Disinilah mereka, didepan sebuah gerbang yang terlihat kokoh menjulang namun dengan besi yang sedikit berkarat dibawah dan diujung pintu pagar tersebut.
Raga pun turun dari motornya, diikuti Naya yang mengekorinya dari belakang.
"Terkunci".Bukan Raga yang bersuara, melainkan dari Naya yang terkejut melihat pagar yang menampilkan gembok dengan ukuran besar sesuai dengan ukuran pagar tersebut juga.
Ia pun tersenyum lalu berkata,"Enggak kok, ini cuman gembok yang gak terkunci, mereka hanya menyatuhkannya namun tak menekannya sehingga gemboknya tak mengunci.Lihat".Raga mengambil gerakan membuka gembok tersebut, dan benar apa yang dikatakannya bahwa memang tak terkunci.
Naya pun hanya ber-oh ria.Tiba-tiba terdengar suara pengunguman dari balik microfon.
"Siswa-siswi baru yang sudah datang, harap segera berkumpul dilapangan utama terima kasih".Suara nyaring namun tegas terdengar menggema keseluruh penjuru ruangan,Raga dan Naya pun mendengarkan seksama apa yang baru saja dikerahkan seseorang melalui toa tersebut.
Raga berpaling lalu menggandeng tangan Naya untuk segera menuntunnya masuk kedalam.Naya yg sempat berfikir kenapa? Dibuyarkan oleh jawaban Raga setelahnya."Kamu ga akan tau mana lapangan utama jadi mendingan ikut aku aja Nay".Ujarnya yang menoleh dengan tersenyum sanggup membuat jantung Naya berhenti karena ulahnya tersebut yang hanya dibalas anggukan cepat oleh Naya akan kegugupannya.
Tiba dilapangan utama genggaman Raga belum terlepas ditangannya, benda yang kerap dijadikan objek utama untuk setiap sajak pada puisi cinta sedari tadi ini tak berhenti berdetak didalam dirinya, keringat dingin mengucur demikian,pandangannya kosong, yang ia tau langkahnya turut mengikuti punggung tegap dihadapannya.Raga mengantarnya tepat ditempat kosong para murid lainnya berbaris, banyak comohan yg dilayangkan kepada Naya akan kedekatannya dengan Raga yang merupakan senior sekaligus kerua OSIS disekolah garuda ini, tentu banyak menimbulkan pertanyaan,murid baru dengan ketos terfamous?.
"Aku kedepan ya".Ucap Raga tersenyum yg hanya diangguki oleh Naya lalu menunduk, karena tak enak banyak yang memperhatikan mereka berdua.
Disamping kanan maupun kiri terdapat seorang cwok, ia tahu dari pantulan ekor matanya tanpa menoleh sehingga ia berdiri lebih ketengah dan tidak ingin berdekatan dengan kedua laki laki tersebut.
Sebelah kirinya mulai mendekat disertai dengan gelak tawan teman-temannya,sepetinya ia ingin mengganggu Naya.Ketika jarak mereka hanya terpaut beberapa senti, seorang disebelah kanannya justru menarik tangan Naya lalu membawanya disebelah kanan cowok tersebut.Naya yang kaget pun menoleh kearah samping kanannya ternyata banyak perempuan disitu yang juga sedang mengganggu cowok yang menolongnya ini, terlihat dari wajah sekelompok gadis tersebut merasa kesal, niatnya yang ingin akrab dengan cowok itu malah terhalang oleh kehadiran dirinya.Saat Naya tak enak karena menurutnya ia sungguh mengganggu,cowok tersebut justru tak ingin melepaskan rangkulannya pada Naya,perlahan ia mendekat membisikan sesuatu kepadanya.
"Diem, kalo lu mau selamat".Ujarnya diikuti kepalanya yang menjauh.
Naya yang penuh tanya pun menoleh, lalu ia terkejut, ternyata cowok disampingnya ini adalah cowok yang tidak sengaja ia vc tadi malam.ck sial-batin naya.Terpaksa ia menurut dan diam dirangkulan cowok disamping kirinya ini.
"Good girl".Ucapnya kemudian.
Terlihat didepan mereka sekelompok kakak kelas yang mana sepertinya mereka adalah anggota OSIS tengah menyampaikan sebuah tantangan yang kerap biasanya selalu ada saat MOS(masa orientasi siswa).
Gadis tinggi,putih berambut pendek mengenakan kacamata tersebut bersuara di mic."Oke semuanya sudah tau kan kelas kalian dimana? ".Semua murid serempak menjawab sudah.
Sial gue kelas berapa lagi aish-batin naya frustasi."Lu sekelas sama gua,ini ga gratis".Ujar cowok tersebut lagi tanpa menoleh kearah Naya.
Naya pun berdecih,"Ck kenapa sih lo rese banget-!".Tak ada respon dari lawan bicaranya,Naya hanya memutar bola matanya kesal.
"Sekarang kalian berkumpul dengan teman sekelas kalian masing masing".Suara senior cantik berkacamata tersebut pun bersuara kembali.Semua murid baru ngacir mencari teman sekelasnya.
Cowok disamping Naya pun hanya diam,masih merangkul Naya, yang mukanya sudah memerah layaknya kepiting rebus."Udah dong gue bukan anak kecil yang harus dijagain-!".
Spontan cowok tersebut melepas rangkulannya lalu berjalan menjauh dengan kedua tangan dimasing masing saku celana.Naya hanya mengekorinya dibelakang karena cowok dihadapannya ini bilang bahwa mereka sekelas.
"Ngapain?",cowok tersebut berhenti.Terpaksa langkah Naya pun juga terhenti dan menabrak punggung belakangnya.
"Ikutin lo lah".
Tanpa menoleh cowok tersebut berusuara."Trus? ".
"Ck baperan amat sih,gara gara yang tadi ya? Wkwk itumah bercanda ga usah serius amat".Ujar Naya yang tertawa pelan karena sikap kekanakan cowok tersebut.
"Bukan".
"Ga usah ngeles deh".
Cowok tersebut pun berbalik dengan gaya cool sanggup membuat hati Naya berdetak tak karuan melihat tampangnya yang terbilang diatas rata-rata."Lu mau cari kelas kan?".Naya hanya mengangguk menunduk.sial cogan anjir.
"Gua ga kesitu".
"Hah?".
"Budek".
"Ish gue ga denger oncom-!".
"Yaudah".Cowok tersebut hendak melangkah kembali,namun tangannya tercekat karena Naya menariknya pergi.
"Kalo gatau juga bilang dong!gue tau lo juga ga ada yang lo kenal disini makanya ayok kita samaan nyari".
Cowok tersebut hanya tersenyum tipis, membiarkan cewek dihadapannya ini menuntunnya.Namun saat hendak mencari, langkahnya terhenti ia kaget melihat banyaknya murid baru yang sudah mulai berbaris, niatnya untuk bertanya seketika lenyap, rasa malunya yang menang.
"Kav sini woy lu mau kemana anjay".Ujar seorang cowok yang berada diujung barisan.
Naya yang semulanya bingung apakah orang tersebut memanggil kearahnya.Dan benar saja ia memanggil kembali dengan pandangan masih mengarah kearah kami.
"Woy budek lo dipanggil noh".Ucap Naya seraya melepas genggaman tangannya lalu menepuk pelan bahu cowok yang hanya diam mematung disampingnya.
"Ck males gua laper mau kekantin".Ujar cowok tersebut kemudian.
Seketika mata Naya yg mendengar penuturannya tersebut membulat.Hello ni cowok tersbuat dari apaan sih,niat sakolah ga ckck, jangankan niat sekolah niat hidup keknya juga engga, untung ganteng eh.-batin Naya.
Sadar dari lamunannya cowok tersebut justru semakin melangkah dengan tangan dimasing masing saku celana.Naya yg geram pun menyusulnya.Bodo amat mau gue kenal dia apa engga-batin naya.
Dengan langkah besar dan amarah yg menggebu ia berusaha menyusul cowok tersebut.Dan seketika sampai,Naya menarik kerah baju belakangnya hingga membuat cowok tersebut diam sambil menekan tangan naya yang menyentuh leher belakangnya.
"Elah dipegang gini doang langsung ga berkutik wkwk, dasar cemen lu gini doang gelian huu".
Tak terima dibilang cemen,cowok tersebut pun berbalik lalu mengapit kepala Naya dengan satu lengan,hingga kepala naya terlihat berada di dalam siku sikunya.
"Arghh rambut gue berantakann dodol, balik gakkk kita harus berbarisss ckck balik gak dasar cowok aneh ish".Geram Naya berusaha melawan namun tenaganya tak sebanding dengan tenaga yg dimiliki cowok tersebut.Alhasil ia hanya pasrah mengikuti arah cowok tersebut membawanya.
"Bawel".Ucapnya kemudian yang hanya dibalas dengusan kesal oleh Naya yg masih tetap diapit lengannya.
=================
Cuap cuapp hy hyyy gimana cerita kuu wkkwk, jangan lupa tinggalkan komentar dan vote yaa biar author makin semangat buatnya (ノ*>∀<)ノ♡
•Ananda•
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya
Teen Fiction"Lu mau jadi pacar gua?"...Alaska "Mau"...Naya "Sorry, lu siapa?...Alaska "Ga usah nembak kalo ujungnya ga pasti"...Raga "Minggir lu bertiga,halangin gua mau nonton doraemon ae".....Farshad "Masih banyak cewek, ngapain lu berdua milih dia ck"...Diry...