12.Revisi

2.2K 130 2
                                    


Xasena terkejut mendengar perkataan itu! Ia ingin melahirkan anaknya bukan untuk Mati cepat.

Pria itu membidik Jessica.

'Dor'

"Mamaaaaaa" teriak Xasena keras

"Huft... meleset sayang sekali, aku hanya menargetkan Anaknya" ejek Pria itu.

Peluru itu meleset dan hanya mengenai lengan Jessica sedikit.

"Aku sangat...mem...butuhkan itu!" Ucap nya putus-putus.

"Hmmm Baiklah jika kau bisa bertahan dari peluru ini aku akan memberikan penawar nya pada mu" ucap Pria itu geram

Xasena seperti lunglai, ia tidak mendengarkan perkataan Pria itu.

Pria itu membidik Xasena

'DOR'

"XASENAAAAAAAAAAAAAA" teriak Jessica menggelegar.

Xasena terjatuh di lantai, ia tidak terkena tembakan. Tembakan tersebut hanya mengenai pipi Xasena sedikit.

Topeng yang digunakan Xasena terlepas. Jessica berlari kearah anak nya itu. Begitu juga dengan Adnan.

"Tuan, bangun Tuan!" Teriak Adnan

Tuan kesayangan nya tidak mau membukakan matanya.

Anak buah H'a X masuk ramai sekali.

"Nyonya Tubuh Tuan dingin sekali" ucap Adnan pada Jessica

"Xasena bangun Nak! BANGUNNNNN" teriak wanita Paruh Baya itu menangis.

Amni berlari ke arah mereka.

"Mama,detak jantung Xena lemah sekali. Amni takut bayi Xena tak bisa selamat!"

"Amni tolong Xena!" Isak Jessica

"Lepaskan semua pakaian yang ketat di tubuhnya Ma!"

Jessica membuka baju dan korset yang dipakai Xasena.

"Biar Aku melihat Xasena!" Ucap pria yang memakai topeng itu.

Pria bertopeng itu ditahan oleh pria berbaju hitam pimpinan Adnan.

"Pergi Kau! Sekarang anakku begini! Hiks...Cucuku!" Tangis Jessica

Jessica menutup tubuh Xasena dengan mantelnya. Rambut panjang nya tergerai.
Bibir Xasena seperti mengatakan sesuatu.

"Ja..ngan...katakan pa...da Adham ... Ma!" Ucapnya susah payah

"Xasena!!!" Teriak pria bertopeng itu

Xasena mau memejamkan matanya.

"Jangan tutup matamu Adik!" Isak Amni

"Aku...tidak...sanggup!"

Pria bertopeng itu berhasil lepas dari mereka semua.
Pria itu mencium Xasena, Xasena merasa ia meneguk sesuatu.

Tapi tubuhnya sangat lemas untuk bergerak. Jessica memukuli pria misterius itu.

"Pergi kau! Pergi! Cepat bawa dia pergi!" Teriak Jessica memukul sebelah tangannya.

Xasena rasanya ingin tidur, mungkin saat nya ia melepaskan semua ini.
Ia menyesal belum bisa membalaskan dendam Ayahnya.

"Jangan Tutup Matamu Xena! Lihat Aku!" Ucap Pria itu

Pria itu membuka Topeng nya

Amni terkejut
Bola mata Xasena terbuka jelas...

"Adham?" Ucap mereka terkejut

Air mata Xasena menetes,Ia tidak menyangka bahwa Pria yang
Membunuh Ayahnya sendiri adalah orang yang ia cintai. Suaminya sendiri!.

Tuanku Istriku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang