Kini Kang Woo akhirnya mendapatkan apa yang berhak ia dapatkan. Hal yang tidak pernah bisa didapatkannya sejak dulu. Hal yang tak terjangkau, tak bisa ia raih.
Kang Kwon Joo. Cinta yang diberikan wanita itu.
Dulu ia merasa dirinya egois hanya dengan memikirkan kemungkin ia bisa memiliki Kang Kwon Joo. Memang siapa dia hingga berani menginginkan wanita itu dalam hidupnya?
Wanita itu begitu sempurna. Cantik. Hatinya baik. Sikapnya lembut. Mandiri. Tegar. Perhatian. Penyayang. Lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri. Dan yang paling penting, wanita itu satu-satunya orang yang bisa membuat jantung Do Kang Woo berdetak dengan kencang hanya dengan menatap matanya dan melihat senyumnya.
Tapi siapa dirinya? Hanya seseorang dengan masa lalu yang begitu kelam, saking kelamnya hingga mungkin membuat siapa pun enggan mendengar kisahnya.
Ia cukup tahu diri, dirinya tak pantas bersanding dengan wanita sempurna seperti Kang Kwon Joo. Benar yang dikatakan Kaneki, mereka bagaikan air dan minyak yang tidak bisa bersatu.
Sebenarnya apa yang ia pikirkan dulu hingga berani memimpikan masa depan bersama Kang Kwon Joo. Sungguh, ia merasa dirinya telah lancang karena berpikir seperti itu.
Tapi terkadang melihat senyuman yang wanita itu tujukan padanya, perhatian yang diberikan wanita itu padanya, dan tatapan berbinar dari wanita itu ketika menatapnya membuatnya berharap. Apakah kesempatan itu ada? Apakah Kwon Joo memiliki perasaan yang sama dengannya? Apakah ia berdosa jika mengharapkan itu semua?
Berulang kali pertanyaan itu muncul di benaknya. Berulang kali juga ia menepisnya. Karena rasanya hal itu sangat tidak mungkin. Mungkin ia yang salah mengartikan perhatian yang Kwon Joo berikan padanya. Wanita itu memang baik. Bukan hanya pada dirinya. Tapi juga pada semua orang. Tim golden time, para agen di call center. Bukankah wanita itu memberikan perhatian yang serupa pada mereka?
Jadi apakah disini ia hanya berkhayal bahwa perhatian dan kepedulian wanita itu padanya berada pada level yang berbeda dengan yang wanita itu berikan pada orang lain?
Memikirkan hal itu dulu membuat hatinya berdenyut sakit.
Sesungguhnya hal yang ia inginkan di dunia ini sangat sederhana.
Ia hanya menginginkan kehidupan yang tenang bersama orang-orang dicintainya. Termasuk Kang Kwon Joo di dalamnya.
Ia tidak meminta lebih. Hanya itu saja. Tapi sepertinya keinginannya itu terlalu mewah bahkan untuknya.
Dulu setelah terungkap bahwa dalang dari pembunuhan Na Hyung Joon adalah Bang Je Soo, harapannya mulai tumbuh. Apakah setelah semua ini selesai dan Bang Je Soo berhasil ditangkap, akhirnya ia bisa hidup dengan tenang? Bersama Kang Kwon Joo dan tim golden time lainnya?
Tapi nyatanya lagi-lagi keadaan tidak berpihak padanya. Baru saja secercah harapan datang kepadanya, kini apakah harapan itu harus ia buabg jauh-jauh?
Kang Woo mengingat hari itu saat Bang Je Soo mengatakan,
'Untuk membangkitkan ingatan seseorang, seseorang yang berarti baginya harus dibunuh.'
Saat itu tubuhnya menjadi lemas. Setiap kata yang keluar dari mulut Bang Je Soo saat itu seolah menghancurkannya berkeping-keping. Saat itu hanya satu hal yang ada dipikirannya.
Kang Kwon Joo.
'Do timjangnim, sepertinya ada yang mempermainkanku. Seseorang merekam suara anak kecil.'
'Jangan sentuh apa pun dan cepat keluar!'
Pikirannya makin kacau ketika didengarnya suara ledakan yang besar bersamaan dengan suara terakhir Kang Kwon Joo yang didengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Your Heart Decide
RomanceKwon Joo tidak bisa mempercayai ini. Apakah ini nyata? Pria yang selama dua tahun ini tak pernah ia temui. Pria yang diam-diam selalu ia rindukan. Pria itu kini sedang berada di depannya, menatapnya dengan hangat. Dan juga apa itu senyum disudut bib...