Random

970 130 6
                                    


Mingyu Adi Surya , lelaki tampan dengan senyuman yang manis. Sering sekali melihat senyum orang-orang tampan lain tapi senyum lelaki itu yang bisa membuat hari bergetar. Rasa yang familiar dan terasa hangat.

Seorang perempuan cantik tidak bisa melepaskan pandangan dari lelaki itu, lelaki yang menarik
perhatiannya. Joy tahu ini gila, apalagi mereka hanya bertemu sekali dengan perkenalan singkat.

Jabatan tanganya sangat hangat sampai kedalam relung hatinya, tatapan dan senyumnya yang
membuat hari bergetar.

“Mingyu” panggil Joy kepada lelaki didekatnya yang sedang sibuk dengan beberapa kertas.

“Iya senior ada yang bisa saya bantu” ucap Mingyu yang menatap Joy dengan senyumannya, lagi-lagi jantung Joy berdetak kencang. Kenapa sebuah senyuman bisa semanis itu.

“ikut aku” ucap Joy mencoba sedatar mungkin

“baiklah” ucap Mingyu mengikuti seniornya tanpa penolakan, ini adalah hari pertamanya masuk
kuliah dan dirinya tidak boleh membuat masalah.

Mingyu mengikuti Joy dari belakang menebak-nebak apa tugas yang akan diberikan kakak tingkatnya tersebut, Mingyu akui Joy sangat menakutkan. Dirinya masih ingat kejadian tadi pagi saat seorang MABA terlambat, Joy memang tidak memarahinya tapi perkataan yang terlontar dari bibir Joy sangat tajam dan mengena.

Mingyu bingung, saat menaiki tangga ketempat yang sepertinya menuju atap. Mingyu ingin bertanya tapi diurungkan niatnya. Benar dugaan Mingyu mereka menuju atap.

Joy membalikkan badannya menatap lelaki yang lebih tinggi darinya itu.

“Jadilah kekasihku” ucap Joy, Mingyu kaget dan tidak menyangka

“Aku serius, ini bukan prank atau apapun” lanjut Joy, Joy sendiri tidak tahu keberanian dari mana
mengatakan hal yang tidak masuk akal.

“Maaf, aku sudah punya kekasih” ucap Mingyu tatapan Joy benar-benar mengintimindasi membuat gugup dan jantungnya berdetak tidak karuan.

Joy menghembusakan nafas kecewa.

“lupakan” ucap Joy lalu berlari meninggalkan Mingyu yang kebingungan sendiri. Siapa yang tidak bingung coba, ditempak senior cantik tapi galak dan lebih parahnya lagi baru bertemu pertama kali.

Tapi kalau dilihat sekilas rasanya seniornya itu terasa familiar.
.
.
.
Joy masuk kelasnya dengan perasaan kesal dan malu, bagaimana dirinya senekat itu. Dimana akal sehatnya, bagaimana kalau Mingyu tipe-tipe seperti Hanbin yang ember dan menceritakan kepada teman-temannya.

Joy benar-benar merasa malu, harga dirinya terluka.
“Gila, gue gila “ monolog Joy meletakan kepalanya dimeja.

“Guys setretaris BEM kita gila” Teriak suara yang dirinya kenali siapa lagi kalau bukan Kim Hanbin yang tidak sengaja mendengar ucapan Joy yang lirih, Joy yang kesal mengambil power bank lalu melempar kearah Hanbin dan

Hap

Ditangkap

“AMPUN MBAKE” Teriak Hanbin keluar kelas
.
.
.
Hari berikutnya Joy merasa malas sekali berangkat, apalagi mimpi tadi malam seluruh kampus tahu dan mengejek dirinya serta wajah menyebalkan Mingyu yang meremehkannya.

Benar-benar mimpi yang buruk, sudah mood tidak baik ditambah lagi mimpi sialan. Rasanya Joy
tidak ingin berangkat atau berangkat tapi berganti wujud.
Tapi dirinya punya tanggung jawab yang tidak bisa terlepaskan.

Joy sampai di tempat kuliah dengan mengendari motornya dan sialnya lagi, dirinya melihat Mingyu sialan itu sedang memarkirkan motornya juga dan bersama seorang perempuan.
Joy mengamati perempuan itu, menurut dirinya perempuan itu tidak ada apa-apa yang
dibandingkan dirinya.

The Joy PT 2Where stories live. Discover now