Biru

11 1 0
                                    


Ini adalah sekelumit

Eh.. sekumpulan bahkan bisa dibilang 

setumpuk curhatanku dan tak bertanggal, 

tak seperti diary para princess di negeri dongeng 

yang indah dipandang dan dibayang itu.

Apakah kalian mengerti apa yang kumaksud? 

Hm, kurasa tidak. 

Curhatan ini adalah luapan rasa dari rasa kesendirian seseorang yang bisa dibilang 

ramai tapi sebenernya sepi.

Sepinya mencekik nadi.

Ssstt, ini rahasia. Rahasia milik putih tentang biru.

Biru, sebutan untuk pria yang aku kagumi, aku sukai, 

tetapi belum pantas bila dikata aku sayangi apalagi aku cintai. 

Merinding. 

Bicara perihal gelombang rasa pada hati saja aku tak pernah. 

Jadi, mana mungkin aku mengucapkan dua kata 

yang tahtanya sudah terlalu tinggi itu. 

Sayang dan cinta.

Tapi, bagiku kata yang paling tepat kusematkan untuknya adalah utuh.
Melihat bayangan langkahnya saat akan menghampiriku saja
aku merasa diriku kokoh dan takkan pernah rapuh.
Tak usah repot, hanya aku yang mampu membayangkan itu.
Ya meskipun langkahnya itu bukan semata-mata untuk mendekati bayanganku,
sungguh tak apa.
Biru, baca hasil curhatku yang modern ini sampai tuntas ya.

..To be continued..



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Curhatku yang Tak BertanggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang