MHB-03

31 6 1
                                    

Fandelly POV
Liburan nanti keluarga Gue kecuali Gue bakalan jalan-jalan ke pantai.
Why ? Cause mereka bakal merayakan ulang tahun kak Anna yang ke-17 tahun

Bahasa kerennya sweet seventeen
Kalau nggak salah
Kalau salah ? Maafkan Fandelly, teman.

.....

Jadi Gue sudah sampai di sekolah dengan jalan kaki ya kali pakai kepala, bukan dengan selamat juga karena Gue dan Selamat nggak satu sekolah. Ok jangankan satu sekolah kenal aja nggak ㅋㅋㅋㅋ

Sampai di sekolah Gue terlambat, gimana nggak terlambat, coba ? sekolah jauh !! Jalan lambat macam cumi-cumi.
Cumi-cumi ? Bodo ah.

" Lily" suara surga memanggil. Siapa lagi kalau bukan GURU BK

"I..iya pak ?" Waduh gagap gue liat muka pak Edi, guru killer se-SMAN 1 SILUQ NGURAI

"Kamu terlambat lagi kayak kemarin ? Ckck anak jaman sekarang" pertanyaan tak berbobot dari pak Edi, udah tau terlambat pake nanya lagi !! Ckck.

"Kalau kemarin memang terlambat, pak. Tapi, hari ini kesiangan" sewot gue.

"Oh jadi kesiangan ya ?" Tanya pak Edi dengan nada mendayu-dayu~~~

"Iya" bangga gue bisa buat alasan

"Nggak ada kata kesiangan buat bersihkan toilet sekolah. BERSIHKAN SELURUH TOILET SE.KA.RANG !!" Murka Edi

"Si...siap pak" dengan berlari tunggal langgang bak banteng nyerang mardona yang seksi. Gue langsung ngambil peralatan make up toilet berupa sikat lantai, pel lantai, parfum lantai kagak mungkin parfum kak Anna yang Gue ambil.

Sampai toilet Gue liat Oppa London rasa Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Wavy sicowok populer di sekolah, bahasa gaulnya most wanted in my school.

"Eh.. Fandelly ya ? Sepupu Anna Caroline" Eh si abang nanya. Makin gugup Gue mana kutu dikepala pake joget segala. What? Sepupu Anna, segitunya nggak mau ngakuin gue sebagai adeknya. Ok Capslock Gue itu cuma SEPUPU

"Iya kak" Gue jawab. Masa pertanyaan orang ganteng di abaikan.

"Terlambat Juga yah ?" Aduh suaranya lembut banget menembus jantung mendeyutkan hati.

"Nggak, kak. Lily cuma kesiangan" alasan Gue tadi yang buat pak Edi murka.

"Lily ?" Tanya kak Wavy kebingungan

"Nama gue Fandelly Elkana, and you can call me LILY" kumat dah sok english Gue

"And my name is Wavy Grey Wegner and you can call me Wavy. Just Wavy because we are Friend"

What teman ? Nggak nyangka Gue bisa jadi temannya. Lupa Gue mimpi apa semalam

"O ya apa beda terlambat sama kesiangan ?" Tanya Wavy penasaran

"Karena kesiangan Lily terlambat, coba kalau kepagian nggak bakal terlambat" cerocos Gue panjang × lebar = nggak jelas

"Haha kamu lucu, dah cepetan bersihkannya biar bisa masuk kelas.

"Sip" antusias Gue jawab

Dan dari tadi Gue ngomong sambil ngepel, Friends.

....

Author POV
09:00
Tepat bel istirahat Lily baru selesai mengerjakan hukuman yang diberikan Pak Edi, dan Lily melewatkan pelajaran pertama pagi ini. W.O.W B.G.T Lily harus mendengarkan wejangan dari Miss Syahrinem atau biasa dipanggil Miss Syahri, panutan Lily ini guru.
Kalau mau tau. Kenapa Lily sok english ? Karna Miss Syahri lah panutannya.

Sekarang Lily sedang menyusuri koridor sekolah, niatnya ke kelas dan di tengah perjalanan yang sunyi Lily bertemu dengan Vando Cs

Vando, si bad boy sekolah dengan paras Oppa tukang baso. Suka ngebully Lily.

Dan, si Vando melihat Lily. Dengan segaja dia menabrakan diri dan menumpahkan minuman yang sendari tadi dia pegang.

"Lo kalau jalan liat-liat dong" amarah si vando padahal dia yang salah.

"Eh kutil anoa, lo yang yang nabrak kok lo yang marah." sewotnya Lily dengan mata di gede-gedein dan segaja meludah sepatu Vando.

"Beraninya lo~~~" Vando adalah orang yang tempramental dan seketika tangannya terangkat akan menampar Lily. Tapi, sebelum menyentuh pipi Lily tangan kekar menahan tangan Vando

"Jangan kasar sama cewek dong" itu suara Jozzy orang yang pernah menawarkan tumpang ke Lily dulu. Dan Jozzy itu sahabat sekaligus kakak kelas Lily dari SMP.

Dan bonusnya lagi Jozzy itu kakaknya Vando dan salah satu most wanted di sekolah

"Bang lo ngapain belain nih angsa" sewot Vando ke Jozzy.

"Udah berapa kali Gue bilang JANGAN PERNAH GANGU FANDELLY ELKANA LAGI kalau lo begini terus lo bakal Gue bilangin ke Papa" Jozzy memberikan peringatan ke Vando dan entah itu peringatan yang keberapa kali

Dan seperti anak ayam dikejar musang Vando and the genk kabur mendengar perkataan Jozzy. Tapi, Vando sempat berbalik dan bilang "curang lo bang, mainnya ngadu ke papa"
Dan si Jozzy diam aja. Tidak menanggapi si adek yang sedang bersunggut-sunggut.

"Lily, nggak kenapa-napa kan ?" Jozzy memastikan keadaan Lily.

"Ngakpapa kok, Ozzy" jawab Lily
"Tapi, gara-gara Lily Ozzy jadi berantem sama Vando" gini nih kelakuan si Lily kalau sudah sama Jozzy. Manja angkut.

"Gakpapa kok asal Lily bebas dari pasien rumah sakit jiwa yang lepas" canda Jozzy

"Ozzy, makasih ya udah mau selalu disamping Lily" Lily di mode dramatis

"Ia sama-sama. Gak usah drama Queen deh" Jengah Jozzy kalau lama sama Lily

"Sana ke kelas, belajar betul-betul" suruh Jozzy.

"Ote" jawab Lily sok imut dan mengacukan jempolnya.

"Udah, sana-sana" Jengah Jozzy.

Lalu Lily on the way ke kelas dan Jozzy ke kelas juga

....

14.00
Waktunya pulangnya sekolah, setelah mendengarkan wejangan dari guru ditambah lagi petuah-petuah dari Miss Syahrinem Lily bisa pulang ke rumah dengan damai.

Sampai rumah bukannya disambut dengan baik Lily malah disuruh membantu mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk keluarga berlibur sekaligus merayakan ultah Anna.

Liburan mereka dilakukan pada akhir pekan jadi tidak akan mengangu sekolahnya Anna.
Lily ? Sudah dibilang tadi dia nggak akan pernah diajak. Pernah dulu dia sampai memohon sambil berlutut demi ikut liburan. Tapi, dia nggak juga diajak, katanya jaga rumah aja takut rumah jalan.

"Lily, sepatu aku. Cepat ambilin !!" Teriak Anna gak sabaran.

"Lily, make up bunda sama gaun Anna udah kamu masukan dalam koper belum ?" Tanya bunda.

"Lily, cepat masukkan koper ke bagasi !!" Suruh ayah.

Dan hanya IYA yang bisa Lily ucapkan mewakili semua perintah dan pertanyaan yang mereka ajukan.

Setelah semua persiapan beres, mereka berangkat meninggalkan Lily sendiri di rumah.

"Jaga rumah baik-baik. Sampai ada apa-apa dengan rumah saya maka kamu akan saya beri hukaman" ayah memberikan peringatan.

"Iya, yah. Lily bakal rawat rumah dengan baik" jawab Lily

Ya.. memang begini sifat Lily di rumah dia selalu takut mendengar amarah dan ancaman dari anggota keluarganya.

Berbanding terbalik dengan Lily yang disekolah. Sikepala batu, suka nyolot, dan pemberani.

Devan dan anak istri pergi meninggalkan rumah meninggalkan Lily dengan Wajah lesu

Jangan lupa vote dan coment
Follow juga Instagram
@lily_mmy

Sampai jumpa di chapter selanjutnya !!
Paypay

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengetuk Hati BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang