#1 - Serangan Panik

4 1 0
                                    

Aku tidak ingat kapan tepatnya pertama kali aku mengalami hal ini, tapi yang aku ingat aku terbangun di pagi hari dengan perasaan yang tidak menentu, sulit untuk ku jelaskan bagaimana rasanya. Aku tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab, tiba-tiba menangis tanpa ada suatu yang menyedihkan , merasa takut akan semua hal yang belum terjadi, aku gemetaran, aku bingung apa yang sebenarnya terjadi pada diriku dan yang lebih buruk lagi aku sendiri pada hari itu. Aku memang tidak sedang tinggal bersama orang tua ku, aku berada di luar kota untuk menempuh pendidikan, dan hal yang mengerikan terjadi pada ku di saat aku sedang jauh dari keluarga ku. Aku tidak bisa menghubungi mereka saat itu lalu menceritakan apa yang sedang ku alami, aku tidak ingin mereka merasa cemas degan kondisi ku. "Biar aku tahan saja perasaan ini sendiri" mungkin itu kalimat yang dikatakan oleh otak ku pada saat itu.

Aku mencoba menerka apa yang sebenarnya terjadi pada ku , tapi aku tidak bisa, rasanya tubuh dan otak sepakat untuk tidak mendukung ku hari itu, aku seperti tidak berdaya, tubuhku lemas, nafas ku berat dan jantung ku berdegup kencang, yang ku lakukan hanya berbaring di tempat tidurku, karena aku tidak tahu apa lagi yang mesti aku lakukan dengan kondisi ku, aku menatap langit-langit kamar sambil berharap perasaan ini akan segera hilang. Saat aku sedang mencoba mengatasi atau mungkin lebih tepatnya menunggu perasaan tidak nyaman ini menghilang, handphone yang terletak di sebelah ku berbunyi, sebuh pesan masuk dari teman ku, dan aku tidak bisa membalasnya. Ada perasaan takut yang tiba-tiba muncul,  jika kalian bertanya takut terhadap apa, aku juga tidak tahu, tidak jelas aku takut terdap apa atau mungkin karena aku takut pada semuanya, aku takut jika aku membalas, dia mungkin akan mengajak ku bertemu dan ya Tuhan aku dalam kondisi yang tidak baik untuk bertemu dengan orang lain, aku takut dia akan bertanya tentang kabar ku dan aku sedang tidak ingin menceritakan tentang bagaimana kondisi ku saat itu, aku takut dia tidak akan mengerti apa yang sedang aku rasakan, karena aku sendiri  pun tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada ku. Menceritakan tentang kondisi ku yang tidak bisa dimengerti kepada orang lain hanya akan membuat ku semakin menderita. Ku abaikan pesan itu dan beberapa pesan lagi yang masuk, aku meringkuk di tempat tidur memejamkan mata dan kembali tidur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

(I HOPE) EVERYTHING WILL BE OKAYWhere stories live. Discover now