3

17 1 0
                                    

Pada saat perjalanan mereka ke kantin mereka menjadi bahan perbincangan. Namun mereka mengabaikan dan terus berjalan ke kantin...

___________
Author pov

Mereka pun sampai di kantin dan mengambil tempat duduk.

"Ra mesen apa? " tanya syindi
"Coklat dingin" ucap hira.
"Lo? " tanya syindi lagi ke edel
"Sama"ucap edel cuek
"Mesen apa ya?"
"Nugert sma jus jeruk" jwab liya

Syindi pun memesan makanan. Dan tak lama dia pun datang dengan pesanan yg dia pesan.
Mereka pun mulai memakan dan minum apa yg masing2 pesan.
"Ra lo nggak lapar? " tanya liya
"Nggak nafsu gue"jawab hira singkat
"Ouhh" ucap liya.

Setelah selesai makan mereka pun langsung menuju kelas dan melanjutkan pembelajaran.
Bel pun berbunyi dan pelajaran selesai.

"Ra luan yah soalnya udh di tungguin supir nih" ucap liya.
"Gue juga" ucap syindi
"Mmm ok" ucap hira

Mereka pun berlalu meninggalkan hira dan edel.

"Naik mobil masing2 aja? " tanya hira
"Nggak usah. Mobil kmu ksi supir aja. Kebetulan udah nunggu" ucap edel
"Ohh ok." ucap hira singkat

Mereka pun pulang ke rumah. Namun ketila di tengah perjalanan mereka di hadang oleh sekelompok manusia serigala.
"Lo nggak usah turun. Biar gue aja"ucap edel. Namun tanganya di tahan oleh hira
"Gimana klo lo kenapa napa? " tanya hira.
""Nggak pp tenang aja. " ucap edel sambil tersenyum kearah hira tanda dia akan baik2 saja. Dan hira pun mengangguk.

Setelah keluar dari mobil.
"Serahkan gadis yg bersamamu itu"ucap salah seorang dalam kelompok itu yg mungkin alfa dari kelompok itu.
"Tidak akan pernah. "Ucap edel singkat namun mengintimidasi.

Karna merasakan aura yg berbeda manusia serigala itu sedikit mundur.
"Serahkan atau kau mati"ucap nya lagi
"Ku tak akan pernah menyerah kan ratuku dengan siapapun" ucap edel dengan rahan yang mengeras.

-------------

Hira pov

Saat perjalanan kami pulang tak sengaja kami di halang oleh mahluk suprnatural. Dan mungkin itu manusia serigala.
Edel ingin turun dari mobil namun aku melarangnya dan dia meyakinkanku. Entah apa yg terjadi denganku aku dengan mudah meng iyakan perkataanya.

Aku melihat dia sedang berbincang dengan salah satu orang yg ada dlm kelompok itu namun aku tak tahu apa yang mereka bahas. Aku rasa itu alfa dari kelompok itu.

Aku melihat edel berkelahi dengan mereka. Dan mereka satu persatu kalah.
Mereka pun pergi meninggalkan edel.

Aku pun keluar dari mobil karna menghawatirkan edel.

"Apa kah kau baik2 saja? " tanyaku khawatir
" ya aku baik2 saja my queen. Dan aku rasa kita harus kembali dengan cepat" ucap edel
"Ada apa edel? " tanyaku lagi
"Tdk. Tdk apa2." ucap edel namun aku rasa dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku namun aku mengiyakan perkataanya.

Kami pun melanjutkan perjalanan kami.

Saat kami sampai

___________

Author pov

Mereka pun masuk ke rumah.

"Mom aku pulang" ucap hira dengan lesuh
"Ada apa syg"tanya ibu hira
"Tdk apa2 mom. Aku langsung ke kamar yah"
"Segera ganti pakaianmu dan turun makan syg"ucap ibu hira
"Yes mom"ucap hira berjalan menuju arah kamar.

****
Skip

Di kamar

"Apa yg kau sembunyikan dariku edel? "
"Tdk ada queen. Aku tak mrnyembunyikan apapun"
"Kau bohong"ucap hura membentak dan membuat edel terkejut.
"Huhh mereka mengincarmu queen. Mereka ingin membunuhmu"ucap edel sambil berjalan ke arah hira dan memeluknya dari belakang.
"Kenapa mereka mengincarku? "Ucap hira dengan air mata yg menetes di wajahnya.
"Tenag lah queen, kau bersamaku aku akan menjagamu. Kumohon janganlah mrnangis"ucap edel sambil membalikkan wajah hira dan mengusap air matanya.
"T-tapi mereka ingin membunuhku"
"Tak ada yg bisa menyentuhmu queen meski sehelai rambutmu.tak akan ada"ucap edel sambil menenangkan ratunya itu.

Akhirnya hira pun berhenti menangis dalam pelukan edel.

"Ayo kita ke bawah. Ibumu sudah menunggu syg"
"Baiklah"ucap hira lesuh.

Mereka pun turun ke bawah.

"Apakah kau tdk makan? "Tanya hira ke pada edel
"Tdk. Aku tak makan makanan manusia" ucap edel dan membuat hira terkejut.
"L-lalu k-kau makan apa? "Tanya hira dengan suara terbata bata.
"Makanlah kau akan tau nanti. Aku akan ke kamar"ucap edel berlalu.

***
Skip

Setelah makan hira pun menuju ke kamarnya. Di kamar itu

Kruuukk kruukk (anggap bunyi perut hehehe)

"Apa kau lapar? "Tanya hira
"Hmm yah. "Ucap edel lalu ke mendekat ke arah hira.
"Apa aku harus mengambilkan makanan untukmu"
"Tak perlu"ucap edel yg terus berjalan ke arah hira dan membuat hira refleks mundur hingga terjatuh di kasur.
"L-lau K-kau akan makan apa? "Tanya hira takut karna melihat mata edel berwarna hitam seluruhnya.
"Apakah aku boleh meminum darahmu? Itupun jika kau mengizinkan. Tapi jika tidak biarlah aku lapar dan mati. "Ucap edel dan membuat hira terkejut.
"A-apa? T-tapi aku T-takut. P-pasti itu akan sakit. "Ucap nya
"Kalau kau tak bisa tdk masalah. "
"Kau boleh mencicipinya sedikit. Tapi ku mohon pelan lah"ucapnya takut.
"Terima kasih"

Edel pun langsung membaringkan hira di kasur, dan menyibak rambut hira yang menutupi lehernya.

"Itu akan sedikit sakit. Maka tahanlah dan remaslah bahuku"ucap edel yg sudah nerada di atas hira
"Ba-baik"ucap hira sambil menutup matanya.

Tiba-tiba hira merasakan taring tertancap di lehernya dan.

"Akhhhh."ucap hira sambil meremas bahu edel dengan kuat.

Setelah cukup meminum darah hira edel pun berhenti dan menjilati bekas gigitan di leher nya itu.
"Apakah aku menyakitimu"
"Ti-tidak"ucap hira lemah dan kemudian matanya terpejam dan gelap
"Maafkan aku"ucap edel lirih karna meminum darah gadisnya itu.
"Tidurlah"ucap edel lagi sambil mengusap pucuk kepala hira dan berbaring di sebelah gadisnya itu.

*****
Skip time

Pagi pun menjelang dan hira terbangun. Dia merasakan rasa sakit di lehernya itu. Dia pun menyentuh lehernya namun tak ada bekas sedikit pun dari bekas gigi edel kemarin.
"Sudah bangun"sebuah suara yg hira dengar dan membuatnya menoleh ke arah suara itu yang ternyata ada di sebelahnya.
"Hm iya" ucapnya beranjak dari tempat tidur namun di tahan oleh tangan edel.
"Kau tak perlu ke sekolah. Aku sudah meminta izin. Kau butuh banyak istrahat"ucap edel menarik hira berbaring di dekatnya.
"Apa yg kau lakukan? "Ucap hira yg memberontak namun tenaganya tak cukup kuat karna dia masi lemah.
"Tidurlah"ucap edel sambil memeluk hira.
Namun hira tak bisa berbuat apa2, fia hanya mematung dengan semburan merah di pipinya karna edel memeluknya.

*****
Edel pov

Aku melihat wajah nya bersemu merah karna pelukanku. Namun aku sangat menyukainya karna dia sangat manis dan imut dengan wajah seperti itu.

Mungkin karna lelah dia pun tertidur lagi. Aku mencium pucuk kepalanya dan tetap berbaring di sampingnya.

-----
Hira pov

Skip

"Hoam"ucapku yg sudah terbangun dan aku mrlihat edel yg masih berada di sampingku. Aku pun menatap wajahnyA dan tanpa ku sadari tanganku memegang setiap inci yg ada di wajahnya. Namun tiba2 dia terbangun dan mengagetkanku.

Refleks aku langsung menghentikan kegiatanku dan berpaling darinya karna wajahku sudah memerah malu.
"Kenapa kau berhenti? "Ucapnya.
"Ti-tidak"ucapku terbata bata.

Dia pun langsung menarikku ke pelukannya. Aku pun terkejut karna tindakannya itu.
"A-apa yg kau lakukan"teriakku dan membuatnya terkekeh geli.
"Aku hanya ingin memelukmu. Apakah itu tak boleh"
"A-aku... "
"Aku tak akan mengambil apa yg kau miliki hari ini. Namun esok aku akan melakukannya untuk membangkitkan kekuatanmu itu. "Ucapnya
"Apa? " ucapku terkejut.
"Husstt tak usah berteriak begitu. Kau tak punya pilihan lain syg. "
"Ta-tapi" ucapku namun tiba2 tangannya menyentuh bibirku hingga aku berhenti.

"Bangun lah dan persiapkan dirimu." ucapnya lagi.

Aku pun terbangun dan langsung menuju ke arah kamar mandi dan memikirkan hal yg di ucapkan edel barusan.

****
Di tempat lain

"Persiapkan semuanya dan bergeraklah segera. "
"Baik yang mulia" ucap pengawalnya itu

______________
Huffff cape bener.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang