Bukankah itu Kim Sejeong?Kang Daniel mengerutkan keningnya ketika mendapati tebakannya terhadap sosok yang tengah tertidur pulas di meja minimarket benar. Gadis ini adalah Kim Sejeong.
Awalnya Daniel hanya berniat membeli minuman hangat setelah melewati dinginnya jalanan Seoul menggunakan motor, tanpa jaket, dari lapangan belakang gedung sekolah menuju rumahnya.
Daniel tahu tidak akan ada yang bisa dimakan dan diminum dengan layak di rumahnya karena asisten rumah tangga mereka mengundurkan diri untuk mengurus anak atau apalah. Ia juga tidak bisa pakai mesin kopi dan ogah membangunkan ayahnya semalam ini.
Jadi ia mampir sebentar ke minimarket dekat kompleks sebelum sampai ke rumah.
Pemuda itu agak terkejut, sekaligus heran, ketika mendapati salah satu siswi di sekolahnya—yang ia tidak terlalu kenal, sebenarnya—ada di minimarket di kompleks rumahnya. Daniel cukup tahu gadis ini tidak tinggal di dekat sini.
Apa yang Kim Sejeong lakukan semalam ini di minimarket dekat rumahnya? Masih pakai seragam sekolah, pula.
"Kalian satu sekolah, ya?"
Daniel menoleh ke arah Park Jihoon, penjaga paruh waktu minimarket 24 jam ini, lalu menganggukkan kepalanya. Karena terlalu sering pergi ke minimarket ini, Daniel jadi mengenal baik beberapa pekerjanya, termasuk Park Jihoon ini.
"Yah, begitulah. Tapi aku tidak terlalu mengenalnya."
"Sayang sekali. Padahal aku ingin minta tolong untuk hubungi keluarganya. Dari tadi dia duduk di sana sendiri, sejak sore hari." Park Jihoon kembali berujar, kini diserta senyuman kecil. "Satu jam lalu ibunya menelepon—sangat keras, aku sampai dengar—dan memarahinya karena tidak kunjung pulang."
Okay, pembicaraan ini mulai membuat Daniel merasa tertarik. "Lalu? Apa yang terjadi?"
"Yah, aku sempat dengar ibunya tidak mengizinkan dia pulang malam ini di akhir telepon." Pemuda itu menambahkan. "Aku yakin benar ibunya tidak serius, tapi gadis itu menangis tersedu-sedu sampai tertidur di sana."
Whoa.
Daniel tersenyun mendengarnya. Astaga. Anak-anak kelas sebelah memang tidak ada yang normal sepertinya. Dan Kim Sejeong ini termasuk salah satunya.
Meski Daniel tidak terlalu mengenalnya, ia tahu benar kalau Kim Sejeong adalah anggota klub basket perempuan yang sama sekali tidak bisa main basket. Gadis ini sering jadi bahan bercandaan klub basket laki-laki, termasuk dirinya, karena tingkah anehnya saat di lapangan.
Belum lagi peristiwa-peristiwa lain yang melibatkan kecerobohan gadis ini. Benar-benar—tidak normal.
"Apa kau masih punya kopi hangat, Park Jihoon?"
Dan yeah, setelah menistai ketidaknormalan Kim Sejeong di pikirannya, akhirnya Daniel memutuskan untuk melaksanakan tujuan utamanya mampir ke minimarket ini: membeli kopi hangat.
Pemuda itu baru sadar tubuhnya sangat dingin ketika merasakan angin air conditioner menyentuh kulitnya yang habis terkena angin malam. Besok pagi sepertinya dia akan demam dan pilek.
"Berapa?"
Daniel mengerling ke arah Kim Sejeong ketika transaksinya usai. Gadis itu masih tertidur dan tidak ada tanda-tanda akan bangun sebentar lagi.
Angin air conditioner kembali menerpa kulitnya.
Dingin.
Mungkin—ia akan menghabiskan kopi di sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gossip | Daniel x Sejeong
FanfictionBiasanya Kim Sejeong tidak mendengarkan gosip.