1

8 1 3
                                    

Budidayakan vote dulu, tinggal tekan bintang gampang kan;)

Happy reading cuap cuap...

Seorang perempuan yang tengah memasuki sebuah gedung megah yang sudah menjulang tinggi didepannya.Cat dinding berwarna nyentrik kuning terang seperti kebanyakan sekolahan-sekolahan lain.

Sepatu pink peach yang selalu menjadi warna candu baginya membalut kaki putih jenjangnya yang kian ikut berjalan karena panduan dari sang pemilik tubuh.Tak luput dengan jaket pink peach yang membalut baju olahraga yang tengah ia kenakan, oh dan jangan lupakan bibir peachnya,ya dia memang tak terlalu suka berdandan seprti kebanyakan gadis remaja seusianya yang mulai menghias diri karna faktor keremajaan,namun ia hanya tak percaya diri bahkan hanya untuk menghias diri karena menurutnya hal tersebut tak penting.

Lalu sekarang ia mencoba sedikit berdandan,sedikit, karena paksaan dari sahabat-sahabatnya,menceramahinya bahwa make up sangat penting bagi perempuan blablabla,,dan beginilah ia sekarang berjalan santai walau dalam hati ingin mati rasanya,tak lupa dengan sumpah serapah yang ia tujukan untuk sahabatnya karna berhasil memaksanya untuk berdandan.Ia juga merutuki dirinya sendiri, karena Masa pengenalan lingkungan sekolah atau sekarang biasa disebut MPLS,pertamanya ia terlambat,sekali lagi ia melihat jam tangan pink peach ditangan kirinya,dan jam menunjukan 09.56.Sebisa mungkin ia berlari kecil untuk masuk kedalam sekolah mencari keberadaan temannya dan murid-murid lain.

Terlihat disebrang koridor 3 orang namun tak banyak seperti dugaannya,Ah mungkin itu kakak osis.Tak tinggal diam, ia pun bertanya kesalah satu kakak cowok dihadapannya ya karena yang terlihat hanya ada kakak cowok,yang perempuan mungkin tengah mengurus murid baru.

Sial gue harus telan mentah mentah rasa malu gue,arghh kenapa hari pertama gue harus terlambat,ia terus mengumpat sepanjang koridor,dan berlari kecil menghampiri kak osis didepan yang duduk membelakanginya.

"Em kak".pelan bahkan mungkin sangat pelan nyaris tak terdengar.Namun yang diajak bicara bahkan tengah asyik mengobrol dengan teman didepannya, tak ada tanda-tanda ia menghiraukan gadis yang beberapa kali memanggilnya.

Ini yang gue benci kalo nyapa orang,ni kak osis pake acara budek lagi,terhitung,sudah lebih 5 kali ia menyapa,frustasi itu yang dirasakannya saat ini,sabar sabar  jaga image dulu inget baru aja masuk sekolah,sambil mengelus dada dan membuang nafas ia terus mengucapkan istighfar berkali-kali.

Cowok yang tengah mengobrol dengan orang yang mungkin sudah mendapat sumpah serapah oleh gadis didepannya ini.Ia hanya bisa menahan tawa dan tercetak jelas lesung pipi diwajahnya,karna ulah gadis didepannya yang dari tadi tak dihiraukan oleh temannya ini.

Wajahnya merah padam menahan emosi sembari mengelus dada dan membuang nafas,prilaku gadis tersebut justru membuat seorang cowok yang tengah menatapnya sambil menahan tawa karena ekspresi imutnya.

Ia kemudian menjahilinya dengan terus mengajak ngobrol teman didepannya ini supaya tidak menghiraukan panggilan gadis tersebut.

Lain halnya dengan cowok yang tengah sibuk berkutat pada handphone dengan bersandar ditembok,tangan sebelah ia masukkan kesaku celana,merasa ada suara perempuan berbicara seperti sedang membisik seseorang disekitarnya sedari tadi,ia kemudian mengangkat kepalanya.

Gadis yang terlihat kesal nampak dari wajah merah padamnya,masih berusaha mencoba memanggil cowok didepannya,namun usahanya sia-sia.Sementara cowok lainnya tengah menahan tawa dengan terus mengajak ngobrol teman didepannya,menjahili gadis didepanya.

Tak ingin repot ia justru tak menghiraukan drama didepannya,kembali matanya berkutat pada handphonenya.

Seakan risih ia lalu bersuara."Lu manggil dengan suara berbisik kayak gitu,sampai kucing bertelur ga bakal didengar".

NayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang