Chapter 2

2 0 0
                                    

Kami berkumpul di dapur untuk menyiapkan bahan-bahan barbeque malam ini sementara Bangtan sedang di halaman belakang menyiapkan perapiran dan tenda. Konsep malam ini, kami akan membangun tenda yang menghadap langsung ke pantai dan menghabiskan malam di api unggun pinggir pantai sambil bersantai. Hal yang sangat kami butuhkan.

Bangtan sibuk dengan kegiatan mereka, aku dengan butikku, Dain unnie dengan ujian spesialisasinya, Inha unnie dengan proyek pembangunan gedungnya, Younha dengan murid-muridnya, Seol dengan tugas akhirnya, Hana dengan novelnya, dan Jihan dengan kehidupan perkuliahannya. Kami jelas butuh waktu bersantai setelah semua kesibukan kami.

"Unnie-deul, karena kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama pasangan kita, bagaimana kalau besok kita our time bersama pasangan masing-masing?" Tanya Jihan disela-sela kegiatannya memotong sosis.

"Kalian dan pasangan kalian." Gumamku kesal. "Apa dan bagaimana dosaku hingga aku diberikan hukuman berada ditengah lautan romansa ini?" Gerutuku dengan nada dramatis.

Mereka semua tertawa kecil. "Karena diantara member Bangtan hanya Yoongi oppa yang tidak punya pacar dan satu-satunya wanita yang dekat dengannya cuma kau unnie!" Seru Seol.

"Yoongi oppa menghabiskan terlalu banyak waktu di studionya. Kau juga unnie, kau terlalu fokus dengan butikmu! Carilah pacar. Kau sudah hampir 25 tahun unnie. Yoongi oppa juga! Apa aku harus kenalkan dia dengan temanku?" Kata Hana.

Aku mendelik kesal. Membayangkan Yoongi oppa dengan wanita lain membuatku kesal. Aku tahu, suatu saat nanti akan tiba waktunya Yoongi oppa memperkenalkan calon istrinya pada kami semua. Akan tiba saatnya Yoongi oppa mulai membentuk keluarganya sendiri. Aku harus menyiapkan hatiku saat itu, tapi untuk saat ini, bisakah aku berbahagia sebentar? Menikmati kasih sayang yang Yoongi oppa berikan padaku meskipun hanya sebagai adiknya?

"Minji! Kau melamun lagi!" Seru Inha unnie membangunkanku dari lamunanku. "Kami sedang membahas itinerary liburan kita."

"Wae? Memangnya banyak hal yang bisa dilakukan di pulau kecil ini?" Tanyaku bingung.

"Ya! Biarpun kecil, pulau ini punua segalanya!" Ujar Dain unnie. "Ada water sport dan tempat berjemur yang enak, bagaimana kalau lusa kita kesana?"

Aku menggeleng pelan. "Aku tidak bisa berenang dan aku benci olahraga, apapun bentuknya, aku juga tidak suka matahari, jadi aku tidak mau berjemur. Hmm, kurasa aku akan menyusul sore saja, ada desain yang harus kuselesaikan bulan depan."

"Ada gazebo disana. Kau bisa mengerjakannya di gazebo." Ujar Dain unnie. "Lokasinya lumayan jauh dari sini, harus menggunakan mobil. Kau tidak bisa menyetir Han Minji."

Aku mendesis sebal. "Arraseo Lee Dain-nim." Balasku dengan nada bercanda.

Kami tertawa kecil dan menertawakan hal-hal temeh sebelum membawa bahan-bahan barbeque kami kehalaman belakang. Bangtan sudah mendirikan tenda-tenda dan juga berhasil menyalakan api unggun. Sepertinya pengalaman mereka di Bon Voyage berguna juga.

"Woah, kalian berhasil menyalakan api unggunnya. Yeppo." Seru Jihan riang sambil berlari kecil menghampiri Jungkook dan memeluk pinggangnya.

Para wanita ini juga masing-masing menghampiri pasangan mereka dan saling bermesraan sambil bercanda bersama-sama. Hanya aku dan Yoongi oppa yang berdiri dengan canggung didepan panggangan barbeque sambil mulai memanggang daging dan sosis yang kami siapkan. Sialan mereka dan romansa mereka membuatku berdiri canggung disini. Sialan Han Minji! Kenapa kau tidak berusaha lebih keras untuk menolak liburan ini! Hhh, jelas karena dalam hati kecilmu, ini adalah kesempatan yang kau nantikan. Untuk liburan bersama Yoongi oppa. Aigo, Han Minji, kau benar-benar dalam masalah.

"Ya!"

Aku mengaduh pelan dan menatap Yoongi oppa kesal. "Aish, kenapa oppa menjitakku!" Protesku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang