1

8 3 0
                                    

Senja , matahari mulai menghilang semburat orange menghiasi awan angin sepoi membawa bawa rambut panjang seorang gadis dengan rambut pirang panjang, bibir tipis dan pucat nya tak henti mengulas senyum manis seolah tak ada rasa sakit dlm tubuhnya

Kim Haeri , gadis senior high school akhir , gadis yg mengira awalnya cinta itu tidak nyata dan pada akhir nya menyerah pada peraasaan cinta yg ia taruh pada sahabat masa kecilnya sendiri

"Haeri kau tampak pucat sore ini , kau tidak makan ?"Baekhyun sahabat nya bertanya khawatir akan keadaan sahabatnya ini pasalnya belakangan ini sahabatnya sering tampak pucat

Haeri melangkah pasti masih dengan senyum manis ny yg menghiasi wajah cantiknya
Ia terus melangkah mengesampingkan rasa sakit yg menyerang kepalanya dan rasa sesak menghantam dadanya

"Baekhyun aku ingin bicara"Haeri menggenggam tangan sahabatnya itu dengan lembut

"Bicaralah akan aku dengarkan"Baekhyun menarik tangan gadis itu ke bawah pohon maple , mereka duduk diatas rumput hijau

"Cuacanya sedikit dingin ya"Haeri memeluk tubuhnya sendiri mencoba mencari sedikit kehangatan

"Bersandarlah di bahu ku , mungkin akan sendikit hangat"Baekhyun menepuk bahu kananny , Haeri tersenyum kemudian menyenderkan kepalanya ke bahu pria itu
Hangat dan nyaman

"Kita sudah bersahabat sejak kecil kan , sudah sangat lama , sejak masih berumur 5 tahun , ah sudah 12 tahun lamanya kita bersama dan kau benar benar menepati kata kata mu hari itu , tetap menjagaku , melindungiku dan membuatku bahagia"Haeri tersenyum menatap semburat orange yg sedikit demi sedikit mulai menghilang

"Sangat nyaman jika bersamamu"

"Baek"

"Hm"Baekhyun diam menatap langit

"Apa salah jika aku memiliki perasaan lebih dari perasaan seorang sahabat kepadamu ?"

Baekhyun tidak terkejut , ia sudah sering mendengar pengakuan itu dri gadis ini
Ia hanya diam tidak ingin megulangi kejadian 1 thn yg lalu dimana ia membentak gadis itu karena gadis itu tidak henti henti menyaatakan perasaannya kpd Baekhyun , dan saat itu Baekhyun sedang badmood karena Taeyeon , gadis yg ia sukai akan dinner bersama pria lain dan tanpa sadar saat itu baekhyun membentak gadis itu dan sedikit memaki hingga berakhir gadis itu mengurung dirinya dikamar

Jadi Baekhyun berusaha sesabar mungkin

"Bagaimana Baek apa aku boleh mencintaimu ?"gadis itu tersenyum simpul , kepalanya sungguh sakit tapi hal ini lebih penting dari pada rasa sakit di kepalanya dan rasa sesak di dadanya , agak membuat dia susah bernafas

Baekhyun diam , bungkam berusaha mencari percakapan lain

"Baekh-baekhyun"nafas Ny sangat sesak sungguh , tapi ia berusaha bertahan , ia bisa saja mengambil inhaler di tasnya dengan cepat
Tapi ia tidak ingin Baekhyun tau rasa sakitnya

"Kau kelihatan sakit sore ini , ayo kita pulang , ibu mu akan marah jika aku membawa anaknya pulang larut"Baekhyun berdiri menarik lembut tangan gadis itu , gadis itu mengikut

Sakit pada kepala dan dadanya tak tertahan

"E-ey apa yg terjadi ? Kepala mu pusing ?"tubuh Haeri limbung ke belakang untung saja Baekhyun sigap menangkap tubuh Haeri , kalau tidak mungkin gadis itu akan terjatuh , tubuhnya sangat oleng dan tak mampu berdiri , sungguh

"Kau sakit ?"tanya Baekhyun khawatir , pasalnya wajah gadis itu sangat pucat dan tangannya sangat dingin

"Tidak apa a-pa aku baik ba-ik sa-"

"Ssh astaga dahimu sangat panas , kau sepertinya demam , apa kau masih sanggup berjalan ?"Baekhyun memegang lengan gadis itu lembut

Haeri mengangguk sambil tersenyum simpul

"Benar ?"sekali lagi gadis itu mengangguk lemah masih dengan senyum yg menghiasi wajah pucatnya

"Yasudah ayo , kita jalani pelan , aku akan memapah mu"Baekhyun melingkarkan tangannya dibahu gadis itu dari samping , kemudian mulai berjalan pelan

Haeri sesekali menggeleng berusaha menghilangkan rasa pusingnya , pandangannya pun mulai memburam tapi ia menggeleng geleng berusaha memperjelas pandangannya
Sampai akhirmya ia sudah tidak mampu.  Ia kehilangan kesadarannya
"Astaga Haeri!"

Skip

Haeri mengerjapkan matanya berkali kali
Ia mendesis sambil memegangi kepalanya yg masih sedikit sakit , ia menatap jam waker diatas nakasnya
Jam 11 malam , apa ?
Ia ingat tadi sore dia bersama Baekhyun , lalu kenapa semua tiba tiba berubah menjadi malam dengan Haeri yg sudah diatas ranjang nya
Haeri kembali mengingat kejadian tadi sore membuat kepalanya kembali sakit

Ia ingat tadi dia pingsan dan Baekhyun memanggil namanya

"Astaga , aku baru ingat"gadis itu menggeleng memukul pelan dahinya

"Sudah berapa jam aku tidur atau lebih tepatnya pingsan"gumam gadis itu pelan

Haeri menapakkan kakinya di lantai kamar yg dingin seperti es , ia sedikit menyampirkan gorden kamar , mengintip balkon
Hujan , lebih tepatnya gerimis

"Ck gerimis , perasaan sore tadi sangat cerah , kenapa mendadak hujan ?"Haeri kembali menutup gorden yg menutupi kaca pembatas kamarnya dengan Balkon

Ia berjalan mendekati pintu kamar kemudian membukanya
Ia haus

Ia menuruni tangga dengan pelan takut kehilangan keseimbangan dan dianak tangga terahir ia melihat ayahnya yg sedang menyesap kopi
Sepertinya baru pulang dari kantor

Ia tersenyum melihat wajah senang ayahnya , ia benci melihat wajah menangis ayah dan ibunya  saat mereka tau penyakit yg dia derita

Dia pun melanjutkan langkahnya menuju dapur

Kerongkongannya sangat kering perlu dibasahi air dingin
Haeri mengambil sebotol air dingin yg khusus ia buat untuk dirinya
Ia meneguk air itu hingga habis

Setelahnya ia pun berbalik ingin kembali kekamar nya , di ruang tamu ia melihat ayahnya sudah mematikan televisi.sepertinya akan tidur

Ia melanjutkan langkah nya menaiki tangga

"Fyuhh baru menaiki tangga saja dadaku sudah sesak sekali hh"Baru saja ia menidurkan dirinya , kembali rasa sesak menghantam dadanya , nafasnya tersengal sengal sembari mencari inhaler di laci nakas sebelah kasur nya
Setelah mendapat inhaler nya ia menyesap nya kuat kuat hingga nafasnya kembali normal

"Astaga Tuhan aku akan mati hiks"Haeri terisak kecil

I'm Giving Up On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang