seesaw

386 35 2
                                    

Author POV

Ting tong

Ting tong ting tong

Ting tong ting tong

"Aaaakkhh" yoongi dengan frustasi menuju kearah depan pintu.

"Astaga bocah ! Pergilah aku tak ingin melihat wajahmu" Yoongi berteriak pada intercomnya yang menampilkan wajah polos tetapi menyebalkan bagi yoongi disana, siapa lagi kalau bukan wajah milik jeon jungkook, bocah polos tapi mesum ? Tapi yoongi merasa ekspresi jungkook sedikit aneh, seperti lega mungkin ?

"Ah.. ta.. tapi hyung, aku ingin bertemu denganmu" jungkook memulai aksi merengeknya.

"Aku yang tak ingin" yoongi menjawab tanpa perasaan.

"Hyung, aku mohon... ijinkan aku masuk"

"Tidak, pulanglah saja aku sedang bekerja bocah"

"Hyung aku janji tidak akan melakukan apapun padamu, jadi ijinkan aku masuk, aku benar-benar merindukanmu, aku mohon"

Sebenarnya jungkook sudah beberapa kali berkunjung ketempat yoongi ketika malam sudah mulai larut, karena pekerjaannya sebagai seorang pelayan dirumah makan membuat ia hanya bisa berkunjung ketika toko sudah tutup. Jungkook masih harus kuliah juga, jadi apa boleh buat. Yoongi awalnya tak mempermasalahkan kunjungan jungkook. Ia sering bergadang dan iapun bekerja didalam rumah saja untuk membuat lagu, hanya sesekali yoongi pergi keperusahaan.

Diawal kunjungan, jungkook mengetahui kalau pekerjaan yoongi sebagai produser lagu dan kebanyakan waktunya dihabiskan didalam rumah jadi jungkook berinisiatif untuk berkunjung, karena ia yakin yoongi berada di rumah. Jadi ia mulai sering mengunjungi (menganggu ?) Yoongi dirumah.

Pada mulanya jungkook berceloteh ini dan itu, yang membuat yoongi hilang kesabaran dan konsentrasi. Jadi yoongi memarahi jungkook setelahnya. Dari peristiwa itu, jungkook tiap kali berkunjung hanya makan dan diam serta menatapi yoongi disofa di ruang kerjanya. Ia yang membuntuti yoongi masuk keruang kerjanya, jadi yoongi hanya mengabaikan keberadaan bocah itu dan bekerja. Setelahnya jungkook akan tertidur disofa dan pulang pagi-pagi sekali, ketika yoongi masih tidur.

Tetapi jungkook mulai melakukan hal aneh beberapa seminggu kemarin, ia mulai mengelus punggung, mencium pipi, memeluk pundak, merangkul dan yang paling buruk kemarin. Saat itu entah setan apa yang memasuki jungkook. Jungkook berada dibawah meja kerja yoongi dan seenaknya saja mengulum naga milik yoongi. Yoongi tentu saja menikmati eh... maksudnya marah. Ia mengusir jungkook dan sudah seminggu yoongi tak mengijinkannya masuk, ia hanya diam saja saat jungkook mengunjunginya, dan dengan begitu jungkook akan pergi. Tetapi malam ini jungkook menekan bel berkali-kali membuat yoongi hilang kesabaran dan mengusirnya lewat intercom.

"Eh.. dimana bocah itu"

Beberapa saat setelah yoongi tenggelam dalam lamunannya dan mengabaikan suara jungkook yang merengek diluar, yoongi sudah tak melihat keberadaan bocah nakal itu.

"Bagus kalau dia tau cara menyerah juga"

Yoongi melanjutkan pekerjaannya. Beberapa saat setelah itu ia merasa lapar. Yoongi mencari apakah ada sesuatu yang dapat dimakan dikulkasnya. Dan hanya ada beberapa kaleng kopi, bir dan air putih. Persedian mie instan nya juga habis.

'Bagus sekali, disaat aku sangat lapar persediaan makan habis' pikir yoongi

Jadi yoongi memutuskan ketoko 24 jam yang berada di seberang apartemennya. Setelah menutup pintu, yoongi baru sadar ada orang yang duduk menekuk kedua lututnya dan tidur disamping pintunya. Dan orang itu adalah jungkook.

"Bocah, apa yang kau lakukan ?" Yoongi berjongkok didepannya dan menguncang bahunya.

"Hmm ?" Jungkook mengucek kedua matanya dan mendongak memandang yoongi dengan matanya yang ngantuk.

LOVE IS HURT [KOOKGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang