Who is she?

261 27 1
                                    

Happy Reading....

















Seorang gadis berusia 17 tahun sedang berjalan dengan tatapan kosong. Bukan karena apa, ia memang tak dapat melihat. Walaupun begitu ia tetap melanjutkan sekolah nya di sekolah khusus anak ber kekurangan. Tidak jauh dari rumah nya. Ia sering berjalan kaki.

Luar biasa nya lagi, gadis jelita itu tak pernah memakai tongkat untuk membantunya berjalan. Karena menurutnya, tongkat membuatnya selalu bergantung pada tongkat itu.

Bruukk

"Akh, sakit"

Saat sedang berjalan. Ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki berseragam juga. Buku nya berserakan. Tanpa ia ketahui, lelaki tadi memberinya tatapan malas.

Namun lelaki itu berubah ekspresi saat melihat tangan gadis itu meraba aspal dan mencari buku nya.

'Apa dia tidak bisa melihat?' Batin nya.

"Biar kubantu" ujar lelaki itu pada Jisoo.

"Terimakasih, dan maaf telah menabrakmu" ucap Jisoo tanpa memandang lurus kearah lelaki itu.

"Hmm, hati-hati kalau jalan" ucap nya tanpa ekspresi.

Namun sedetik kemudian lelaki bernama Taeyong itu mengerenyit saat melihat wajah gadis itu dengan lekat.

'Kenapa wajahnya seperti tidak asing? Sepertinya aku pernah melihatnya'

"Bisakah aku pergi sekarang?" Tanya Jisoo.

Lalu Taeyong tersadar dari lamunan nya. Apa tadi Jisoo sadar ia menatap nya? Kalau iya, dia akan sangat malu.

"Ya, silakan"

"Sampai jumpa"

Lelaki itu menatap kepergian Jisoo. Ia berusaha mengingat kembali siapa gadis tadi? Kenapa ia begitu penasaran?

"Gadis itu, kenapa wajah nya tidak asing ya?" Tanya Taeyong pada dirinya sendiri.

Lalu ia teringat sesuatu. Kenangan masa lalu yang ia dapat di negeri orang. 11 tahun yang lalu. Di London, ia bertemu bocah perempuan berhati baik.

Wajahnya begitu mirip dengan gadis tadi. Tapi Taeyong ingat betul, gadis nya dulu tidak buta seperti gadis tadi. Tapi tetap saja, ia masih penasaran akan gadis itu.

Prangg!

Pecahan guci itu membuyarkan lamunan Taeyong. Dengan segera ia menuju ruang tamu dan mendapati ayah dan ibu nya sedang bertatapan dingin. Tidak salah lagi. Pasti mereka bertengkar, lagi dan lagi.

"Dasar egois! Kau pikir aku bekerja karena ayah mu? Cih, percaya diri sekali" ledek ayah Taeyong.

"Lee Donghae dengar ya, kau bisa berhasil memimpin perusahaan karena ayahku dulu! Sekarang kau menuduhku berselingkuh pula? Dasar tidak tahu diuntung!" Balas Yoona tak kalah sengit.

Donghae menatap sengit istrinya yang berceloteh sendiri. Ia tak habis pikir dengan tingkah nya itu. Belum sampai disana. Ia menoleh pada Taeyong yang sibuk memakai jaket tebal nya.

"Taeyong, kau mau kemana?" Tanya Donghae. Sedangkan Taeyong hanya berlaku sembari membawa kunci motor sport nya.

"Ayah bertanya padamu Taeyong!" Bentak Donghae.

Lalu Taeyong menoleh dan tersenyum getir.

"Pergi. Untuk apa aku harus menonton perkelahian kalian?" Tanya Taeyong dengan nada mengejek.

"Yak! Ayah belum selesai bicara! Lihat anakmu! Tidak tahu sopan santun!"

Sedangkan Yoona hanya memutar bola matanya. Jengah mendengar suami nya terus menyalahkan nya.







Sedangkan itu, Taeyong tidak peduli dengan teriakan ayahnya. Sudah biasa memang. Pagi, siang, malam selalu saja bertengkar.

Ia akan mencari udara segar untuk menenangkan pikiran.









"Akh, sakit bu" Rintih Jisoo saat rambutnya ditarik ibunya. Tepatnya ibu tiri. Tapi wanita taiwan bernama Cheng yeolin itu tidak menggubris rintihan Jisoo.

"Bagus, rasakan saja. Siapa suruh bekerja tidak benar huh?!" Bentak Yeolin.

"M-maaf bu. Aku tidak sengaja memecahkan gelas nya hiks"

"Terserah! Aku muak melihat mu menangis seperti itu. Kerjakan semuanya sampai bersih!"

"I-iya bu"

"Ada apa lagi bu?" Tanya seorang pria tampan dari ruang tamu mewah itu.

"Lihatlah Mark! Dia selalu saja membuat kesalahan. Kemarin meja, sekarang gelas ibu!" Rengek Yeolin membuat Mark menatap malas Jisoo.

"Hei kau buta! Bisa kerja dengan benar tidak sih?"

"Maaf oppa"

Tin tin

"Astaga ayah pulang bu! Hei kau jangan bicara macam-macam padanya"

Mereka berdua meninggalkan Jisoo yang menangis sambil membersihkan gelas nya.

"Akh" ringisnya saat pecahan gelas itu mengenai jari telunjuk nya.

"Jisoo!" Teriak ayah Jisoo saat melihat putrinya tertusuk beling.

"Kau tak apa sayang?" Tanyanya lembut.

"Tidak ayah. Aku tidak apa-apa"

"Mari kita obati di luar"

Ini yang Jisoo banggakan dari ayahnya. Walau usianya masih terbilang muda, ia sangat hebat bagi Jisoo.

Selalu memberikan perlindungan dan kasih sayangnya walaupun sang ibu tiri tidak. Ia memang tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.

Tapi sang ayah sudah cukup mengobati rasa sedihnya. Choi Seung Hyun. Itulah nama ayahnya.

"Sudah. Lain kali hati-hati ya? Kalau lukanya dalam bagaimana?" Tanya Seunghyun lembut.

Jisoo tersenyum manis.

"Terimakasih ayah. Ayah yang terbaik bagiku. Jisoo sayang ayah" Jisoo lantas memeluk ayahnya dengan sayang.

Sang ayah menciumi pucuk kepala Jisoo.

"Ayah juga sayang padamu Jisoo"

Sementara itu seseorang yang tengah menaiki motor sport nya menghentikan mesin motor nya dan menatap kearah mereka berdua.

Dia Taeyong. Lelaki itu terkejut melihat Jisoo disana. Terlebih saat ia melihat ayah Jisoo. Dia ingat betul, pria itu adalah ayah gadis kecil di London dulu.

"Itu mereka? Kenapa aku baru sadar? Oh astaga, gadis donat"





















Say Hello to my new work. Guys, sesuai ucapan ku, Aq publish work baru nih. Disini Aq bakal bikin se dramatis mungkin deh. Biar baper semua. Anjir. Disini juga bakal Aq jadi in pengganti ff Only You. Ya, walaupun slow update tapi Aq pasti up kok. Gak bakal gaje deh. INSYAALLAH

Meet the Cast

Main Cast

1. Nct Taeyong as Lee Taeyong

2. Blackpink Jisoo as Choi Jisoo

3. Choi Seunghyun as Jisoo's father

4. Sandara Park as Jisoo's real mother

5.  Got7 Mark  as Mark Tuan

             Choi Seung Hyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

             Choi Seung Hyun

London Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang