Tiga

3.2K 193 58
                                    

Krist menatap surat yang berada ditangannya. Tidak seperti kemarin, kali ini dia tidak gemetaran ketika memegang kertas putih berlabelkan nama rumah sakit yang sama seperti miliknya kemarin.

Secara perlahan dia membuka surat itu dan membacanya.

Nama pasien : Krist Perawat
Hasil yang diperoleh berdasarkan pemeriksaan : Positif (+) Hamil
Catatan :
1. Usia kandungan trimester pertama minggu kedua.
2. Kandungan cukup lemah, hal ini dikarenakan kehamilan bukanlah jenis kehamilan yang biasa. Harap pasien lebih berhati-hati.

Krist mendesah dan menatap perutnya, " Baiklah sayang, sepertinya aku memang ditakdirkan untuk menjagamu "

****

Gun menatap sahabatnya dengan kesal. Mimpinya sedang di 'ini itukan' oleh pacarnya Off terhenti dikarenakan bel pintunya yang berbunyi dengan membabi buta oleh pria di depannya. Padahal jika dilanjut , Gun yakin dia akan segera 'datang'.

" Dasar babi ", dia mencemoh. Memandang sinis terhadap sahabatnya yang bersikap masa bodoh dan asyik dengan makanan yang ada di depannya. Astaga, lihatlah sampah-sampah yang sekarang berserakan dilantai.

" Mas, udah gak makan berapa bulan mas? ", Gun menyindirnya.

" Mas, mas, mas, kau pikir aku ikan hah? ", Krist balik menyindir. Merasa tak terima dengan dirinya yang disamakan dengan salah satu makhluk bermoncong monyong tersebut.

" Siapa yang memanggilmu ikan? "

" Lah itu mas apalagi kalau bukan ikan mas? "

" Idiot. Mas itu salah satu panggilan untuk laki-laki yang lebih tua di Indonesia " Gun mengelus dadanya, berusaha sabar dengan sahabatnya yang kembali asyik dengan makanannya.

" Kau kenapa sih? Di bilang babi gak marah di bilang ikan malah sensi. Gak jelas kayak cewek lagi pms " gerutu Gun.

Krist menjauhkan makanannya, dirinya kembali ingat dengan tujuannya untuk datang kemari.

" Gun, aku hamil "

" HAH? " gun berteriak. Kaget? Tentu saja.

" Are you trying to fucking kidding me? Please, sekarang bukan April Mop " ucap Gun tak percaya. Ayolah Krist adalah orang yang sangat jail. Bahkan dulu saat mereka masih SMA, Krist pernah memberikan air garam kepada salah satu guru killer di sekolah mereka. Mulus, tanpa ketahuan sampai sekarang.

Bahkan Gun ingat, bagaimana tawa bahagia Krist saat Tawan -salah satu teman sekelas mereka di SMA- dituduh menjadi tersangka dan harus menghormat tiang bendera selama seharian.

Kristt menggeleng " Kali ini aku tidak berbohong ataupun bercanda. Aku serius. 100 % serius "

"Apa kau yakin ? " Gun berusaha memastikan. Krist menghela nafas kemudian memberikan hasil test rumah sakitnya kepada Gun, membiarkan Gun memastikannya sendiri.

" Jadi bagaimana? " tanya Gun.

" Aku akan merawatnya " Krist menjawab dengan yakin.

" Kau yakin? " Gun memastikan. Sesuatu yang mereka bicarakan disini adalah calon manusia. Bukan anjing ataupun kucing. Hal ini memerlukan pertanggungjawaban besar dan Gun takut Krist tidak sanggup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Boys (SingtoKrist 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang