Smile // Weichan

456 75 42
                                    

♡ Jinhyuk, You're the best ♡
.
.
.

Jinhyuk kesal. Padahal sudah sehari berlalu, tapi rasa kesalnya masih ada. Lebih tepatnya rasa sesal karna dirinya tidak melakukan usaha terbaiknya.

Padahal garis finish sudah didepan mata. Kenapa dirinya tidak bisa melewatinya? Apa karna dirinya kurang berusaha?

"Ckk, bodoh kau Lee Jinhyuk," gumamnya meremehkan diri sendiri.

Jinhyuk melempar kaleng sodanya kedalam tempat sampah. Mengadahkan kepalanya menatap langit malam penuh bintang.

"Yakkk, apa kalian sedang mengejekku," ujarnya pada langit.

"Aishhhh, lama-lama bisa gila aku," gumamnya sambil mengacak surai hitamnya.

Tring~~

Suara ponselnya terdengar nyaring didalam keheningan. Tenang, tak akan mengganggu siapapun karna dirinya hanya sendiri duduk dibangku taman.

.
.

Byeongari🐥🐣

Dimana?
23.13

.
.

Jinhyuk mengedarkan pandangannya dan  baru menyadari bahwa sekarang sedang berada ditaman dekat dorm milik sahabatnya.

Tring~

Sekali lagi ponsel miliknya berbunyi.

Byeongari🐥🐣

Dimana?
23.13

Yakk Lee Jinhyuk
Kau sedang dimana bodoh?
23.14

Aku ditaman
23.14

Lebih spesifik tolong
Kota Seoul memiliki banyak taman oke
23.15

Taman didekat dorm milikmu
23.15

Oke
Meluncur kesana
Tunggu aku
23.15

.
.
.

Jinhyuk kembali mengantongi ponsel miliknya. Tak berniat membalas pesan terakhir yang dikirim sahabatnya.

Jinhyuk juga malas mencegahnya. Bersahabat cukup lama membuatnya mengerti sifat sahabatnya yang akan tetap ngeyel meski sudah dilarang.

Jinhyuk menundukkan kepalanya. Menatapi tanah yang dipijaknya dengan tatapan kosong.

Cukup lama, sampai lelaki tinggi itu merasakan usapan halus dirambutnya. Matanya melirik kaki yang dilapisi sneakers putih yang sangat dikenalnya.

Kepalanya terangkat dan matanya bertemu pandang dengan mata sahabatnya yang menyipit. Menandakan senyum yang terulas dibalik masker hitam yang digunakannya.

Laki-laki itu beranjak duduk disebelah Jinhyuk.

Menarik kepala sahabatnya untuk bersandar dibahunya.

Jinhyuk memejamkan matanya. Menyamankan kepalanya yang bersandar pada pundak sahabatnya.

"Aku gagal Chan," gumamnya.

 Short Story => Wei+chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang