𝚂 𝚊 𝚝 𝚞

11 3 2
                                    

Aku Saddam.Singkatan dari nama Samuel Midam.Umur ku sekarang baru saja 15 tahun di bangku kelas 2 SMA.

Aku cukup populer, mau dikalangan wanita ataupun pria.

Tau kenapa?

Karena aku seorang petarung sejati.

Ya, aku ini bisa menghajar orang jika dia membuat masalah.Karena itu juga, aku menjadi langganan BK.

Tapi, asal kalian tau aku ini murid yang berprestasi.Aku selalu bisa mengejar ketinggalannya pelajaran.Dan juga, aku selalu masuk tiga besar.

Dan yang membuat terkejutnya orang, aku ini adalah wakil ketua OSIS.Mantap bukan?

"Dam!" panggil Iyan, teman ku.

"Ha?"

"Hari ini katanya mau ada murid baru ya?"

"Ha? Apaan?"

Aku tak dengar, karena fokus dengan makanan ku.

"Hari ini.. katanyaa.."

"Cepet ngapa kalo ngomong!"

"Yeuuu, hari ini katanya mau ada murid baru ya?"

"Masa sih?"

"Iya"

Kami pun diam.Entah sedang mikir apa.

"Gangguin yuk!"

"Ngapain anjir, tunggu dia buat masalah aja"

"Asikk, oke"

Aku pun melanjutkan sarapan ku.Begitu pun dengan Iyan yang pergi kembali ke kelas nya.

Tak lama kemudian..

"Selamat.. pagiiiii!!!" sapa guru ku

Memang begitu, guru ku agak alay, lebay dll. Mau yang wanita atau pria, sama saja.Biasa kami panggil Tante Angel dan Om Guanlin.Atau terkadang kami memanggilnya Mami Wendy dan Papi Eric.Aneh memang.

"Yakk!! Para ponakan tantee pagi iniii tau kann hari inii ada murid baruu???"

Ah ya, dia suka menyebut kami dengan sebutan ponakan.Dan juga mengkhayal dia masih menjadi tante-tante bohay.

"HAAAAA!! DEMI APAAA??!!"

Seisi kelas terkejut mendengarnya.Aku sudah tak begitu terkejut.Aku pun langsung mengangkat tangan dan bilang,

"Namanya Somi"

Mereka semua terdiam.Dan tibalah ada satu orang yang berkata,

"SOMI IN YOUR DREAM MBAH MU BODONG!"

Dan seisi kelas pun tertawa, begitu pun dengan guru ku.

Tapi tiba-tiba tawa kami terhentikan dengan adanya seseorang di balik pintu kelas.

"Siapa ituuu?" tanya guru Tante Angel.

Om Guanlin pun yang langsung membuka pintu.Dan menyuruhnya masuk.

Ku lihat bocah dengan seragam putih-abu abu.Dengan rambut yang agak naik (jambul).Sudah ketebal, inilah murid baru yang dimaksud.Sesungguhnya, agak mengecewakan.Karena ternyata bukan seorang perempuan.

Tampang nya juga sepertinya dia dikeluarkan karena bandelnya.Dasinya saja berantakan.Bahkan baju nya juga tak sepenuhnya rapi di masukkan.Sama sih seperti ku.

"Yak, perkenalkan!"

"Nama gua—"

"Aku donggg.. zheyyengg.. ayo ulangi, ini juga uhh dasi nya dirapihin dunggss" Sepertinya Tante Angel antusias bertemu murid baru.

"Nama aku—"

"Lebih baik, memakai saya dari pada aku atau mungkin naneun juga boleh.."

Dia menghela napas, mendekati guru ku.

"WOY!"

Itu aku yang teriak.

Dia menoleh,

"Apa? Hm?"

Aku terdiam.Menatap wajah nya yang cukup menarik.Dan kemudian kami terjebak dalam kecanggungan yang cukup lama.

"Nama gua Bagas" Dia akhirnya memecahkan suasana sepi ini.

"Hmm.., okeeyy para ponakan mari langsung belajar aja.." Ajak Tante Angel diikuti dengan anggukan Om Guanlin.

Kulihat kearah sekitar, tak ada kursi yang kosong.Sampai akhirnya aku melihat ke samping kanan ku.

"Ah, kampret samping gua kosong lagi"

Dan dia pun duduk di samping kanan ku.Ya, aku dan dia bersebelahan.

Kami belajar seperti biasa, sampai akhirnya bel istirahat tiba.Aku akan makan siang di luar sekolah seperti biasa.

Dan tau bukan? Kalau orang populer itu terkadang punya semacam bawahan.

Bawahan ku, Evan.Dia yang suka ku suruh-suruh untuk kesana-sini.Dia yang membelikan ku sarapan, makan siang, dll. Benar-benar budakku.Dan jika tidak mau, akan ku hajar.Ah, tentu hajar nya tidak separah saat berhadapan dengan musuh.Aku hanya akan memukul sedikit kepalanya.

"Bray, Lisa yuk"

Lisa adalah nama tempat mie ayam terfavorit kami semua. "Mie ayam Lisa"

"Ayok!"

"Khuy!"

Dan juga aku membawa Evan.Kali ini aku takkan menyuruh nya untuk membeli makanan.Karena aku juga akan pergi kesana.Tau kenapa?

Aku tak begitu betah samping ku anak baru.Jadi aku akan langsung pergi.Tapi sekarang aku tak melihatnya.Mungkin ia sudah pergi ke suatu tempat.

Aku dan se-geng ku ini langsung pergi ke tempat mie ayam.Sampai disana, terlihat sepi.Syukurlah.Tapi agak aneh.

"Mas, ini kenapa gak rame kek biasa?"

"Rame mas.. pada beli.. cuman semuanya pada kesono tuh" kata Mas nya sambil menunjuk tempat yang dimaksud.

Ya, kulihat sekerumunan orang-orang.Seakan-akan sedang mengelilingi sesuatu yang wow.

Ku dekati kerumunan orang-orang.Ternyata ada yang bertengkar.Aku tak begitu jelas melihat wajahnya.Tapi langsung saja ku hentikan.

"Woy woy udah udah!"

Dibantu juga teman ku yang menahan mereka bertengkar.Ku lihat wajah nya satu-persatu.

"Hah? Bimo?"

Bimo ini adik kelas ku yang suka mencari masalah.Banyak juga luka di badan ku dan Bimo akibat pertengkaran kami dulu.

Dan kulihat satunya, wajah nya sangat sedikit luka.Bahkan tampak nya ia masih kuat tak seperti Bimo.Saat kulihat wajah nya,

"Hah? Bagas?"

cerita gjls
tpi.. vomment juseyoo!❤️
next gaya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

『r e a l l y』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang