Ini adalah sekelumitEh.. sekumpulan bahkan bisa dibilang
setumpuk curhatanku dan tak bertanggal,
tak seperti diary para princess di negeri dongeng
yang indah dipandang dan dibayang itu.
Apakah kalian mengerti apa yang kumaksud?
Hm, kurasa tidak.
Curhatan ini adalah luapan rasa dari rasa kesendirian seseorang yang bisa dibilang
ramai tapi sebenernya sepi.
Sepinya mencekik nadi.
Ssstt, ini rahasia. Rahasia milik putih tentang biru.
Biru, sebutan untuk pria yang aku kagumi, aku sukai,
tetapi belum pantas bila dikata aku sayangi apalagi aku cintai.
Merinding.
Bicara perihal gelombang rasa pada hati saja aku tak pernah.
Jadi, mana mungkin aku mengucapkan dua kata
yang tahtanya sudah terlalu tinggi itu.
Sayang dan cinta.
Tapi, bagiku kata yang paling tepat kusematkan untuknya adalah utuh.
Melihat bayangan langkahnya saat akan menghampiriku saja
aku merasa diriku kokoh dan takkan pernah rapuh.
Tak usah repot, hanya aku yang mampu membayangkan itu.
Ya meskipun langkahnya itu bukan semata-mata untuk mendekati bayanganku,
sungguh tak apa.
Biru, baca hasil curhatku yang modern ini sampai tuntas ya...To be continued..