Bab 1. "Audition."

116 18 19
                                    

I FAKE ME

[Soraru X Reader!]

"Suaranya mengalir. Telinga ini mendengar, mata ini menyaksikan, dan hati ini meminta pertanggung jawaban. Buku dongeng baru dibuka di lembaran awal."

.
.
.

Happy reading!

※※※


Panas matahari membakar kota Tokyo. Jalanan begitu penuh sesak di siang hari bolong. Kurva-kurva wajah mendelik ketika panas yang begitu membara menembus kulit setipis kain. Lenguhan terburu-buru, keringat bercucuran, dan umpatan kecil berhasil dilontarkan.

Mereka ingin segera mengakhiri proses berjalan kaki di bawah matahari ini. Masuk ke dalam ruangan ber-air conditioner atau biasanya yang lebih sering disingkat AC. Umumnya terdapat di gedung-gedung; apartemen, perkantoran, mall, supermarket, minimarket, cafe atau restoran sekalipun.

Tak jarang banyak orang kedapatan masuk minimarket hanya untuk angin-anginan di dalamnya. Belanjapun tidak. Lupakan soal malu atau harga diri. Yang penting badan dingin dan tak kepanasan lagi!

[Name] menjadi salah satu dari sekian banyak bongkahan manusia yang terpanggang di bawah terik matahari. Juga, ia menjadi salah satu yang tidak tahu diri demi mendapat kesenangan pribadinya. Mendinginkan badan di minimarket.

Walaupun begitu lagatnya masih sok banyak uang. Beli satu minuman kaleng meski dompetnya kian menipis. Jadilah, hitung-hitung bayar upah listrik minimarket ketika ia menumpang pendingin.

Pintu kaca bergerak memutar searah jarum jam. Bunyi kecil berdecit halus timbul ketika [Name] mendorongnya ke arah luar (meski pintunya tetap akan berputar).

Ia keluar dari minimarket dengan  perasaan lega. Kaleng minuman dibukanya, dan segera menelan ganas hampir setengah dari minumannya.

Oh matahari. Ternyata masih belum mau pergi.

Ia menghela napas. Saliva tertahan di tenggorokannya yang tetap kering. Sambil pasrah berjalan menuju halte bus, pikirannya melayang-layang.

Jalanan sangat penuh sesak. Flat shoose krem yang senada dengan gaunnya berdentak di aspal trotoar. Lagi, ia meneguk minumannya. Berlabel putih mendominasi biru. Minuman penambah ion. Kini sisa seperempat.

Gadis itupun sampai di halte bus. Duduk di kursi besi dengan cat putih. Dua tiang putih menyangga di sisi kanan dan kiri. Layaknya sebuah ayunan. Atasnya terdapat  plafon putih agak bening, namun untungnya panas matahari tak mampu menembus. Entahlah gadis itu tak mengerti bagaimana cara plafon itu menahannya.

Ia urik-urikan sendiri. Toleh kanan-kiri, tidak ada orang. Ternyata ia hanya sendirian. Napasnya tertahan cekatan. Senyum sumringah tertahan di bibir tipis berbalut  lip balm merah mudanya. Ia persis seperti orang tolol.

Satu tarikan napas, pita suaranya bekerja.

Yume naraba dore hodo yokatta deshou?

Imada ni anata no koto o yume ni miru

Wasureta mono wo tori ni kaeru you ni

Furubita omoi de no hokkori wo harau

Dadanya kembang kempis. Sembari tangannya mengepal, matanya terpejam. Menikmati suara bernada yang keluar dari mulutnya sendiri. Eksistensinya begitu melegakan. Hanya sebait, namun ia begitu tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I FAKE ME [Soraru x Reader!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang