🍒 Part. 9

5.6K 155 5
                                    

NIGHT

About Our Sweet Night

🍁

"Jadi kapan kita akan berkunjung ke rumah Nenekku?"

Pertanyaan Jungkook terlontar ketika dirinya dan Saehee tengah berjalan di koridor sekolah. Agak aneh memang, karena semua siswa menatap ke arah Saehee dengan tatapan tidak percaya. Seolah melupakan bahwa Jungkook yang ia tahu waktu itu dari Hyera adalah CEO perusahaan Guk. Yang secara tidak langsung, Jungkook adalah pemilik dari SMA dimana Saehee bersekolah saat ini. Tapi bagaimana bisa seorang CEO berjalan berdampingan dan terlihat akrab dengan seorang siswi biasa seperti Saehee? Begitu kira-kira yang dipertanyakan semua orang yang menatap mereka di sepanjang koridor.

"Sayang, kenapa kau diam saja?"

Saehee berhenti karena kepalang kesal, lantas tungkainya menendang kaki Jungkook tepat di bagian tulang kering. Membuat pria 25 tahun itu mengaduh dan refleks mengangkat kakinya.

"Kau gila ya? Ini sakit tahu tidak!" begitu protes Jungkook.

"Jangan memanggilku seperti itu, dasar Pak Tua bodoh!" hardik Saehee kembali melanjutkan langkahnya.

Sedangkan Jungkook turut kembali mengikuti, "Aku melakukannya agar semua orang di sini tahu. Kalau kita memiliki hubungan spesial."

Saehee berdecih dan menatap pada jelaga Jungkook, "Untuk apa? Kau kira aku baik-baik saja menerima tatapan aneh mereka? Seolah-olah aku perempuan paling beraib di dunia." Saehee mengapit kedua belah bibirnya sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya, "Sekarang berhentilah mengikutiku, Ahjussi. Aku harus menemui pacarku di atap." dengan begitu langkah Saehee terayun untuk menjauhi Jungkook.

Tetapi Jungkook tak diam saja, alih-alih menahan pergelangan tangan gadis itu berniat menariknya. Namun, Saehee tak menurut dan lantas merampasnya paksa. "Kumohon agar kau yang menurut kali ini, Ahjussi." ucapnya kemudian meninggalkan Jungkook ditengah sepinya lorong tepat di ambang tangga menuju atap.

Apalagi? Pria itu hanya menghembuskan napasnya pasrah. Membuat otaknya sedikit berpikir, bahwa memang beberapa kali dirinya sudah memaksakan apapun terhadap gadis yang secara mendadak ia bawa masuk ke dalam masalah hidupnya. Entah juga, Jungkook sendiri tidak tahu sampai kapan kiranya Saehee akan mau membantunya soal sandiwara pernikahan. Apakah dirinya sekarang sudah memuakkan hingga Saehee berani merampas tangannya kasar.

Jungkook mendadak terkesiap ketika tangan seseorang terasa mendarat tepat di bahunya. Membuat kepalanya menoleh cergat ingin tahu siapakah gerangan yang mengejutkannya dari belakang.

Perawakan siswa lelaki berbadan sehat dan sedikit lebih tinggi darinya tersenyum simpul sembari menurunkan tangan dari pundak kekar milik Jungkook. Siswa tersebut membuat langkah mundur sebelum dirinya mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Jungkook.

Jungkook hanya menatap dengan curiga, "Siapa kau?" tanya Jungkook tak menerima uluran tangan si siswa.

"Anda tidak ingin menerima uluran tanganku, Sunbaenim?"

"Aku tidak menerima jabatan tangan dari sembarangan orang, sebelum kau katakan siapa dirimu?"

Siswa tersebut lagi-lagi tersenyum, namun kali ini terlihat lebih angkuh. Membuat Jungkook jadi kesal sendiri.

"Aku Lai Guanlin," jawab si siswa begitu angkuh. Jika dipikirkan memang pantas saja dirinya berlagak angkuh seperti itu. Ia kesal karena bisa-bisanya pengusaha muda ini memboyong pacarnya kemana-mana.

"Ya, ada perlu apa sampai menghampiriku dengan tidak sopan begitu?" tanya Jungkook to the point.

"Aku ingin bertanya bagaimana definisi tidak sopan di matamu, Sunbaenim."

Y A D O N GWhere stories live. Discover now