Meet

2 1 0
                                    

21.00 p.m

Ah lelahnya...

Clara menjatukan badannya ke sofa, matanya memandang langit-langit rumahnya. Pikirannya melayang jauh terlihat kerutan sedih di dahinya. Matanya memandangi seisi ruang tamu, sepi dan Tak ada seorang pun. Setetes air mata jatuh tanpa permisi.

Clara bantu ibu angkat kue di oven! teriak wanita yang masih terlihat muda.

Sambil berjalan lemas clara menghampiri ibunya di dapur hmmm, aku kan lagi nonton tv, ayah kemana si bu? cla mengeluarkan kue buatan ibunya dari oven sambil mengerutu.

disini!!! seorang lelaki setengan baya mengankat tubuh clara keatas setelah clara meletakan kue di atas meja.

Hahhahahahaha tawa bahagia itu semakin memudar.

Air mata turun dengan sebingkai senyuman. Sekelebat bayangan indah keluarganya dulu. Clara menarik nafas dalam, menguatkan hati kembali. Clara membayangkan betapa hangatnya suasana rumah ini. Canda tawa dan senyum seakan menjadi selimut tebal rumah ini.

Dddrrtt...

Clara maaf ibu sepertinya akan lembur malam ini, kau bisa memanaskan lauk di kulkas. Love u sayang.

sendiri lagi aku menghela nafas dan tersenyum ketir saat ini.

Aku memang sudah terbiasa sendiri, tapi tetap saja aku merasa kesepian. makan malam bersama ibu saja sama seperti bertemu seorang idol. Susah. Tapi, hal ini membuatku lebih mandiri. Aku bisa mengurus diriku tanpa bantuan orang lain.

Hmmm badanku lengket sekali.

@@@

Seorang wanita paruh baya sedang memandangi layar handphonenya. Kenapa tak ada balasan? Apa dia marah? Dengan harap cemas dia mengiginkan putrinya membalas pesannya walau hanya kaliamat ok. Maafkan ibu Clara nindi menghapus air matanya yang terjatuh.

Hatinya sakit, marah dan kecewa menjadi satu. Terlebih hari ini dia bertemu dengan putrinya tak lebih dari 1 jam. Bukan inginnya meningggalkan putri semata wayangnya sendiri, keadaan memaksa mereka membuang waktu bersama. Tak pernah sedetik pun nindi meresa anaknya sudah dewasa. Dimatanya Clara hanya gadis kecil yang polos akan dunia.

nindi apa pekerjaaanmu sudah selesai? tanya sesorang lelaki tua dengan perut buncitnya. Bos nindi.

ah, belum pak maaf. Akan segera saya selesaikan nindi gelagapan menghapus air matanya.

Baiklah sahut atasan nindi sedikit merasa heran.

@@@

Feelin like a sinner

Its so fire with him i go boo, ohh

He said you look crazy, thank you baby

I owe it all to you

Got me...

Clara keluar kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Bibirnya tak berhenti untuk bernyanyi sesekali badannya ikut bergoyang.

Clara berjalan menuju dapur untuk mengecek kulkas, lauk apa yang di tinggalkan ibu untuknya ayam opor hmm... ah! apa tidak ada snack? akhirnya clara memutuskan untuk memanaskan opornya dan makan di ruang tamu sambil menonton acara komedi. Untuk sesaat clara dapat melupakan masa sulitnya.

Setelah selesai makan clara memutuskan untuk ke mini market untuk membeli beberapa snack. Karna, stock snak di rumahnya sudah habis. Earphone menjadi temanya selama berjalan. kawasan komplek memang sepi ketika malam, tapi tidak di ujung jalan sana. Banyak kendaraan masih berlalu lalang. Kata orang jakarta jam segini tuh masih sore, belum malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang