𝘿𝘼𝙍𝙀 ; 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣 ✔

BONCHAP!!!

Happy Reading guys

Still Waiting for my next story

💜💜💜

Eh gengs
Btw ini narasi  pake bahasa baku
Cermat cermat membaca ya

...

Jimin berjalan ke bandara dengan hati berat. Ya, dia masih mencintai Yoori. Tapi pendidikan nya juga penting.

Melihat banyaknya orang orang bertebaran disana delgln menggandeng sebuah koper di tangannya. Ia rasa mungkin akan rindu dengan tempat lahirnya ini.

Berjalan dengan mengenakan sepatu hitam  corak putih, jam rolex yang bertengger ditanganya dan warna baju yang selaras dengan celana. Jimin meninggalkan tempat duduknya untuk menuju pesawat.

Dengan berat meninggalkan kenangan bersama Yoori dan sahabat sahabatnya. Tak bisa dipungkiri kalu Jimin memang menyayangi Yoori. Tapi mau tidak mau dia harus tetap pergi untuk mengejar pendidikan nya.

"Jim!"

Suara itu, Jimin tau suara itu. Suara yang setiap harinya selalu memanggil nya hanya untuk melakukan hal hal Gila namun dia menyukainya. Namun Jimin masih terdiam di tempatnya tanpa berbalik ke arah suara itu.

"Jim"

Untuk kedua kalinya suara itu mendengung di telinganya. Jimin masih terdiam, memastikan bahwa suara itu tidak benar benar sedang ada disini.

"Park Jimin"

Jimin terkejut. Suara itu benar benar ada dibelakang sekarang ini. Tak tau harus berbalik dan menjawabnya atau malah menghiraukan nya.

"Jim, kamu mau kemana?"

Jimin berbalik. Melihat sosok perempuan yang berumur setahun dibawahnya. Mengenakan jaket biru muda dan rok sebatas lutut berwarna putih yang sedang melihatnya kebingungan.

"Jim?"

"Yoori"

"Iya ini aku jim. Kamu mau kemana?"

Jimin terdiam. Berusaha mencari alasan untuk berbohong kepada Yoori namun kini otak nya sedang kebingungan. Tangannya bergerak kepada sisi samping celana yang ia kenakan. Mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam dan memberikannya kepada Yoori.

" Ini apa?"

Jimin hanya tersenyum, seakan akan memberitahu Yoori untuk membuka kotak itu hanya dengan senyumanya.

"jim?!"

"Itu buat kamu ya. Dijaga, kalo pas aku balik udah gaada. Pokoknya aku bakal marah"

"Dijaga? Kamu mau kemana? Jim jawab!"

"Aku cuma pergi sebentar kok, hati aku masih ada di kamu, jangan takut aku bakal lupa sama kamu"

Yoori terdiam. Badanya bergetar, menghasilkan suara isakan dengan tempo pelan seakan tak ingin Jimin tau bahwa dia sedang menangis sekarang ini.

Tangan itu membawa bahu Yoori kepada dada bidang Jimin. Yoori memeluknya erat, seakan orang yang di depanya sekarang tak akan pernah muncul di dunia lagi. Mengelus lembut surai Jimin yang akan ia rindukan suatu saat nanti.

"Aku bakal balik Yoori. Jadi, jaga hati kamu buat aku dan tunggu aku balik ya. And still be mine forever" Jimin

Kaki Yoori terangkat, membawa wajah nya mendekat pada wajah Jimin. Bibir itu perlahan menyapu bibir Jimin dengan bau mint yang Yoori sukai. Yoori memukul mu kul dada Jimin seakan memberi tahu bahwa dia butuh pasukan oksigen.

Jimin menjauhkan wajahnya dengan Yoori yang masih berusaha memasok oksigen. Jimin menangkup wajah Yoori dan mengusap pipinya lembut.

"Bibi ini milik kamuj, dan bibir itu milik aku. Gaada siapapun yang boleh ambil milik jimin"

"Aku sayang sama kamu, dan selamanya bakal begitu. Kalo suatu saat disana aku lupa sama mamu. Aku bakal minta tuhan buat hukum diri aku sendiri" Jimin

Dengungan pengumuman bahwa pesawat Jimin sebentar lagi akan berangkat membuyarkan tatapan mereka berdua. Jimin tersenyum menjauh dengan melambaikan tanganya, matanya seakan berkata 'Aku akan baik baik saja' tapi tidak dengan hatinya

Perpisahan sore itu terasa singkat untuk Yoori. Bahkan masih terasa bau mint dari bibir Jimin yang menempel pada bibirnya yang Sedari tadi dia pegang dengan tersenyum miris.

Sekedar mengingat. Saat Jimin pertama kali mengirimkan pesan kepada nya namun dia hanya cuek cuek saja. Saat Jimin dengan percaya dirinya, mengatakan bahwa dia menyukai dirinya. Saat Jimin berbohong jika dia kesakitan dan Saat Jimin menyusun rencana hingga mereka berpacaran.

Huft. Sayangnya untuk sekarang dan tahun tahun kedepan. Itu hanyalah kenangan dari mereka berdua di masa sma saja. Dengan masih bahagianya dan tersenyum.

Jangan lupa Bonchap nya gak cuma 1 chapter