Cahaya redup.
Hanya itu yang dilihatnya saat membuka mata. Setelah mengerjap beberapa kali, Yejin baru sadar yang ia lihat adalah langit-langit kamar. Kelopak matanya terasa berat, pandangannya masih agak kabur, kepalanya sakit. Dimana dia? Apa yang...?
Ah, ia ingat. Orang misterius itu-
Tunggu dulu..
Orang misterius?
Yejin membelalak dengan gerakan super cepat menarik kain tebal yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Ia bangkit, duduk di tepi ranjang memastikan bahwa kejadian buruk tidak menimpa dirinya.
"Gosh... Syukurlah. Pakaianku masih lengkap, ditambah tidak merasakan hal aneh dalam diriku. Itu pertanda aku dalam posisi aman bukan?" Ucap Yejin mengusap dada.
Di hadapan Yejin terdapat jendela kaca besar yang memperlihatkan keindahan kota Seoul di malam hari.
"Langit diluar gelap. Sudah malamkah? Jam berapa ini? Aku ingin keluar dari tempat ini, segera mungkin."
Melihat sekeliling dan juga mengamati interior klasik dalam ruangan itu. Penerangan yang buruk, hanya beberapa lampu kecil yang menyala membuat Yejin kesulitan mencari celah jalan keluar. Ia mengedarkan pandangan dari rak buku beserta susunan kaset antik yang tertata rapi hingga pandangannya berhenti pada sebuah benda di sudut ruangan.
"Itu Piano kan?"
Yejin baru akan mendekati benda itu tapi-
Kriet...
Pintu kamar terbuka, ia segera menoleh ke arah suara. Mendapati seseorang tengah berdiri dari ambang pintu dengan kedua tangan yang di masukan ke dalam saku celana. Perlahan orang itu berjalan masuk, wajahnya tidak terlihat jelas mengingat penerangan di ruangan itu begitu redup.
"K-kamu siapa?!" Tanya Yejin gelisah.
Tidak ada jawaban.
Pikiran buruk kembali terbesit. Yejin berjalan mundur hingga badannya bersandar pada sebuah tembok yang lurus. Benar-benar buntu, Yejin tidak tau harus berbuat apa, hanya rasa takut yang dirasa ketika melihat orang itu berhenti tepat di hadapan Yejin namun membisu seribu bahasa.
Lama mereka berhadapan, ditambah atmosphere yang sangat mencengkam. Akhirnya, orang itu membalikan badan berjalan menuju ambang pintu dan tiba-tiba seluruh lampu di ruangan menyala.
Kini Yejin dapat melihat jelas siapa yang berdiri di hapadannya. Sempat tertegun melihat perawakan laki-laki bertubuh jangkung itu. Dia sama sekali tidak terlihat seperti orang jahat, potongan rambutnya juga rapi dan bagus. Menurut Yejin tidak terlalu asing. Ia merasa pernah melihat laki-laki itu. Tapi dimana? Pakaiannya sama persis seperti orang yang menabrak Yejin ditaman, hanya saja yang ini tidak mengenakan masker beserta topi berwarna hitam.
"Kamu siapa?" Yejin mengulangi pertanyaannya.
1 detik
3 detik
5 detik
"Kau tidak tau aku siapa?" Suara baritone itu terdengar.
Laki-laki di hadapan Yejin tersenyum kecut menatap dirinya dengan tatapan tidak bersahabat. Yejin hanya menggelengkan kepala sebagai tanda 'aku tidak tau'
Bukannya memberi jawaban yang pasti, orang itu langsung berjalan keluar entah pergi kemana. Segera Yejin mengekor dari belakang dengan langkah kaki yang terlihat pincang.
[...]
[]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bosen gak???:(
Xx,
fernanda
KAMU SEDANG MEMBACA
scenario | park chanyeol
FanfictionKejadian apapun setelah hari itu membuat Yejin terdampar pada butiran nasib yang mengubah kehidupannya menjadi sebuah dongeng. Dan semua itu hanya karena seorang idol bernama Park Chanyeol. -fernanda- 2019.