimana Kak Maul nanti."

Ketiga perempuan kembar itu terus berbincang hingga Viny merasakan sakit yang amat sangat di perutnya. Tidak lama kemudian Shani dan Beby merasakan hal yang sama dengan Viny.

"Kakak!"

"Kak Maul!"

"Junio!"

Ketiga perempuan itu berteriak memanggil suaminya masing-masing. Mendengar teriakan dari para istri, Mahesa, Maulana dan Junio berlari menuju kamar dengan tergesa-gesa.

"Kenapa?" tanya ketiganya saat melihat kondisi istri mereka yang meringis menahan sakit.

Bukannya menenangkan para istri. Mahesa, Maulana dan Junio malah mengambil ponsel yang tergeletak di lantai lalu berkomunikasi dengan orang yang ada di dalam layar ponsel itu.

"Hai, Maul!" sapa Mahesa saat melihat Maulana di layar telpon milik Shani.

"Eh, ada Junio," ucap Maulana setelah menjawab sapaan Mahesa.

"Hai Kakak-kakak." Junio membalas ucapan kedua kakak iparnya.

"Gimana keadaan adik-adik gue?" tanya Mahesa.

"KITA MAU LAHIRAN!" ucap Viny dan Beby sedikit berteriak.

Sontak teriakan dari Viny dan Beby membuat ketiga laki-laki dewasa itu panik.

"Jun, lo siapin mobil. Maul nanti lo yang gendong Viny, gue yang bawa Beby," ucap Mahesa memberi perintah dari ponsel.

Baru saja mereka akan bergerak sesuai intruksi Mahesa, Shani menjerit kesakitan yang membuat Mahesa sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan. Begitu juga kedua adik iparnya.

"KITA BEDA RUMAH!"

~~~

Setelah kehebohan kecil akibat kebodohan para suami, akhirnya ketiga wanita itu sudah berada di ruang bersalin. Mahesa, Maulana, dan Junio sudah berada di samping istrinya masing-masing. Mereka berada di ruang bersalin yang sama, karena ketiga perempuan kembar ini enggan dipisahkan.

Mahesa ikut meringis kesakitan saat Shani tengah mengejan, karena tangan istrinya itu mencengkram bahunya dengan sangat kuat. Tidak berbeda dengan Mahesa, Maulana malah lebih parah, karena Viny kini tengah menggigit lengan Maulana. Begitu juga Junio, Beby menggigit dan mencengkram tangan Junio.

TUTELARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang